Jumat, 23 Februari 2024 09:25 WIB

Gejala, Pencegahan, dan Pengobatan

picture-of-article

Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak menyerang laki-laki, terutama yang berusia paruh baya. Kebanyakan kasus kanker ini tidak menimbulkan masalah seketika karena perkembangannya lambat. Banyak laki-laki yang memiliki kanker prostat bisa memiliki umur panjang. Tapi akan jauh lebih baik berupaya mencegah penyakit ini agar dapat menjalani hidup yang berkualitas.

Kanker prostat adalah kondisi ketika terdapat sel abnormal di prostat yang berkembang secara tak terkendali. Prostat adalah kelenjar kecil yang berada di antara kandung kemih dan bagian bawah penis. Dengan posisi yang demikian, apapun masalah kesehatan yang terjadi pada prostat baik kanker maupun bukan kanker bisa mempengaruhi perkemihan dan fungsi seksual.

Prostat bukan bagian dari sistem reproduksi wanita sehingga kanker prostat hanya menyerang kalangan pria. Otot, pembuluh darah, dan saraf yang mengendalikan fungsi ereksi dan membantu mengontrol perkemihan berada di dekat prostat. Saat seorang pria terkena kanker ini, organ tersebut akan terpengaruh baik oleh kanker itu sendiri maupun dari perawatan kanker yang dijalani.

Kebanyakan kasus kanker prostat ditemukan ketika sel kanker berkembang di kelenjar prostat. Saat menyebar, sel kanker bisa keluar dari selubung kapsul prostat hingga ke dalam kelenjar yang seperti tabung kecil di atas prostat. Kadang sel kanker menyebar sampai ke kelenjar getah bening di panggul dan tulang. Kanker prostat yang menyebar hingga keluar dari kelenjar prostat disebut kanker metastasis.

Kanker prostat pada stadium awal jarang menyebabkan gejala. Bahkan orang yang didiagnosis menderita kanker prostat tahap lanjut bisa tak menunjukkan gejala. Gejala seperti sulit buang air kecil yang kerap muncul pada pria berusia separuh baya umumnya tak terkait langsung dengan kanker, misalnya akibat pembesaran prostat jinak atau benign prostate hyperplasia yang lazim terjadi seiring dengan bertambahnya usia.

Adapun gejala kanker prostat bila muncul antara lain:

  • Mendadak atau sering ingin buang air kecil
  • Darah dalam urine atau sperma
  • Aliran urine lemah
  • Sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil
  • Merasa masih ada sisa urine di kandung kemih setelah buang air kecil
  • Penurunan berat badan tanpa penyebab jelas
  • Tulang terasa pegal linu, terutama di bagian pinggul, Tulang Belakang
  • Kesakitan saat buang air kecil dan ejakulasi
  • Sulit ereksi

Belum ada penelitian yang dapat memastikan apa penyebab kanker prostat. Meski begitu, sejumlah kelompok orang yang berisiko mengalami kanker prostat. Salah satunya orang yang ayahnya, saudara laki-lakinya, atau anak lelakinya didiagnosis mengidap kanker prostat sebelum berusia 60 tahun.

Faktor risiko lainnya termasuk:

  • Berusia 55 tahun ke atas
  • Ada riwayat kanker payudara atau kanker ovarium dalam keluarga
  • Keturunan ras Afrika-Amerika
  • Kelebihan berat badan

Terdapat sejumlah cara screening dan diagnosis kanker prostat. Screening terutama penting bagi orang yang punya faktor risiko kanker prostat, khususnya jika ada riwayat kanker prostat dalam keluarganya.

Sejumlah prosedur yang umumnya ditempuh untuk mendeteksi dan mendiagnosis kanker prostat antara lain:

Digital rectal exam (DRE): dokter memeriksa abnormalitas prostat langsung dengan memasukkan jari menggunakan sarung tangan dan lubrikasi lewat rektum.

– Tes pencitraan radiologi untuk mengetahui lokasi dan ukuran kanker secara pasti, termasuk dengan magnetic resonance imaging (MRI), ultrasonografi transrektal, dan scan tulang.

– Biopsi prostat bila hasil tes pencitraan radiologi menunjukkan ada kanker prostat. Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel sel dari prostat untuk dicek di laboratorium. Jenis biopsi prostat yang biasa diterapkan termasuk:

  • Biopsi inti (transrektal): ini jenis biopsi yang paling sering dilakukan untuk mendiagnosis kanker prostat. Caranya, dokter menggunakan jarum kecil untuk membuat lubang dan mengambil sampel jaringan dari prostat.
  • Biopsi transperineal: dengan prosedur ini, dokter akan mengakses prostat lewat kulit perineal (area antara anus dan skrotum) untuk mengurangi risiko infeksi.
  • Biopsi tertarget: biopsi dengan dipandu gambar hasil pencitraan MRI untuk menjangkau bagian tertentu.

Tes darah: pengujian sampel darah di laboratorium, misalnya tes prostate specific antigen (PSA).

Ada berbagai jenis perawatan untuk mengatasi kanker, misalnya:

Expectant management: bila dokter menyatakan kanker prostat tidak akan berkembang cepat, pasien akan direkomendasikan menunggu dan melihat gejalanya dulu dengan dua metode:

  • Pengawasan aktif: pemantauan secara ketat dengan menjalani tes PSA dan biopsi secara berkala.
  • Menunggu dengan waspada: dokter memberi pengobatan berdasarkan gejala apa pun yang berkembang, tak ada tes yang dilakukan.

Prostatektomi: operasi pengangkatan prostat dan jaringan sekitarnya jika perlu.

Terapi: berbagai macam terapi yang lazim dilakukan untuk mengobati kanker, seperti terapi radiasi, kemoterapi, terapi hormon, dan terapi biologis.

Komplikasi kanker prostat yang bisa terjadi antara lain:

  • Penyebaran sel kanker ke organ lain atau kanker metastasis
  • Inkontinensia urine, yakni sulit menahan buang air kecil hingga mengompol
  • Disfungsi ereksi yang bisa terjadi akibat kanker atau perawatan kanker, termasuk operasi dan terapi radiasi atau hormon.

Kanker prostat tak bisa dicegah, tapi ada banyak cara untuk meminimalkan risikonya. Misalnya:

  • Menerapkan diet sehat dengan banyak makan sayuran dan buah.
  • Berolahraga secara rutin setidaknya lima hari dalam seminggu masing-masing selama 30 menit.
  • Menjaga berat badan sehat dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari.
  • Menghindari kebiasaan buruk yang berbahaya untuk kesehatan, seperti merokok, minum minuman beralkohol, dan begadang.
  • Menjalani screening bila memiliki faktor risiko kanker prostat.

Pria yang memasuki usia separuh baya harus lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap kanker prostat. Karena gejalanya sering tak terlihat dan tak terasa, tak jarang kanker prostat baru diketahui pada saat pemeriksaan medis untuk masalah kesehatan lain, terutama yang berkaitan dengan sistem reproduksi. Bila Anda khawatir mengalami kanker prostat, sebaiknya jadwalkan kunjungan ke dokter untuk berkonsultasi lebih lanjut.

Baca juga : Nyeri Telapak Kaki (Metatarsalgia Pain)

0 Disukai

313 Kali Dibaca