Selasa, 13 Agustus 2024 12:00 WIB

Olahraga untuk Osteoarthritis

picture-of-article

Salah satu faktor risiko osteoarthritis ialah orang dewasa berusia 18-50 tahun yang mengalami obesitas memiliki peningkatan risiko terkena osteoartritis. Untungnya, aktivitas fisik yang teratur - melalui kombinasi latihan aerobik dan latihan kekuatan - dapat membantu melindungi dari osteoartritis dengan meningkatkan kekuatan otot dan kesehatan jantung; meningkatkan komposisi tubuh dan penyangga sendi; menjaga massa otot; dan mengurangi peradangan, kekakuan sendi, dan nyeri.

1. Latihan Fisik (Cardio)

  • Frekuensi : 2-3x per minggu, dilakukan secara perlahan dan meningkat sesuai kemampuan, seperti mulai 1 kali per minggu hingga bisa maksimal 3 kali perminggu.
  • Intensitas : Pada skala kesulitan dari 1 hingga 10, tingkat intensitas mulai dari 5 hingga 8 selama latihan atau bisa diukur berdasarkan denyut nadi latihan 60 - 80% dari denyut nadi maksimal.
  • Time : Berolahragalah setidaknya 10 menit per sesi, jika dirasa mampu maka tingkatkan  hingga maksimal 150 menit perminggu.
  • Type : Semua olahraga ringan (low impact) dan memiliki gerakan yang membantu meringankan tekanan pada sendi seperti bersepeda, berjalan, berenang, dll. 

2. Latihan Beban (Resistance Training)

  • Frekuensi : 2-3x per minggu, dilakukan secara perlahan dan meningkat sesuai kemampuan, seperti mulai 1 kali per minggu hingga bisa maksimal 3 kali perminggu.
  • Intensitas : Pada skala kesulitan dari 1 hingga 10, tingkatkan intensitas mulai dari 5 hingga 7 selama latihan.
  • Type : Latihan multi-sendi atau gerakan yang dilakukan dengan melibatkan beberapa fungsi sendi lebih dari satu dan memfokuskan latihan pada bagian trunk (batang tubuh), kaki, dan lengan; gunakan mesin, atau beban tubuh dengan bantuan gravitasi.

3. Catatan: Luangkan waktu 5 menit untuk pemanasan dan 5 menit untuk pendinginan untuk mempersiapkan persendian anda untuk bergerak dan membantu tubuh Anda pulih setelah berolahraga.

  1. Terlalu lama duduk dikursi seperti bekerja dikantor seharian tanpa ada pergerakan yang dinamis. 
  2. Tidur menggunakan kasur yang tidak nyaman, sehingga bentuk tulang belakang pada saat tidur tidak seharusnya.
  3. Bertumpu pada satu kaki, sehingga dapat menyebabkan tekanan pada sendi yang berlebihan. 
  4. Melakukan teknik gerakan pada saat latihan yang kurang baik, gerakan tersebut dapat memberikan dampak pada sendi karena secara biomekanika geraknya tidak sesuai.
  5. Melakukan intensitas latihan yang sangat berat, seperti berlari dan mengangkat beban dengan intensitas diatas 80%.

Baca juga : Radang Sendi: Penyebab dan Cara Mengatasinya

0 Disukai

132 Kali Dibaca