Epidemiolog Ingatkan Risiko Terkena Long Covid, Apa Saja Tanda-Tandanya?
Penyebaran Covid-19 di berbagai negara kembali meningkat, tidak terkecuali di Indonesia. Peningkatan kasus ini tidak terlepas dari munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang saat ini dominan menginfeksi masyarakat. Selain waspada terhadap gejala dari infeksi Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, Epidemiolog mengingatkan untuk juga mewaspadai risiko terkena Long Covid atau gejala Covid-19 berkepanjangan.
WHO Epidemiologist, Maria Van Kerkhove menyampaikan saat ini tim dari WHO masih mendalami terkait kondisi post Covid-19 atau Long Covid. Maria menjelaskan kondisi Covid-19 yang berkepanjangan dapat memengaruhi banyak bagian dalam tubuh, seperti Otak, Jantung, Paru-paru, Sistem Otot bahkan hingga kesehatan mental.
“ada beberapa perkiraan bahwa 1 sampai 3 dari setiap 10 infeksi berakhir pada kondisi long covid yang dapat memengaruhi kondisi tubuh penderitanya,” jelas Maria Van Kerkhove
Adapun beberapa gejala atau tanda yang timbul dari long covid ini meliputi :
- Sakit Pada Bagian Dada, banyak pasien Covid-19 yang mengeluhkan nyeri di bagian dada pada fase pemulihan dan dapat berlangsung hingga beberapa bulan.
- Detak Jantung Tidak Teratur, hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti kekurangan oksigen serta terjadi peradangan pada Jantung.
- Mengalami Insomnia (Sulit Tidur), sehingga menimbulkan masalah pada konsentrasi dan merasa pusing.
- Terjadi Nyeri Sendi,
- Merasa Depresi dan Cemas Berlebih.
Baca juga : Upaya Pencegahan Kanker Serviks
0 Disukai
638 Kali Dibaca
Belum Ada Komentar