Cek Kebenaran Mitos & Fakta Terkait Covid-19 Varian Omicron
Penyebaran Covid-19 varian Omicron terus mengalami peningkatan kasus diberbagai daerah di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memperkirakan puncak kasus Omicron di Indonesia akan terjadi pada akhir Februari 2022 mendatang, menanggapi hal tersebut masyarakat perlu mengetahui terkait mitos dan fakta seputar varian Omicron untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat akan infeksi penyakit tersebut.
Adapun terkait mitos & fakta terkait covid-19 varian Omicron ini dijelaskan dalam akun Facebook Kementerian Kesehatan, diantaranya adalah :
- Gejala Ringan
Mitos : Omicron hanya menimbulkan gejala ringan untuk semua kalangan
Fakta : Meskipun penyebaran lebih cepat dan memiliki gejala Omicron memang tidak separah varian Delta, namun untuk kelompok lansia, orang dengan komorbid, serta orang yang belum divaksinasi tetap berpotensi kematian.
- Vaksin
Mitos : Vaksin tak mempan lumpuhkan Omicron
Fakta : Vaksin menjadi proteksi terbaik melawan Omicron, data menunjukan 60% pasien Omicron di Indonesia yang meninggal dunia merupakan pasien yang belum divaksinasi.
- Gejala Parah
Mitos : Orang yang belum divaksinasi tidak akan bergejala parah akibat Omicron
Fakta : Orang yang belum divaksinasi justru yang paling rentan tertular Omicron, pasien Omicron yang berada di rumah sakit kebanyakan yang belum vaksin.
- Infeksi
Mitos : Omicron tak bisa menginfeksi orang yang sebelumnya pernah terkena Covid-19
Fakta : Orang yang pernah positif Covid-19 juga dapat terinfeksi Omicron, oleh karena itu Vaksin sangat dianjurkan untuk menghindari gejala parah.
- Masker
Mitos : Penggunaan masker tidak bisa mencegah penularan Omicron
Fakta : Pencegahan terbaik dari tertular Omicron adalah disiplin protokol kesehatan, termasuk menggunakan masker, mencuci tangan serta mengurangi mobilitas & melakukan vaksinasi.
Baca juga : Cegah Faktor Risiko Penyebab Stroke!
0 Disukai
712 Kali Dibaca
Belum Ada Komentar