• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

image-newest
Info Kesehatan

Tips Puasa Sehat bagi Penderita Obesitas agar Berat Badan Menuju Ideal Selasa, 25 Maret 2025 09:00 WIB Obesitas terjadi akibat penumpukan lemak berlebih yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara asupan energi dan penggunaannya dalam jangka panjang. Kondisi ini berisiko memicu berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, penderita obesitas disarankan untuk mengadopsi gaya hidup sehat untuk menurunkan berat badan. Bulan Ramadhan dapat menjadi kesempatan yang baik bagi penderita obesitas untuk mencapai berat badan ideal. Bahkan, menjalankan puasa secara rutin setelah Ramadhan juga dapat membantu menjaga kestabilan berat badan. Namun, agar manfaat puasa dapat diperoleh secara maksimal, terdapat beberapa tips yang perlu diperhatikan bagi penderita obesitas. 1. Hindari Makan Berlebihan Saat Berbuka Waktu berbuka sebaiknya tidak dijadikan momen untuk makan dalam jumlah yang berlebihan, terutama dengan mengonsumsi berbagai makanan seperti takjil manis, gorengan, atau porsi besar nasi. Makan terlalu banyak saat berbuka dapat menghambat penurunan berat badan. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan nafsu makan dan mengonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup. Untuk berbuka, disarankan memulainya dengan air putih atau teh hangat, lalu dilanjutkan dengan kurma atau buah-buahan. Makan besar sebaiknya dilakukan setelah shalat Maghrib, dan untuk hasil diet yang lebih optimal, sebaiknya hindari makan kembali setelah shalat Isya. Saat sahur, penderita obesitas juga perlu menjaga porsi makan agar tidak berlebihan. 2. Kurangi Konsumsi Makanan Berlemak dan Gorengan Setelah berpuasa sepanjang hari, berbagai makanan menggoda mungkin sulit dihindari. Namun, perlu diingat bahwa pilihan makanan sangat mempengaruhi berat badan. Banyak orang gagal menurunkan berat badan selama puasa karena sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gorengan dalam jumlah besar. Oleh sebab itu, untuk menjaga kesehatan serta mendukung proses penurunan berat badan, sebaiknya batasi konsumsi makanan bersantan, daging berlemak, kulit ayam, dan gorengan. 3. Perbanyak Asupan Serat Dibandingkan mengonsumsi makanan berlemak, penderita obesitas disarankan memperbanyak makanan kaya serat, seperti sayuran dan buah-buahan. Makanan berserat tinggi yang dikonsumsi saat sahur dapat membantu memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga memudahkan menjalani puasa dan mengurangi keinginan untuk makan berlebihan saat berbuka. Selain itu, serat memiliki kandungan kalori yang lebih rendah, sehingga aman dikonsumsi dalam jumlah besar tanpa menyebabkan peningkatan berat badan. 4. Lakukan Olahraga Secara Rutin Selain menjaga pola makan, olahraga juga menjadi faktor penting dalam upaya menurunkan berat badan. Aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin dapat membantu meningkatkan efektivitas pembakaran lemak selama berpuasa. Bahkan, berolahraga dalam kondisi berpuasa dapat mempercepat proses pembakaran lemak dalam tubuh, sehingga mendukung penurunan berat badan dengan lebih optimal. Puasa bisa menjadi momen yang tepat untuk memulai gaya hidup lebih sehat. Dengan pola makan yang tepat dan kebiasaan yang baik, kamu bisa menjaga berat badan tetap stabil dan tubuh tetap bugar. Yuk, terapkan tips ini dan jadikan puasa sebagai langkah menuju hidup lebih sehat!

image-newest
Info Kesehatan

Rahasia Tetap Bertenaga Saat Puasa: Pilih Karbohidrat yang Tepat! Kamis, 20 Maret 2025 14:24 WIB Karbohidrat merupakan salah satu komponen utama dalam makanan yang berperan sebagai sumber energi bagi tubuh. Sebagai bagian dari kelompok utama zat gizi, karbohidrat terdiri dari gula, serat, dan pati. Saat dikonsumsi, karbohidrat akan diubah oleh tubuh menjadi glukosa (gula darah), yang kemudian dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi. Karbohidrat terbagi menjadi dua jenis: Karbohidrat Sederhana → Cepat dicerna dan diubah menjadi gula. Contohnya: Monosakarida: Sirup, madu, minuman kemasan, permen. Disakarida: Gula tebu / gula pasir, laktosa. Gula alkohol: Sorbitol, mannitol. Oligosakarida: Biji-bijian rafinasi (contohnya makanan berbahan dasar tepung, seperti: mie, jajanan pasar, dan roti).   Karbohidrat Kompleks → Dicerna lebih lambat dan memberi energi dan rasa kenyang lebih lama. Contohnya: Polisakarida: Biji-bijian (beras/nasi, oat, dan gandum), umbi-umbian (seperti kentang, ubi jalar, singkong, dan talas), kacang-kacangan (seperti buncis, kacang merah, kacang kedelai, dan kacang tanah. Serat: Sayuran dan buah tinggi pektin, seperti apel, jambu biji, jeruk, dan barley.   Karbohidrat Terbaik Saat Puasa Selama puasa, tubuh membutuhkan gizi yang tepat untuk menjaga energi dan penting untuk menerapkan pola makan dengan gizi seimbang. Pastikan asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral terpenuhi dalam setiap hidangan sahur dan berbuka. Mengonsumsi berbagai jenis makanan pokok, lauk pauk kaya protein, serta memperbanyak sayur dan buah-buahan sangat dianjurkan. Selain itu, menjaga hidrasi tubuh dengan minum air putih yang cukup antara waktu berbuka hingga sahur sangat penting untuk mencegah dehidrasi. Hindari makanan yang terlalu asin, pedas, atau berlemak tinggi, serta minuman berkafein seperti kopi dan teh, karena dapat meningkatkan rasa haus saat berpuasa. Dengan menerapkan pola makan seimbang dan menjaga asupan cairan, tubuh dapat tetap sehat dan bertenaga selama menjalankan ibadah puasa. Asupan Karbohidrat untuk Sahur Agar tetap bertenaga selama puasa, pilihlah makanan sahur yang dapat memberikan energi bertahan lama yaitu makanan yang mengandung karbohidrat kompleks ditambah protein, lemak dan serat. Misalnya, Anda bisa mengonsumsi oatmeal dengan buah, telur rebus, atau roti gandum dengan selai kacang. Selain itu, karbohidrat kompleks seperti nasi merah juga merupakan pilihan yang baik karena dicerna lebih lambat, sehingga membantu memberikan rasa kenyang lebih lama.   Asupan Karbohidrat untuk Berbuka Pilihlah kurma atau buah untuk berbuka puasa, karena cepat mengembalikan energi setelah seharian berpuasa namun tetap mengandung serat. Hindari konsumsi takjil-takjil yang terlalu manis seperti kolak, cendol, jajanan pasar dalam jumlah banyak, karena dapat menaikkan kadar gula darah secara drastis terutama pada pasien diabetes. Setelah berbuka ringan, konsumsi karbohidrat kompleks pada makanan utama untuk menjaga energi tetap stabil. Hindari makan berat secara langsung agar pencernaan tetap nyaman. Memilih karbohidrat yang tepat saat puasa adalah kunci agar tetap bertenaga dan menjalani ibadah dengan optimal. Pastikan sahur dengan karbohidrat kompleks agar kenyang lebih lama. Yuk, mulai terapkan pola makan sehat selama puasa agar tubuh tetap kuat dan bersemangat! Jangan lupa bagikan informasi ini agar lebih banyak orang bisa menjalani puasa dengan energi maksimal.

image-newest
Info Kesehatan

Hari Ginjal Sedunia 2025: Pentingnya Deteksi Dini untuk Ginjal Sehat Kamis, 13 Maret 2025 08:42 WIB Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah kondisi ketika ginjal mengalami kerusakan atau penurunan fungsi penyaringan darah selama lebih dari tiga bulan. Ginjal memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan metabolisme tubuh. Jika fungsinya menurun, berbagai gangguan kesehatan dapat terjadi, yang berpotensi menurunkan kualitas hidup penderitanya. Pasien GGK memerlukan penanganan yang tepat untuk memperlambat perkembangan penyakit dan mengelola komplikasi yang muncul. Penderita disarankan untuk menjaga tekanan darah dan kadar gula darah tetap stabil, menerapkan pola makan sehat, serta membatasi konsumsi obat yang dapat merusak ginjal. Jika penyakit telah mencapai tahap lanjut, terapi dialisis atau transplantasi ginjal mungkin diperlukan untuk mempertahankan fungsi tubuh dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan ginjal, World Kidney Day (Hari Ginjal Sedunia) merupakan kampanye global yang bertujuan untuk mencegah penyakit ginjal dan meningkatkan akses perawatan ginjal bagi semua orang. Kampanye ini diselenggarakan oleh International Society of Nephrology (ISN) dan International Federation of Kidney Foundations – World Kidney Alliance (IFKF-WKA). Sejak 2006, berbagai kegiatan seperti pemeriksaan kesehatan dan edukasi publik telah dilakukan untuk menyoroti faktor risiko serta langkah pencegahan penyakit ginjal. Pada tahun 2025, World Kidney Day mengusung tema "Are Your Kidneys OK? Detect Early, Protect Kidney Health", yang menekankan pentingnya deteksi dini dalam menjaga kesehatan ginjal. Ginjal berperan penting dalam menyaring limbah dari darah, mengatur tekanan darah, serta menjaga keseimbangan air dan elektrolit. Sayangnya, penyakit ginjal sering berkembang tanpa gejala hingga mencapai tahap lanjut, sehingga pemeriksaan rutin sangat dianjurkan. Beberapa langkah penting dalam mendeteksi dan mencegah penyakit ginjal meliputi pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah secara berkala, mengelola faktor risiko seperti hipertensi dan diabetes, serta melakukan tes kreatinin dan protein dalam urin untuk mengetahui kondisi ginjal lebih awal. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini dan pencegahan maka kesehatan ginjal dapat lebih terjaga. Masyarakat yang lebih peduli terhadap kesehatan ginjal akan memiliki peluang lebih besar untuk menjalani hidup yang lebih sehat dan berkualitas.

Info Terpopuler

image-popular
Info Kesehatan

Telemedicine menjadi alternatif konsultasi dimasa Pandemi Senin, 18 Januari 2021 11:05 WIB Tahun 2020 sudah selesai akan tetapi,  lain halnya dengan Pandemi yang sampai akhir 2020 belum kunjung usai. Dalam masa Pandemik ini, Yakes Telkom memberikan layanan Telemedicine yaitu pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine saat ini, menggunakan teknologi komunikasi dengan gadget untuk memberikan konsultasi fasilitas kesehatan di tempat yang berjauhan, bisa secara langsung via telepon, berkirim pesan, ataupun videocall dengan aplikasi WA (whatsapp) atau aplikasi Telegram. Layanan Telemedicine dibutuhkan oleh Pelanggan dalam masa pandemik Covid-19 saat ini karena ada beberapa layanan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan Telemedicine diantaranya adalah: Layanan Konsultasi medis dengan dokter dan petugas medis lainnya di Yakes Telkom. Memberi kemudahan saat pelanggan ingin mendapatkan Obat Rutin yang dikonsumsi tanpa harus datang ke Poliklinik Yakes Telkom. Permintaan rujukan pemeriksaan Laboratorium dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi tentang restitusi. Layanan konsultasi non medis perihal kepesertaan. Kenapa harus Telemedicine? Guna mencegah penyebaran virus covid-19 lebih baik apabila dirumah saja untuk menghindari kerumunan, itulah sebabnya Yakes Telkom lebih menekankan Telemedicine daripada pelanggan datang langsung ke Poliklinik. Dengan Telemedicine para pelanggan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dari Yakes. Untuk layanan medis para pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada para dokter, apabila memerlukan obat dokter akan memberikan dan dikirim menggunakan kurir. Demikian juga dengan rujukan bisa juga didapatkan dengan melakukan Telemedicine. Tidak hanya layanan konsultasi medis saja yang diberikan kepada para pelanggan, melainkan dari sisi Non Medispun bisa melakukan Telemedicine, salah satu contohnya adalah layanan Konsultasi kepesertaan. Untuk melakukan laporan update Faskes putra/i dari pelanggan, Pensiunan dapat mengirimkan foto atau scan persyaratan yang sudah lengkap kepada admin kepesertaan untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga pengajuan untuk cetak kartu kesehatan bisa dilayani secara online via Whatsapp ataupun Telegram, dengan mengirimkan persyaratan yang sudah lengkap kepada Admin Kepesertaan pengajuan cetak kartu kesehatan bisa diproses lebih lanjut. Saat ini Yakes Telkom tak henti-hentinya memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggan karena sesuai dengan slogan terbaru Yakes Telkom yaitu Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta (YKS05-01)

image-popular
Info Kesehatan

Kasus Positif Terus Melonjak, Segera Vaksinasi dan Kencangkan Prokes Minggu, 30 Januari 2022 21:49 WIB Lonjakan Kasus Harian Perupadata mencatatkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 9905 kasus (per 28 Januari 2022). Data yang ada juga menunjukkan 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal dan tercatat sudah 3 pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia (memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan 1 kasus belum divaksin). Kenaikan kasus harian Covid disinyalir akan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Gambaran kenaikan tajam kasus ini juga terlihat di lingkungan TelkomGroup. Munculnya 3 sub varian Omicron Baru-baru ini muncul 3 sub varian Omicron yaitu BA.1 BA.2 dan BA.3, status ketiganya masih terus diteliti. Sementara gejala dibandingkan Delta lebih ringan. BA.2 lebih infeksius dengan gejala lebih ringan dari BA.1. Mutasi virus memang bukanlah hal yang baru, apalagi Variant of Concern cenderung cepat menginfeksi dan akan banyak bermutasi. Yang harus digarisbawahi adalah jangan meremehkan dan jangan abai untuk mencegah virus semakin merajalela dan melahirkan varian yang berbahaya. Cegah dengan Vaksin dan Disiplin Prokes Sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Kemenkes, perusahaan turut aktif mengambil langkah-langkah untuk mencegah laju penularan khususnya di lingkungan TelkomGroup dengan mempercepat upaya pelaksanaan vaksinasi booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin primer.  Jadi bagi karyawan, pensiunan dan keluarga yg sudah mendapatkan e tiket di Peduli Lindungi dan telah 6 bulan dari vaksin ke 2, segera lakukan vaksinasi booster baik di sentra vaksinasi, RS atau puskesmas terdekat. Ayo kita cegah peningkatan laju Covid dengan tidak panik seraya meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menghindari bepergian kecuali sangat mendesak, dan menghindari kegiatan makan bersama. Semangat Sehat!  #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER #SegeraVaksin

image-popular
Info Kesehatan

Be Mindful of Your Mental Health Sabtu, 24 Oktober 2020 08:36 WIB Tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang menandakan sehatnya seseorang. Sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi bagaimana kondisi psikologis diri kita. Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang melanda, mari kita tanyakan ke diri sendiri, sejahterakah kita secara psikologis? Sejahtera secara psikologis menandakan bahwa diri kita memiliki perasaan yang baik (feeling good) dan dapat berfungsi secara efektif (functioning effectively). Untuk dapat sejahtera secara psikologis, tentunya kita perlu memperhatikan (mindful) kondisi kesehatan mental. Mengapa demikian? Alasannya sangat sederhana, karena dengan memberikan perhatian maka kita lebih menyadari serta dapat lebih memahami kondisi diri kita. Mindfulness adalah suatu pendekatan integratif yang didasarkan pada hubungan pikiran & tubuh, yang membantu individu untuk mengelola pikiran dan perasaan serta kesehatan mental mereka. Mindfulness merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh simpelnya adalah dengan kita menyadari bagaimana rasa makanan yang tadi dicicipi? Apa warna baju yang dipakai hari ini? Apa perasaan yang muncul ketika atasan memberikan feedback kepada saya? Apa yang saya rasakan ketika rekan kerja menolak pendapat saya? Sadar akan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan menjadi salah satu wujud agar kita dapat menjalankan hari-hari dengan nyaman serta menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Selain menyadari apa yang terlintas dipikiran dan dirasakan, menyadari apa yang tubuh kita coba untuk sampaikan juga salah satu bentuk mindfulness. Sebagai contoh, saat berada pada situasi penuh tekanan atau kecemasan, ternyata tubuh kita memunculkan reaksi tertentu seperti detak jantung meningkat, otot tegang atau napas terhambat. Dengan memperhatikan perubahan yang muncul tersebut, maka kita dapat pula mencari solusi atas perubahan yang terjadi, salah satu upayanya dengan mengatur napas dengan baik agar tubuh menjadi tenang. Begitu pula dengan situasi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini, aware terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, serta pola tingkah laku yang dimunculkan akan membantu kita menentukan langkah pengelolaan yang tepat. Kesadaran ini menandakan pula bahwa kita merawat diri. Kita sadar akan hal yang menjadi pemicu dari kecemasan serta memperhatikan hal-hal apa yang membuat tertekan. Ketika kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental, tidak hanya diri kita sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Manfaat apalagi yang didapat melalui mindfulness? Menyadari kondisi psikologis atau kesehatan mental ini juga dapat membantu mengurangi stigma lingkungan yang buruk terhadap kesehatan mental. Beberapa contoh mindfulness ini adalah, menyadari penggunaan tata bahasa yang digunakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, mengedukasi diri terkait kesehatan mental yaitu dengan mengenali bahwa kesehatan mental memiliki perlakuan yang sama dengan masalah medis lainnya, dan mendengarkan kondisi orang lain tanpa interupsi, asumsi, maupun interpretasi di awal. Nah, beberapa hal tersebut dapat kita latih di kehidupan sehari-hari dan menjadi upaya bagi kita untuk lebih mindful terhadap diri maupun lingkungan sosial. Sudah saatnya kita aware terhadap kesehatan mental. Sesuai dengan kampanye yang dikeluarkan World Federation for Mental Health (WFMH), perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 mengusung tema “Mental Health for All: Greater Investment – Greater Access”, hal tersebut menandakan bahwa sehat mental itu hak setiap orang. Inilah saatnya bagi kita untuk berinvestasi dalam kesehatan mental. By: Rahmi Maya Fitri, M.Psi., Psikolog     “We would never tell someone with a broken leg that they should stop wallowing and get it together. We don’t consider taking medication for an ear infection something to be ashamed of.”  MICHELLE OBAMA     Sumber: https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330; https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/m/mindfulness; https://www.mindfulnessstudies.com/ending-mental-health-stigma-through-mindfulness/

image-popular
Info Kesehatan

Hari Hipertensi Sedunia, Kenali Faktor Risiko & Cara Pencegahannya Selasa, 17 Mei 2022 14:21 WIB 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia atau dikenal dengan World Hypertension Day. Momen peringatan ini ditujukan untuk menyadarkan masyarakat terkait dengan pentingnya mengenali gejala, faktor risiko serta cara pencegahan dari penyakit hipertensi. Gerakan Hari Hipertensi Sedunia ini juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terkait komplikasi medis yang serius akibat hipertensi, informasi tentang pencegahannya, deteksi dini, serta tahapan pengobatannya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tubuh mengalami tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan juga stroke. Meskipun gejalanya sering tidak terlihat jelas, namun hipertensi masih dapat dideteksi serta dikontrol dengan baik. Hal tersebut seperti mengetahui beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya hipertensi dalam tubuh, seperti : Usia Seiring bertambahnya usia, risiko tekanan darah tinggi juga akan meningkat. Selain itu risiko hipertensi juga akan lebih sering terjadi pada pria dewasa dibandingkan wanita.   Riwayat Keluarga Penyakit Hipertensi ini juga cenderung dapat diturunkan dalam silsilah keluarga, sehingga peran serta seluruh anggota keluarga dalam mencegah atau mendeteksi dini terjadinya hipertensi sangatlah penting.   Merokok Kebiasaan buruk merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi serta merusak lapisan dinding arteri, jika dibiarkan dapat menyebabkan arteri menyempit serta meningkatkan risiko penyakit jantung.   Obesitas Orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas juga memiliki risiko tinggi akan terjadinya hipertensi. Hal ini terjadi akibat tubuh yang semakin berat dapat meningkatkan kebutuhan darah dalam memasok oksigen dan nutrisi dalam jaringan tubuh. Dengan meningkatnya aliran darah tersebut, maka dapat meningkatkan tekanan pada dinding arteri.   Konsumsi Garam Berlebih Serta Sedikit Mengkonsumsi Potasium Konsumsi garam (natrium) berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan cairan yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Selain itu, kurangnya konsumsi zat potasium dapat meningkatkan tumpukan kadar natrium dalam darah.   Disebabkan Oleh Kondisi Kesehatan Tertentu Kondisi kesehatan yang kronis juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, hal ini termasuk pada penderita penyakit ginjal, diabetes, serta sleep apnea. Dalam mendeteksi dini penyakit hipertensi ini, perlu dilakukan pengecekan berkala dalam mengukur tingkat tekanan darah. Meski begitu, pengukuran tekanan darah harus tetap dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Erwinanto. SpJP(K). dr. Erwinanto menjelaskan bahwa proses pengukuran tekanan darah di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari, setidaknya hingga 3 sampai 4 hari berturut-turut. Kemudian pada saat pengukuran tensi, dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran dengan jeda waktu 1 hingga 2 menit untuk memastikan nilai tensi yang didapat adalah valid. "Lebih baik 7 hari berturut-turut pada pagi dan sore hari. Tingkat tekanan darah ditentukan oleh nilai rata-rata semua pengukuran , kecuali pengukuran hari pertama. Jadi, hasil hari pertama jangan dimasukin ke perhitungan rata-rata, ya,"jelas dr. Erwinanto Hipertensi juga dapat diatasi dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti melakukan olahraga terartur, mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi minuman berkafein hingga berhenti merokok. Namun jika kondisi tekanan darah sudah tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter serta mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.