• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

thumbnail-image

Pola makan Gastritis Rabu, 16 Oktober 2024 12:00 WIB Tips Berpuasa untuk Penderita Penyakit Maag Agar bisa berpuasa dengan nyaman, untuk penderita penyakit maag bisa lakukan tips di bawah supaya lancar menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan ini.   1. Hindari makan banyak dan terburu buru Jangan biasakan makan terlalu cepat dan banyak, terlebih lagi sambil mengobrol, itu membuat banyak udara masuk ke saluran pencernaan dan memicu akhirnya sakit maag. Jadi saat sahur usahakan bangun sejam sebelum imsak, agar makan tidak terburu buru. Sebaliknya ketika berbuka juga jangan terlalu nafsu langsung ingin memasukan semua makanan. 2. Makanan yang harus dihindari   Hindari makanan berminyak dan memiliki asam agar tidak mengiritasi perut, contohnya cabai/sambal ataupun makanan pedas lainnya. Berikut makanan yang harus dihindari : Hindari konsumsi santapan yang berlemak dan buah yang memiliki banyak asam seperti tomat, anggur maupun jeruk meski memiliki banyak vitamin C Hindari konsumsi makanan buatan/olahan yang tidak murni dan memiliki bahan pengawetnya Hindari juga makanan tinggi gula seperti Nasi yang bisa diganti dengan nasi merah Hindari juga meneguk minum yang tinggi kafein seperti kopi, teh dan soda 3. Makan makanan yang tepat Untuk makanan utama yang baik dikonsumsi adalah, seperti oatmeal. Santapan ini bisa meminimalisir asam lambung agar tidak terjadi saat menjalani puasa. Setelah oatmeal kamu bisa juga tambahkan seperti daging rendah lemak, seperti daging kalkun tanpa kulit maupun punggung kambing, selain itu untuk buah bisa seperti semangka, pepaya dan melon. 4. Jangan langsung tidur ketika baru selesai makan Baiknya setelah sahur, usahakan untuk tidak tidur lagi karena bisa memicu sakit maag. Atau jika paling tidak menahan hingga 1-2 jam untuk tidur lagi. Jika rasa ngantuk tidak tertahankan, anda bisa tidur dengan posisi setengah duduk. Awalnya, letakan kepala lebih tinggi dari pada perut dengan menggunakan bantal yang ditumpuk agar makanan tidak kembali ke kerongkongan. 5. Kendalikan emosi Saat berpuasa, momen paling tepat untuk belajar mengendalikan emosi dan kelola stres dengan baik. Tujuannya pasti mencari ridho allah berpahala, dapat meminimalisir terjadinya penyakit maag. Caranya, bisa berwudhu atau beristirahatlah sejenak jika Anda merasa stress atau pun lelah.  

Info Populer

thumbnail-Jenis-jenis Pengawet Makanan

Jenis-jenis Pengawet Makanan Selasa, 06 April 2021 14:57 WIB Bahan pengawet dibedakan menjadi pengawet organik dan anorganik. Berikut contoh-contoh bahan pengawet organik yang sering digunakan: Benzoat. Benzoat banyak ditemukan dalam bentuk asam benzoat maupun natrium benzoat (garamnya). Berbagai jenis soft drink (minuman ringan), sari buah, nata de coco, kecap, saus, selai, dan agar-agar diawetkan dengan menggunakan bahan jenis ini. Batas maksimum penggunaan Asam benzoat dan garamnya (Benzoic acid): Asam asetat. Asam asetat dikenal di kalangan masyarakat sebagai asam cuka yang menghasilkan rasa masam. Jika jumlahnya terlalu banyak akan mengganggu selera makan. Asam asetat dapat dipergunakan sebagai pelengkap makanan (acar, mi ayam, bakso, atau soto), antimikroba, dan pengawet (acar, saus tomat, dan saus cabai). Propionat. Jenis bahan pengawet propionat yang sering digunakan adalah asam propionat dan garam kalium atau natrium propionat. Propionat selain menghambat pertumbuhan jamur juga dapat menghambat pertumbuhan bacillus mesentericus yang menyebabkan kerusakan bahan makanan. Bahan ini sering dipergunakan untuk mengawetkan produk roti dan keju. Batas maksimum penggunaan Asam propionat dan garamnya (Propionic acid):  Sorbat. Sorbat yang terdapat di pasar ada dalam bentuk asam atau garam sorbat. Sorbat sering digunakan dalam pengawetan margarin, sari buah, keju, anggur, dan acar. Asam sorbat sangat efektif dalam menekan pertumbuhan jamur dan tidak mempengaruhi cita rasa makanan pada tingkat yang diperbolehkan. Batas maksimum penggunaan Asam Sorbat dan Garamnya (Sorbic acid):  Bahan pengawet anorganik yang sering digunakan: Sulfit. Bahan ini biasa dijumpai dalam bentuk garam kalium atau natrium bisulfit. Potongan kentang, sari nanas, dan udang beku biasa diawetkan dengan menggunakan bahan ini. Batas penggunaannya tidak melebihi 200mg-1gr/kg untuk produk pangan. Jika melebihi batas maksimum menyebabkan reaksi alergi. Propil galat. Digunakan dalam produk makanan yang mengandung minyak atau lemak dan permen karet serta untuk memperlambat ketengikan pada sosis. Propil galat juga dapat digunakan sebagai antioksidan. Garam nitrit. Garam nitrit biasanya dalam bentuk kalium atau natrium nitrit. Bahan ini sering digunakan sebagai bahan pengawet keju, ikan, daging, dan juga daging olahan seperti sosis atau kornet, serta makanan kering seperti kue kering. Perkembangan mikroba dapat dihambat dengan adanya nitrit ini sebagai contoh pertumbuhan clostridia di dalam daging yang dapat membusukkan daging. Jumlah nitrit yang ditambahkan biasanya 0,1% atau 1gr/kg baha. Bila lebih dari jumlah tersebut bisa menyebabkan keracunan, sakit kepala, dan muntah-muntah

Yakes Health Center