- Mengembalikan fungsi pengunyahan.
- Mengembalikan fungsi bicara.
- Menjaga kesehatan gigi asli yang tersisa.
- Menjaga kesehatan jaringan pendukung gigi.
- Menjaga kesehatan sendi rahang.
- Mengembalikan estetika.
- Mengembalikan kepercayaan diri.
Protesa gigi secara umum terdiri dari 2 macam, yaitu:
- Gigi Tiruan Cekat
Gigi tiruan cekat adalah gigi tiruan yang direkatkan secara permanen pada gigi yang telah dipersiapkan untuk memperbaiki sebagian atau seluruh permukaan gigi yang mengalami kerusakan atau kelainan untuk menggantikan kehilangan gigi.
Penggunaan gigi tiruan cekat di kalangan masyarakat sudah sangat populer untuk menggantikan gigi yang hilang. Hal ini disebabkan oleh gigi tiruan tetap memiliki konstruksi yang baik dan hanya menutupi sedikit jaringan penyangga sehingga lebih nyaman untuk digunakan serta terpasang secara cekat di dalam mulut (Aschi 2013, Smith, 2007). Gigi tiruan cekat meliputi Mahkota Tiruan (MT) dan Gigi Tiruan Jembatan (GTJ).
- Gigi Tiruan Lepasan
Gigi tiruan lepasan adalah menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang atau seluruh gigi asli yang hilang dengan cara pembuatan gigi tiruan lepasan yang dapat dilepas pasang sendiri oleh pasien.
Tujuan pembuatan gigi tiruan lepasan adalah untuk mengembalikan fungsi pengunyahan, estetis, bicara, membantu mempertahankan gigi yang masih tertinggal, memperbaiki gigitan, serta mempertahankan jaringan lunak mulut yang masih ada agar tetap sehat.
Di masyarakat sering terjadi ketidaktepatan dalam pembuatan gigi tiruan yaitu yang mengenyampingkan aspek kesehatan (yang dilakukan bukan oleh dokter gigi), antara lain:- Indikasi pemilihan material yang salah.
- Prosedur pengukuran dalam proses pembuatan gigi tiruan yang tidak dilakukan.
- Kelainan jaringan pendukung gigi yang tidak diperhatikan.
- Kelainan sistemik yang tidak diperhatikan seperti diabetes mellitus atau osteoporosis.
Kekeliruan pemberian instruksi perawatan sebelum dan sesudah pemakaian gigi tiruan. - Tidak memperhatikan hubungan rahang dan rongga mulut.
Ketidaktepatan pembuatan gigi palsu dapat mengakibatkan:
- Rasa sakit dan tidak nyaman.
- Gangguan fungsi mengunyah.
- Gigi mudah lepas.
- Letih rahang.
- Gigi goyang.
- Faktor risiko kanker.
- Kerusakan jaringan pendukung gigi atau menimbulkan bau.
- Penampilan yang tidak nyaman
Untuk menghindari kekeliruan dalam pembuatan gigi tiruan, harus berkonsultasi dengan dokter gigi yang memiliki kompetensi dan keahlian spesialistik di bidang pembuatan protesa gigi.
Belum Ada Komentar