• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

image-newest
Info Kesehatan

WASPADA MONKEY POX! Kenali Gejala & Pencegahannya Sabtu, 28 Oktober 2023 11:44 WIB Kasus terkonfirmasi Mpox (Monkeypox) bertambah menjadi 17 kasus positif per 27 Oktober 2023 (@P2PKemenkesRI). Mpox merupakan emerging zoonosis yang disebabkan virus Monkeypox. Penyakit ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung sekitar 2-4 minggu, namun dapat berkembang menjadi berat hingga kematian. Gejala & Perbedaan antara Monkeypox & Cacar Air - Demam >38ºC, muncul ruam setelah 1-3 hari - Ruam dengan lenting besar berisi nanah, menyebar di bagian wajah serta telapak tangan dan kaki. Penyebaran ruam lambat -  Ada pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak, sela paha. - Sakit punggung/rasa nyeri pada otot - Sakit kepala - Kelemahan pada tubuh (Ashtenia). Gejala Cacar Air: - Demam 39ºC, muncul ruam setelah 0-2 hari - Ruam dengan lenting kecil berisi cairan bening, mulai menyebar dari dada, wajah punggung hingga kaki. Penyebaran ruam cepat. - Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening. Penularan Mpox - Interaksi langsung dengan Penderita - Penularan akibat interaksi dengan hewan seperti Monyet, Tupai, dan Tikus - Penularan melalui sentuhan dengan barang yang terkontaminasi. Pencegahan Mpox - Hindari kontak fisik dengan orang yang bergejala - Sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir - Gunakan masker dan terapkan etika batuk - Hindari kerumunan, berisiko penularan - Lakukan hubungan seksual yang aman. Tetap jaga kesehatan Telkomers  Cek juga informasi lengkapnya di :Serba Serbi Kesehatan ala Yakes Telkom

image-newest
Info Kesehatan

Jaga Mata Tetap Sehat, Ditengah Kebiasaan Pasca Pandemi Covid-19 Jumat, 13 Oktober 2023 17:50 WIB Pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah mengubah banyak hal, salah satunya adalah kebiasaan masyarakat terhadap penggunaan gadget untuk beraktivitas dan bekerja. Kebiasaan baru dengan bekerja secara daring menyebabkan sebagian orang lebih sering menghabiskan waktu di depan layar gadget, hal ini dapat berakibat buruk dengan menciptakan risiko gangguan pada mata. Berkaca pada hal tersebut, Yakes-Telkom dalam rangka memperingati hari penglihatan sedunia menggelar Webinar Kesehatan dengan tema “Menjaga Kesehatan Mata di Masa Pasca Covid-19”. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (12/10) pagi tersebut menghadirkan narasumber dokter spesialis mata RS Primaya Bekasi Utara, dr. Susan Sri Anggraini, Sp.M. Dalam paparannya, dr. Susan menjelaskan bahwa aktivitas yang berlebihan menggunakan gadget dapat meningkatkan potensi munculnya penyakit seperti mata kering, hingga dapat mengurangi kemampuan mata seperti mata minus. Selain itu perubahan cuaca panas akhir-akhir ini juga dapat mempengaruhi timbulnya penyakit pada mata. “Karena akhir-akhir ini cuaca panas, banyak ditemukan keluhan pasien dengan mata merah, kemungkinan karena debu dan asap yang sering terpapar di luar rumah/outdoor, sehingga keluhan gangguan mata merah mengeluarkan kotoran mata dan berair, yang bisa disebabkan karena iritasi debu, alergi debu dan infeksi, karena di udara seperti ini diluar rumah banyak virus, bakteri, jamur” jelas dr. Susan. Menyikapi hal tersebut, dr. Susan memberikan tips untuk dapat menggunakan rumus 20-20-20 dalam menggunakan gadget saat beraktivitas. Rumus tersebut memiliki arti yaitu setelah 20 menit menggunakan gadget, alihkan pandangan keluar untuk melihat objek dengan jarak 20 kaki (6 meter) dalam waktu 20 detik. Pola rumus ini dapat mengurangi risiko dari ketegangan otot mata yang dapat menyebabkan gangguan dalam penglihatan. Di penghujung acara, dr Susan berbagi tips untuk menjaga kesehatan mata sebagai berikut:  Periksa mata secara rutin minimal 2 tahun sekali, Usia diatas 40 tahun disarankan untuk memeriksa mata setahun sekali untuk mencegah penyakit mata yang berhubungan dengan usia seperti katarak, glaucoma dan deteksi dini masalah mata yang ditimbulkan oleh penyakit seperti diabetes dan hipertensi.   Konsumsi makanan yang bergizi yang kaya akan vitamin A, vitamin C, lutein, vitamin E, selenium dan asam lemak omega 3.   Makan makanan sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan buah-buahan karena banyak omega dan untuk menjaga agar kolesterol tidak naik yang bisa menyebabkan kelainan di saraf mata.   Hindari pemakaian gadget yang lama.   Hindari paparan sinar ultraviolet yang berlebihan, bisa dicegah dengan kacamata anti sinar ultraviolet untuk mencegah terjadinya katarak.   Olahraga secara teratur bisa menurunkan resiko penyakit mata yang disebabkan oleh DM, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.   Berhenti merokok (meningkatkan resiko katarak, degenerasi macula/ kemunduran pada saraf-saraf karena faktor usia dan kerusakan saraf optik) Bagi Yakes-Family yang ingin menyaksikan kembali webinar “Menjaga Kesehatan Mata di Masa Pasca Covid-19”, dapat mengunjungi Youtube Yakes Telkom atau klik link berikut ini : bit.ly/WebinarKesehatanMatadiMasaPascaCovid

image-newest
Info Kesehatan

Kenali Jantung Sehatmu, Sayangi Hidupmu Kamis, 21 September 2023 17:40 WIB Jakarta - Dalam upaya menjaga kesehatan yang paripurna bagi peserta, Yakes-Telkom terus memberikan update informasi terkait berbagai penyakit yang berpotensi menyerang para peserta. Bentuk peran aktif yang dilakukan oleh Yakes-Telkom adalah dengan menghadirkan Webinar kesehatan secara rutin dengan mengangkat isu-isu penting terkait pengelolaan kesehatan bagi para peserta, salah satunya adalah Webinar Kesehatan dengan tema ‘Kenali Jantung Sehatmu, Sayangi Hidupmu’ bersama dr. Isman Firdaus, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC, FAPSIC, FESC, FSCAI (Dokter Spesialis Jantung RS Mitra Keluarga Bekasi Timur). Webinar yang diadakan pada Kamis (21/9) siang ini, dipandu langsung oleh Manager Health Service Operation Yakes Regional IV Jawa Tengah & DIY, dr. Dyah Pamulatsih serta diikuti oleh seluruh peserta Yakes-Telkom di seluruh Indonesia. Dalam paparannya, dr. Isman menyampaikan serangan jantung dapat terjadi pada siapa saja tanpa pandang usia. Penyebab utama dari risiko terjadinya serangan jantung adalah pola hidup yang tidak sehat.  “Salah satu gejala yang timbul saat seseorang mengalami serangan jantung koroner adalah rasa sakit di dada. Gejala ini bisa saja disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang tidak dijaga, mager atau malas untuk beraktivitas fisik secara rutin, maupun dikarenakan adanya riwayat penyakit lain,” jelas dr. Isman Selain itu, dr. Isman juga menjelaskan terkait masa kritis di jam-jam pertama dari serangan jantung yang perlu ditanggapi dengan baik. Beberapa hal tersebut seperti memastikan keluhan yang dirasakan adalah serangan jantung, Hubungi Call Center 119 atau Heart line (021-5682424), serta berusaha untuk tenang dan jangan gelisah. “Faktor-faktor resiko apa saja yang menyebabkan penyakit jantung dan jantung koroner, mulai dari merokok, kolesterol, hipertensi, diabetes, genetik, yang memberikan kontribusi semuanya berkontribusi terhadap terjadinya bisul di dalam dinding pembuluh darah yaitu aterosklerosis. ada plak sehingga bisa terjadi bisul dalam pembuluh darah bisa pecah dan jika terjadi akan terjadi pembekuan darah” tambah dr. Isman.  Oleh karena itu, dr. Isman juga menambahkan terkait rumus untuk mencegah terjadinya serangan jantung koroner yang meliputi : 0-3-5-140-5-3-0  Sesi webinar kemudian ditutup dengan tanya jawab yang melibatkan peserta, salah satunya seperti yang disampaikan oleh Bapak Issoepanggihno dari KJS P2Tel Yogyakarta yang bertanya terkait waktu yang tepat saat menolong pasien serangan jantung saat ataupun setelah beraktivitas. “Jawabannya adalah langsung, jadi jika ada yang tiba-tiba pingsan atau mengalami kondisi serangan jantung saat ataupun setelah beraktivitas maka segera dilakukan pertolongan dengan mengatur posisi kepala agar tegak keatas, kemudian dapat melakukan cek kondisi pernapasan serta nadi dari korban. Jadi segera lakukan pertolongan, jangan menunda jika kondisinya seperti itu,” jawab dr. Isman. Untuk Yakes Family yang ingin mengetahui lebih lengkap terkait webinar “Kenali Jantung Sehatmu, Sayangi Hidupmu” dapat mengunjungi Youtube Yakes-Telkom atau klik link berikut ini : Webinar Kesehatan Yakes Telkom

Info Terpopuler

image-popular
Info Kesehatan

Telemedicine menjadi alternatif konsultasi dimasa Pandemi Senin, 18 Januari 2021 11:05 WIB Tahun 2020 sudah selesai akan tetapi,  lain halnya dengan Pandemi yang sampai akhir 2020 belum kunjung usai. Dalam masa Pandemik ini, Yakes Telkom memberikan layanan Telemedicine yaitu pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine saat ini, menggunakan teknologi komunikasi dengan gadget untuk memberikan konsultasi fasilitas kesehatan di tempat yang berjauhan, bisa secara langsung via telepon, berkirim pesan, ataupun videocall dengan aplikasi WA (whatsapp) atau aplikasi Telegram. Layanan Telemedicine dibutuhkan oleh Pelanggan dalam masa pandemik Covid-19 saat ini karena ada beberapa layanan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan Telemedicine diantaranya adalah: Layanan Konsultasi medis dengan dokter dan petugas medis lainnya di Yakes Telkom. Memberi kemudahan saat pelanggan ingin mendapatkan Obat Rutin yang dikonsumsi tanpa harus datang ke Poliklinik Yakes Telkom. Permintaan rujukan pemeriksaan Laboratorium dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi tentang restitusi. Layanan konsultasi non medis perihal kepesertaan. Kenapa harus Telemedicine? Guna mencegah penyebaran virus covid-19 lebih baik apabila dirumah saja untuk menghindari kerumunan, itulah sebabnya Yakes Telkom lebih menekankan Telemedicine daripada pelanggan datang langsung ke Poliklinik. Dengan Telemedicine para pelanggan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dari Yakes. Untuk layanan medis para pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada para dokter, apabila memerlukan obat dokter akan memberikan dan dikirim menggunakan kurir. Demikian juga dengan rujukan bisa juga didapatkan dengan melakukan Telemedicine. Tidak hanya layanan konsultasi medis saja yang diberikan kepada para pelanggan, melainkan dari sisi Non Medispun bisa melakukan Telemedicine, salah satu contohnya adalah layanan Konsultasi kepesertaan. Untuk melakukan laporan update Faskes putra/i dari pelanggan, Pensiunan dapat mengirimkan foto atau scan persyaratan yang sudah lengkap kepada admin kepesertaan untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga pengajuan untuk cetak kartu kesehatan bisa dilayani secara online via Whatsapp ataupun Telegram, dengan mengirimkan persyaratan yang sudah lengkap kepada Admin Kepesertaan pengajuan cetak kartu kesehatan bisa diproses lebih lanjut. Saat ini Yakes Telkom tak henti-hentinya memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggan karena sesuai dengan slogan terbaru Yakes Telkom yaitu Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta (YKS05-01)

image-popular
Info Kesehatan

Kasus Positif Terus Melonjak, Segera Vaksinasi dan Kencangkan Prokes Minggu, 30 Januari 2022 21:49 WIB Lonjakan Kasus Harian Perupadata mencatatkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 9905 kasus (per 28 Januari 2022). Data yang ada juga menunjukkan 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal dan tercatat sudah 3 pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia (memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan 1 kasus belum divaksin). Kenaikan kasus harian Covid disinyalir akan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Gambaran kenaikan tajam kasus ini juga terlihat di lingkungan TelkomGroup. Munculnya 3 sub varian Omicron Baru-baru ini muncul 3 sub varian Omicron yaitu BA.1 BA.2 dan BA.3, status ketiganya masih terus diteliti. Sementara gejala dibandingkan Delta lebih ringan. BA.2 lebih infeksius dengan gejala lebih ringan dari BA.1. Mutasi virus memang bukanlah hal yang baru, apalagi Variant of Concern cenderung cepat menginfeksi dan akan banyak bermutasi. Yang harus digarisbawahi adalah jangan meremehkan dan jangan abai untuk mencegah virus semakin merajalela dan melahirkan varian yang berbahaya. Cegah dengan Vaksin dan Disiplin Prokes Sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Kemenkes, perusahaan turut aktif mengambil langkah-langkah untuk mencegah laju penularan khususnya di lingkungan TelkomGroup dengan mempercepat upaya pelaksanaan vaksinasi booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin primer.  Jadi bagi karyawan, pensiunan dan keluarga yg sudah mendapatkan e tiket di Peduli Lindungi dan telah 6 bulan dari vaksin ke 2, segera lakukan vaksinasi booster baik di sentra vaksinasi, RS atau puskesmas terdekat. Ayo kita cegah peningkatan laju Covid dengan tidak panik seraya meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menghindari bepergian kecuali sangat mendesak, dan menghindari kegiatan makan bersama. Semangat Sehat!  #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER #SegeraVaksin

image-popular
Info Kesehatan

Be Mindful of Your Mental Health Sabtu, 24 Oktober 2020 08:36 WIB Tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang menandakan sehatnya seseorang. Sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi bagaimana kondisi psikologis diri kita. Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang melanda, mari kita tanyakan ke diri sendiri, sejahterakah kita secara psikologis? Sejahtera secara psikologis menandakan bahwa diri kita memiliki perasaan yang baik (feeling good) dan dapat berfungsi secara efektif (functioning effectively). Untuk dapat sejahtera secara psikologis, tentunya kita perlu memperhatikan (mindful) kondisi kesehatan mental. Mengapa demikian? Alasannya sangat sederhana, karena dengan memberikan perhatian maka kita lebih menyadari serta dapat lebih memahami kondisi diri kita. Mindfulness adalah suatu pendekatan integratif yang didasarkan pada hubungan pikiran & tubuh, yang membantu individu untuk mengelola pikiran dan perasaan serta kesehatan mental mereka. Mindfulness merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh simpelnya adalah dengan kita menyadari bagaimana rasa makanan yang tadi dicicipi? Apa warna baju yang dipakai hari ini? Apa perasaan yang muncul ketika atasan memberikan feedback kepada saya? Apa yang saya rasakan ketika rekan kerja menolak pendapat saya? Sadar akan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan menjadi salah satu wujud agar kita dapat menjalankan hari-hari dengan nyaman serta menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Selain menyadari apa yang terlintas dipikiran dan dirasakan, menyadari apa yang tubuh kita coba untuk sampaikan juga salah satu bentuk mindfulness. Sebagai contoh, saat berada pada situasi penuh tekanan atau kecemasan, ternyata tubuh kita memunculkan reaksi tertentu seperti detak jantung meningkat, otot tegang atau napas terhambat. Dengan memperhatikan perubahan yang muncul tersebut, maka kita dapat pula mencari solusi atas perubahan yang terjadi, salah satu upayanya dengan mengatur napas dengan baik agar tubuh menjadi tenang. Begitu pula dengan situasi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini, aware terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, serta pola tingkah laku yang dimunculkan akan membantu kita menentukan langkah pengelolaan yang tepat. Kesadaran ini menandakan pula bahwa kita merawat diri. Kita sadar akan hal yang menjadi pemicu dari kecemasan serta memperhatikan hal-hal apa yang membuat tertekan. Ketika kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental, tidak hanya diri kita sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Manfaat apalagi yang didapat melalui mindfulness? Menyadari kondisi psikologis atau kesehatan mental ini juga dapat membantu mengurangi stigma lingkungan yang buruk terhadap kesehatan mental. Beberapa contoh mindfulness ini adalah, menyadari penggunaan tata bahasa yang digunakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, mengedukasi diri terkait kesehatan mental yaitu dengan mengenali bahwa kesehatan mental memiliki perlakuan yang sama dengan masalah medis lainnya, dan mendengarkan kondisi orang lain tanpa interupsi, asumsi, maupun interpretasi di awal. Nah, beberapa hal tersebut dapat kita latih di kehidupan sehari-hari dan menjadi upaya bagi kita untuk lebih mindful terhadap diri maupun lingkungan sosial. Sudah saatnya kita aware terhadap kesehatan mental. Sesuai dengan kampanye yang dikeluarkan World Federation for Mental Health (WFMH), perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 mengusung tema “Mental Health for All: Greater Investment – Greater Access”, hal tersebut menandakan bahwa sehat mental itu hak setiap orang. Inilah saatnya bagi kita untuk berinvestasi dalam kesehatan mental. By: Rahmi Maya Fitri, M.Psi., Psikolog     “We would never tell someone with a broken leg that they should stop wallowing and get it together. We don’t consider taking medication for an ear infection something to be ashamed of.”  MICHELLE OBAMA     Sumber: https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330; https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/m/mindfulness; https://www.mindfulnessstudies.com/ending-mental-health-stigma-through-mindfulness/

image-popular
Info Kesehatan

Hari Hipertensi Sedunia, Kenali Faktor Risiko & Cara Pencegahannya Selasa, 17 Mei 2022 14:21 WIB 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia atau dikenal dengan World Hypertension Day. Momen peringatan ini ditujukan untuk menyadarkan masyarakat terkait dengan pentingnya mengenali gejala, faktor risiko serta cara pencegahan dari penyakit hipertensi. Gerakan Hari Hipertensi Sedunia ini juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terkait komplikasi medis yang serius akibat hipertensi, informasi tentang pencegahannya, deteksi dini, serta tahapan pengobatannya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tubuh mengalami tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan juga stroke. Meskipun gejalanya sering tidak terlihat jelas, namun hipertensi masih dapat dideteksi serta dikontrol dengan baik. Hal tersebut seperti mengetahui beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya hipertensi dalam tubuh, seperti : Usia Seiring bertambahnya usia, risiko tekanan darah tinggi juga akan meningkat. Selain itu risiko hipertensi juga akan lebih sering terjadi pada pria dewasa dibandingkan wanita.   Riwayat Keluarga Penyakit Hipertensi ini juga cenderung dapat diturunkan dalam silsilah keluarga, sehingga peran serta seluruh anggota keluarga dalam mencegah atau mendeteksi dini terjadinya hipertensi sangatlah penting.   Merokok Kebiasaan buruk merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi serta merusak lapisan dinding arteri, jika dibiarkan dapat menyebabkan arteri menyempit serta meningkatkan risiko penyakit jantung.   Obesitas Orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas juga memiliki risiko tinggi akan terjadinya hipertensi. Hal ini terjadi akibat tubuh yang semakin berat dapat meningkatkan kebutuhan darah dalam memasok oksigen dan nutrisi dalam jaringan tubuh. Dengan meningkatnya aliran darah tersebut, maka dapat meningkatkan tekanan pada dinding arteri.   Konsumsi Garam Berlebih Serta Sedikit Mengkonsumsi Potasium Konsumsi garam (natrium) berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan cairan yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Selain itu, kurangnya konsumsi zat potasium dapat meningkatkan tumpukan kadar natrium dalam darah.   Disebabkan Oleh Kondisi Kesehatan Tertentu Kondisi kesehatan yang kronis juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, hal ini termasuk pada penderita penyakit ginjal, diabetes, serta sleep apnea. Dalam mendeteksi dini penyakit hipertensi ini, perlu dilakukan pengecekan berkala dalam mengukur tingkat tekanan darah. Meski begitu, pengukuran tekanan darah harus tetap dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Erwinanto. SpJP(K). dr. Erwinanto menjelaskan bahwa proses pengukuran tekanan darah di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari, setidaknya hingga 3 sampai 4 hari berturut-turut. Kemudian pada saat pengukuran tensi, dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran dengan jeda waktu 1 hingga 2 menit untuk memastikan nilai tensi yang didapat adalah valid. "Lebih baik 7 hari berturut-turut pada pagi dan sore hari. Tingkat tekanan darah ditentukan oleh nilai rata-rata semua pengukuran , kecuali pengukuran hari pertama. Jadi, hasil hari pertama jangan dimasukin ke perhitungan rata-rata, ya,"jelas dr. Erwinanto Hipertensi juga dapat diatasi dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti melakukan olahraga terartur, mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi minuman berkafein hingga berhenti merokok. Namun jika kondisi tekanan darah sudah tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter serta mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.