Seputar Informasi
Temukan berbagai informasi kesehatan terkini dari sumber terpercaya.
-
Artikel
Peringati Hari Bidan Nasional, Mengenal Profesi Bidan Dalam Wujudkan Generasi Unggul Bangsa
Pada tanggal 24 juni 1951 merupakan hari berdirinya Ikatan Bidan Indonesia (IBI), yang sekaligus menjadi Hari Bidan Nasional (National Midwife Day). Peringatan Hari Bidan Nasional ini bertujuan untuk memberitahu masyarakat akan tugas mulia dari profesi bidan yang memiliki tanggung jawab penting dalam mewujudkan generasi unggul di Indonesia. Melansir dari laman resmi IBI, Hari Bidan Nasional bermula dari para bidan senior di Jakarta untuk menggelar konferensi bidan pertama, dalam konferensi itulah didirikan sebuah organisasi profesi yang kemudian dikenal sebagai ikatan bidan Indonesia (IBI). Adapun tujuan IBI juga dirumuskan dalam konferensi 71 tahun lalu tersebut, yakni: Menggalang persatuan dan persaudaraan antar sesama bidan serta kaum wanita pada umumnya, dalam rangka memperkokoh persatuan bangsa. Membina pengetahuan dan keterampilan anggota dalam profesi kebidanan, khususnya dalam pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta kesejahteraan keluarga. Membantu pemerintah dalam pembangunan nasional, terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Meningkatkan martabat dan kedudukan bidan dalam masyarakat. IBI diprakarsai oleh sejumlah bidan yaitu Ibu Selo Soemardjan, Ibu Fatimah, Ibu Sri Mulyani, Ibu Salikun, Ibu Sukaesih, Ibu Ipah dan Ibu S. Margua. IBI menjadi satu-satunya organisasi resmi bagi para bidan Indonesia. Peran bidan dalam dunia kesehatan sendiri sebenarnya lebih kompleks, selain membantu dan mengusahakan persalinan secara normal, seorang bidan bertugas memantau kehamilan calon ibu. Kesehatan janin,kebugaran ibu, serta kesehatan psiskis pasien juga tak luput dari pantauannya. Hal ini sebagaimana seperti yang menjadi fokus utama dalam tema Hari Bidan Nasional 2022 yakni, “Perjuangan Panjang Profesi Bidan Mewujudkan Generasi Unggul Menuju Indonesia Maju”. Seorang bidan juga harus melakukan edukasi mengenai perawatan bayi dan perencanaan keluarga. Hal ini penting untuk dilakukan karena angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih cukup tinggi. Data Survei Sosial Ekonomi Nasional di tahun 2015 mencatat 305 kematian ibu dari 100.000 penduduk. Sementara angka kematian bayi di tahun 2017 mencapai 24 jiwa dari 1.000 kelahiran hidup. Yayasan Kesehatan (Yakes) Telkom Mengucapkan Selamat Hari Bidan Nasional yang ke 71 .Tetap semangat dan tersenyum dalam pengabdianmu untuk seluruh perempuan dimanapun Baca Selengkapnya
-
Informasi
Lebih Menular Dibandingkan Varian Sebelumnya, Begini Karakteristik Subvarian BA.4 & BA.5
Kasus Covid-19 di Indonesia dalam seminggu terakhir kembali mengalami peningkatan, hal ini tidak terlepas dari penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang telah terdeteksi menginfeksi beberapa orang. Setidaknya tercatat lebih dari 50 kasus subvarian Omicron Ba.4 dan BA.5 yang telah terdeteksi di beberapa daerah. Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr. Erlina Burhan menyebutkan saat ini penyebaran Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 cukup masif dan diperkirakan lebih cepat menular dibandingkan varian sebelumnya. Namun meskipun begitu, tingkat keparahan dari subvarian BA.4 dan BA.5 ini tergolong masih mirip dengan varian Omicron sebelumnya. "Masa inkubasinya cepat 1 sampai 3 hari langsung bergejala, tapi nggak perlu khawatir karena recoverynya (penyembuhan) juga cepat. Para ahli sepakat bahwa laporan-laporan dari berbagai negara gejalanya hampir sama, dianggap lebih menular dari BA.2,"jelas dr. Erlina Selain penyebaran yang lebih cepat, dr. Erlina juga menjelaskan subvarian BA.4 dan BA.5 ini diidentifikasi memiliki kemampuan escape immunity yang membuatnya terhindar dari deteksi sistem imun dalam tubuh. Mengingat hal tersebut, dr. Erlina juga menyampaikan penting untuk masyarakat tetap melakukan pencegahan dengan mematuhi aturan protokol kesehatan, khususnya bagi kelompok masyarakat rentan, lansia serta yang memiliki penyakit komorbid. Sementara itu, terkait dengan kebijakan masa isolasi bagi pasien terdampak Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini masih belum ada perubahan, yakni menjalankan isolasi selama 10 hari. "Walaupun dikatakan bahwa virus ini virulensi artinya tidak menimbulkan keparahan, tetapi di lapangan CT valuenya rendah. Artinya virusnya banyak, dia tidak berbahaya tapi banyak. Kalau virus tersebut jumlahnya banyak, itu potensi penularannya akan lebih tinggi lagi. Oleh sebab itu, sampai saat ini masih belum ada upaya kebijakan memperpendek masa isolasi. Jadi, tetap dirata-rata 10 hari,"jelas dr. Erlina Baca Selengkapnya
-
Informasi
Kasus Covid-19 Kembali Naik, Masker & Vaksinasi Lengkap Jadi Kunci Cegah Penularan
Kasus Covid-19 kembali meningkat beberapa waktu belakangan, hal ini tidak terlepas dari munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang telah terdeteksi di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat peningkatan kasus harian Covid-19 menunjukan tren peningkatan seminggu terakhir. Kemenkes juga memprediksi kasus Covid-19 ini akan terus naik hingga 20.000 kasus per hari pada awal Juli mendatang. Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini terdeteksi awal di wilayah DKI Jakarta serta Bali dengan penyebaran yang cukup cepat namun memiliki gejala yang ringan. Beberapa gejala yang timbul berupa batuk, sakit tenggorokan, dan juga mengalami kelelahan atau lemas. Adapun gejala lainnya seperti hidung tersumbat, mengalami sesak napas, demam, mual serta diare. Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril menjelaskan saat ini kondisi kesiapan dari fasilitas kesehatan dan rumah sakit telah dimitigasi oleh pemerintah untuk mempersiapkan berbagai skenario buruk dari peningkatan kasus Covid-19 akibat subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini. "Mungkin pertengahan Juli diperkirakan puncak kasusnya. Nah dengan kondisi ini kita melakukan kewaspadaan bagaimana kita tekan agar tidak setinggi itu, walaupun setinggi itu misalnya, kita upayakan agar tidak banyak yang sakit dan yang masuk rumah sakit, ataupun hingga kasus meninggal. Itu upaya kita," jelas Syahril Selain itu, peran serta masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini juga menjadi hal penting. Terkait hal tersebut, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti : Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PBHS), seperti menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi gizi seimbang, istirahat/tidur cukup, olahraga teratur, serta mengelola stress dengan baik. Menerapkan Protokol Kesehatan (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan, Menghindari kerumunan, Mengurangi mobilitas) Melengkapi Vaksinasi Covid sampai Vaksin Booster. Bila mengalami gejala Covid segera periksakan diri di faskes terdekat. Hindari hoaks dengan selalu update info terkait Covid dari sumber resmi dan terpercaya. Baca Selengkapnya
-
Artikel
Cara Mengatasi Nyeri Bekas Suntikan Vaksin Covid-19
Timbulnya rasa nyeri pada lengan letak suntikan vaksin merupakan efek samping yang umum terjadi setelah vaksinasicovid-19. Berikut tips yang bisa dilakukan setelah suntik vaksin: Kompres dengan kain basah yang bersih dan dingin di atas area suntikan untuk mengurangi rasa sakit. Tetap Bergerak dengan melakukan peregangan ringan di bagian lengan untuk membantu merelaksasikan otot. Istirahat dan jangan memaksakan diri untuk melakukan aktifitas fisik yang berat. Coba focus beristirahat dan penuhi kebutuhan cairan dengan minum sesuai kebutuhan tubuh (2 liter/hari). Tanyakan Obat Pereda Nyeri dan konsultasilah ke dokter untuk mendapatkan obat yang sesuai. Efek samping setelah vaksinasi dapat mempengaruhi aktifitas sehari-hari, namun keadaan tersebut akan hilang dalam kurun waktu 1-3 hari. Jika merasakan efek samping lebih dari satu minggu, segera hubungi dokter. Ayo kita vaksin untuk meningkatkan imunitas tubuh kita agar immunity herd segera terwujud. Baca Selengkapnya
-
Artikel
Yakes Mobile, Download Sekarang dan Nikmati Segudang Manfaatnya
Kemudahan akses informasi menjadikan kita kian mengandalkan 'mesin pencari' saat sedang sakit tanpa harus bergerak mendatangi lokasi klinik atau rumah sakit. Ini merupakah salah satu yang mendorong Yakes untuk membuat aplikasi Yakes Mobile untuk memudahkan pelanggannya (peserta Yakes) dalam mengakses layanan kesehatan. Beragam fitur yang ditawarkan, mulai dari pendaftaran antrian klinik TPKK secara online, pengajuan restitusi online, hingga konsultasi dokter melalui chat. Untuk mengetahui direktori dokter dan mitra layanan misalnya rumah sakit, laboratorium, optik dan lain lain juga dapat dilihat di menu Informasi. Berbagai informasi terbaru mengenai kesehatan juga bisa kita temukan dalam artikel-artikel maupun infografis di laman depan aplikasi, seperti info-info pencegahan virus Corona yang saat ini sedang menjadi issue global berikut call center yang dapat langsung diakses dengan sekali klik. Segudang manfaatnya, sayang sekali bila tidak kita manfaatkan. Yuk download aplikasinya melalui Play Store maupun AppStore. ==== Helpdesk: 082115667778 Baca Selengkapnya
-
Berita
Digitalisasi Klinik Percetakan Negara, Terobosan Baru dalam Pelayanan
Jakarta – Sebagai implementasi dari pemanfaatan teknologi dalam program POT CINTA, Yakes Telkom meresmikan Yakes Fitness Center yang telah direnovasi serta Digitalisasi Klinik Percetakan Negara di Jalan Percetakan Negara, Jakarta pada Kamis sore lalu(12/11). Upaya digitalisasi setiap program dan layanan Yakes ini ditujukan untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan layanan sesuai dengan visi TelkomGroup, menjadi digital telco untuk memajukan masyarakat. Kegiatan launching dimulai dengan pemotongan pita secara simbolik oleh Afriwandi, selaku Direktur Human Capital Management TelkomGroup sebagai tanda peresmian dibukanya Yakes Fitness Center dan Digitalisasi Klinik Percetakan Negara. Dalam sambutannya, Afriwandi mengapresiasi kinerja Yakes Telkom dalam meningkatkan customer experience, khususnya memasukkan unsur digital dalam pelayanannya. “Yakes kini sudah berubah menjadi lebih baik, saya yakin kedepannya pasti bisa meningkatkan sistemnya lagi. Apalagi saya dengar citra Yakes Telkom di pelanggan itu positif, itu sangat bagus. Dengan begitu, citra Telkom pun akan ikut menjadi baik”, jelas Afriwandi. Pada kesempatan ini T.Zilmahram selaku Direktur Utama Yakes Telkom memaparkan sekilas tentang jejak langkah Yakes Telkom dalam mewujudukan visi menjadi institusi terbaik di Indonesia dalam mengelola layanan kesehatan berbasis managed care dan teknologi digital terkini. “Saat ini Yakes memiliki program-program POT CINTA untuk menjadi layanan yang lebih proaktif dalam melayani pelanggan. Seperti Sabaya, Yakin, Taman Sehati, Seharum, Kopi Cinta, Digikes, Café Poci, Kozi, Courtesy serta adanya dashboard secara realtime mengenai informasi covid di Telkom Group dan dashboard mengenai informasi investasi” jelas Zil. Kepala Area II Yakes Telkom, Anastasia Muriani juga turut menjelaskan mengenai pelayanan di Klinik Percetakan Negara yang kini semuanya sudah berbasis digital, mulai dari screening hingga konsultasi dengan dokter. “Klinik PN ini akan tetap menjalankan protokol COVID, pengukuran suhu tubuhnya sudah menggunakan thermoscan, tidak lagi memakai thermometer yang ‘ditembakkan’ ke dahi. Kemudian sebelum masuk ke poliknlik, pelanggan akan melakukan triase covid terlebih dahulu melalui website yang telah kami siapkan” jelas Anas. Bagi pelanggan yang ingin mengunjungi Poliklinik Percetakan Negara, lanjut Anas, bisa menggunakan Yakes Mobile untuk menentukan jadwal konsultasi, supaya tidak harus menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan dari dokter. Anas juga menambahkan ragam layanan yang tersedia di Poliklinik Percetakan Negara. “Disini itu nanti ada layanan restitusi secara online, ada Café Poci yaitu café yang menyediakan makanan dan minuman bergizi untuk para pelanggan kita, serta taman sehati” pungkasnya. Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan penandatangan prasasti secara simbolik oleh DirHCM. Semoga Yakes Telkom bisa semakin lebih baik lagi ke depannya.***dv Baca Selengkapnya