Jumat, 17 November 2023 10:51 WIB

Bronkitis

picture-of-article

Saluran udara termasuk bagian dari sistem organ tubuh manusia yang rentan mengalami masalah. Misalnya bronkitis yang merupakan salah satu penyakit paling umum pada pasien rawat jalan. Orang yang mengalami penyakit ini bisa sembuh sepenuhnya dalam waktu singkat setelah menjalani pengobatan, tapi bisa juga gejalanya terus ada sehingga membutuhkan perawatan dalam jangka panjang.

Mengenal Bronkitis

Bronkitis adalah kondisi inflamasi atau peradangan pada saluran udara yang menghubungkan trakea dengan paru-paru yang disebut bronkus. Peradangan ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dan dapat menyebabkan batuk, sesak napas, dahak, serta demam. Paparan bahan kimia atau zat yang dapat merusak paru-paru juga bisa mengakibatkan inflamasi.

Terdapat dua jenis bronkitis, yakni bronkitis akut dan kronis. Keduanya berbeda dalam hal durasi, penyebab, gejala, dan pengobatan. Bronkitis akut biasanya berlangsung selama beberapa minggu dan dapat sembuh dengan tuntas tanpa perawatan khusus, sementara bronkitis kronis adalah kondisi yang lebih serius dan dapat berlangsung selama bertahun-tahun, memerlukan perawatan jangka panjang, dan sering tak dapat disembuhkan sepenuhnya.

Bronkitis bisa terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa. Menurut suatu studi, ketika terkena bronkitis di masa kanak-kanak, ada kemungkinan seseorang mengalami masalah paru-paru ketika dewasa,

Belum ada data prevalensi yang pasti mengenai bronkitis di Indonesia karena belum ada penelitian menyeluruh tentang kondisi ini. Namun bronkitis termasuk salah satu penyakit yang cukup umum. Menurut data WHO, penyakit saluran pernapasan adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Bronkitis termasuk kelompok penyakit tersebut.

Gejala bronkitis bisa bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung jenis dan tingkat keparahan kondisi. Beberapa orang mungkin hanya batuk-batuk dan sedikit sesak napas, sementara orang lain mungkin mengalami gejala yang lebih serius, seperti demam tinggi dan sulit bernapas.

Berikut ini beberapa gejala bronkitis:

  • Batuk lebih dari lima hari dengan dahak. Batuk ini bersifat kering atau basah dan bisa memburuk pada malam hari atau saat terkena udara dingin.
  • Dahak keluar dari tenggorokan, biasanya berwarna putih, kekuningan, atau kehijauan.
  • Sesak napas atau sulit bernapas, terutama saat melakukan aktivitas fisik.
  • Dada terasa sesak atau tidak nyaman.
  • Demam, terutama pada bronkitis akut.
  • Kelelahan
  • Tidak enak badan.
  • Nyeri tenggorokan atau sakit kepala, terutama pada bronkitis akut.
  • Nafsu makan menurun.

Penyebab bronkitis bisa infeksi virus, bakteri, atau bahan kimia atau polutan yang dapat menimbulkan iritasi. Infeksi virus adalah penyebab utama bronkitis akut, sedangkan infeksi bakteri umumnya mengakibatkan bronkitis kronis. Berikut ini beberapa penyebab dan faktor yang meningkatkan risiko terkena bronkitis:

  • Asap rokok
  • Polusi udara
  • Asam sulfat
  • Amonia
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Menderita asma, alergi, atau penyakit paru obstruktif kronis
  • Usia tua
  • Paparan suhu ekstrem panas ataupun dingin
  • Bekerja di bidang atau tempat yang rentan terpapar polutan atau bahan kimia, misalnya di pertambangan

Dokter dapat mendiagnosis bronkitis setelah melakukan pemeriksaan fisik dan mendiskusikan gejala yang dialami pasien. Bila dalam pemeriksaan pasien mengeluhkan gejala batuk terus-menerus, mengeluarkan dahak kekuningan atau kehijauan, serta baru-baru ini mengalami infeksi paru atau demam, besar kemungkinan dokter bisa langsung menegakkan diagnosis.

Dokter juga mungkin perlu menjalankan tes fungsi paru-paru untuk menilai kinerja paru-paru dalam sistem pernapasan serta sejumlah tes lain, seperti:

  • Tes dahak untuk mengecek apakah ada infeksi virus atau bakteri
  • Tes darah yang bisa membantu memastikan tanda infeksi dalam tubuh
  • Sinar-X dada guna mengetahui apakah ada infeksi atau peradangan pada saluran pernapasan
  • CT scan atau pemindaian tomografi terkomputasi untuk mendapat gambaran saluran pernapasan yang lebih rinci serta mendeteksi bronkitis kronis

Penanganan bronkitis bergantung pada jenis dan tingkat keparahan yang dialami pasien. Cara yang biasanya digunakan antara lain:

  • Menghirup uap untuk membantu mengencerkan dan mengeluarkan lendir atau dahak di saluran pernapasan, misalnya dengan mandi air panas atau memakai humidifier
  • Minum banyak air putih dan jus buah murni untuk melunakkan lendir agar mudah keluar dan mencegah dehidrasi
  • Istirahat yang cukup agar tubuh punya kesempatan untuk memulihkan diri
  • Pengobatan sesuai dengan gejala yang dialami, misalnya obat batuk dan pereda nyeri
  • Minum antibiotik bila bronkitis disebabkan oleh infeksi bakteri
  • Menghindari penyebab iritasi, seperti asap rokok, udara kotor, dan bahan kimia yang beraroma tajam dan bisa menyebabkan peradangan
  • Terapi fisik untuk mengurangi gejala bronkitis kronis dan memulihkan fungsi paru-paru

Bronkitis bisa menyebabkan komplikasi bila tidak mendapat penanganan yang tepat. Di antaranya:

  • Pneumonia atau peradangan jaringan paru-paru akibat infeksi virus atau bakteri dari bronkus
  • Asma jika terjadi peradangan kronis pada saluran udara
  • Serangan jantung
  • Emfisema atau kerusakan permanen pada saluran udara kecil
  • Gangguan tidur akibat gejala bronkitis, terutama batuk yang parah
  • Komplikasi kehamilan bila bronkitis terjadi pada ibu hamil

Cara terbaik untuk mencegah bronkitis adalah menghindari pemicunya, khususnya asap rokok. Jika punya kebiasaan merokok, berhentilah. Hindari juga asap rokok dari orang lain. Selain itu, vaksin influenza dan pneumonia bisa membantu sebagai upaya pencegahan terutama bagi para lanjut usia dengan masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan diabetes. Penerapan pola hidup bersih dan sehat juga penting untuk menghindari infeksi bakteri atau virus yang bisa menyebabkan bronkitis.

Kapan Harus ke Dokter?

Bila mengalami gejala bronkitis seperti batuk selama beberapa hari, batuk disertai dahak berwarna kuning atau hijau, sesak napas, demam, sakit kepala, dan kelelahan ekstrem, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah terjadinya komplikasi serta mendapat penanganan yang tepat.

Ditinjau oleh:

dr. Samsul Afandi, SpP, FISR
Dokter Spesialis Paru
Primaya Hospital Semarang
https://primayahospital.com/paru/bronkitis/

Baca juga : Diagnosis Obesitas

1 Disukai

304 Kali Dibaca