Kamis, 18 Januari 2024 14:22 WIB

Gangguan Sistem Lakrimal

picture-of-article

Sistem lakrimal adalah struktur kompleks yang memfasilitasi sekresi, aliran di permukaan mata, dan ekskresi dari air mata. Apparatus (kelenjar dan aksesoris) lakrimal terdiri dari: (1) kelenjar lakrimal yang mengeluarkan lapisan berair dari lapisan air mata, (2) kantung lakrimal, tempat air mata mengalir, dan (3) saluran nasolakrimalis, tempat air mata mengalir ke hidung. 

Kelenjar lakrimal terletak di sudut luar kelopak mata. Fungsinya untuk mengeluarkan air mata yang melumasi mata. Air mata ini juga membantu membersihkan kotoran dan kuman. Kelenjar lakrimal berbentuk seperti air mata dan memiliki dua bagian berlobus. Lobus yang lebih besar berada di orbit mata. Lobus yang lebih kecil adalah bagian dari kelopak mata bagian dalam. Jika terjadi peradangan kelenjar lakrimal, kelenjar dan jaringan lunak di sekitarnya membengkak dan terasa nyeri. Peran kelenjar lakrimal adalah memproduksi lapisan air tengah lapisan air mata. Air mata sangat penting untuk menjaga kesehatan mata dan penglihatan tetap jernih. 

Lapisan Kelenjar air mata memiliki tiga lapisan:

  • Lapisan luar yang berminyak – untuk mencegah penguapan dan memberikan permukaan yang halus.
  • Lapisan tengah yang berair (berair) – untuk membasahi mata dan memberi nutrisi.
  • Lapisan musin bagian dalam – untuk membantu air mata menempel pada mata.

Sistem lakrimalis akan cenderung mudah muncul infeksi dan peradangan karena berbagai sebab, antara lain karena koloni bakteri. Dalam kondisi normal, sistem lakrimal memegang peranan penting dalam memelihara permukaan mata dan proses penyembuhan luka. Tetapi gangguan pada sistem lakrimal seringkali menimbulkan perburukan jika segera ditangani secara cepat dan tepat. Berikut gangguan lakrimal tersering:

  1. Dry eyes (mata kering)
  2. Watery eyes (epiphora)
  3. Blocked tear ducts (nasolacrimal duct obstruction)
  4.  Dakriosistitis
  5. Dacryoadenitis

Diagnosis biasanya bersifat klinis, dan mungkin didukung oleh kultur bakteri, pencitraan (CT, x-ray), dan memeriksa saluran nasolakrimalis. Pengobatan seringkali bersifat konservatif, dengan kompres hangat atau obat yang dapat mengurangi peradangan, meredakan nyeri, dan menurunkan demam. Namun mungkin juga memerlukan antibiotik jika terjadi infeksi bakteri atau prosedur invasif untuk menghilangkan penghalang (misalnya, pelebaran NLD).

Baca juga : Epiphora (Mata Berair)

0 Disukai

475 Kali Dibaca