Rabu, 07 Mei 2025 12:00 WIB

Faringitis Akut

picture-of-article

Faringitis adalah peradangan pada selaput lendir orofaring dan struktur di sekitarnya. Istilah faringitis akut digunakan untuk menunjukkan infeksi pada faring yang berlangsung hingga 14 hari. Pada kebanyakan kasus, penyebabnya adalah infeksi, baik bakteri maupun virus. Penyebab faringitis lain yang kurang umum adalah alergi, trauma, kanker, refluks, dan racun tertentu.

  • Tenggorok terasa kering dan panas, 
  • Nyeri di tenggorokan saat menelan atau berbicara.
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Pilek, hidung tersumbat
  • Batuk
  • Kelelahan, nyeri otot
  • Kemerahan atau bengkak di tenggorokan dan amandel.
  • Pembengkakan kelenjar leher


 

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan faringitis akut:

1. Infeksi virus

Virus adalah penyebab faringitis akut yang paling umum. Ada beberapa jenis penyakit infeksi virus yang paling sering menyebabkan faringitis, yaitu batuk pilek, flu, dan COVID-19

Penularan penyakit tersebut dapat terjadi melalui percikan air liur saat penderitanya batuk atau bersin dan menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi.

2. Infeksi bakteri

Streptococcus dan Corynebacterium diphtheriae adalah jenis bakteri yang bisa menyebabkan faringitis akut. Bakteri tersebut dapat menular melalui percikan air liur, barang yang terkontaminasi, atau interaksi langsung dengan penderita yang terinfeksi bakteri tersebut.

Selain itu, beberapa bakteri lain seperti Neisseria gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis, juga dapat menyebabkan faringitis. Bakteri tersebut dapat ditularkan melalui seks oral.

3. Alergi

Pada sebagian orang, faringitis akut juga bisa disebabkan oleh reaksi alergi, seperti serbuk sari, tungau debu, hewan peliharaan, dan jamur. Reaksi alergi akan memicu terjadinya peradangan di saluran pernapasan, termasuk tenggorokan, sehingga terasa nyeri dan gatal.

4. Tonsilitis

Penyebab faringitis akut lainnya adalah tonsilitis. Kondisi ini terjadi ketika amandel, yaitu dua jaringan lunak yang berada di tenggorokan, mengalami peradangan akibat infeksi bakteri atau virus. Tonsilitis membuat amandel membengkak dan menimbulkan rasa sakit ketika menelan.

5. Refluks asam lambung

Penderita GERD sering kali mengalami refluks asam, yaitu kondisi ketika asam lambung naik hingga ke ujung kerongkongan yang berdekatan dengan tenggorokan. Kondisi ini dapat memicu munculnya sensasi terbakar dan nyeri di tenggorokan.

6. Gaya hidup

Faringitis akut juga dapat dipicu oleh gaya hidup, seperti kebiasaan mengkonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas. Ini karena suhu yang terlalu panas bisa menyebabkan iritasi pada lapisan tenggorokan, sehingga dapat menimbulkan rasa nyeri.

7. Penggunaan pita suara secara berlebihan

Berbicara atau berteriak terlalu kencang bisa menyebabkan pita suara menegang dan memicu terjadinya laringitis atau peradangan kotak suara. Peradangan pada pita suara ini biasanya disertai iritasi di tenggorokan, karena letaknya yang saling berdekatan.

8. Napas dari mulut

Faringitis akut juga dapat muncul akibat bernapas dari mulut, misalnya saat tidur dengan hidung tersumbat. Napas dari mulut secara terus-menerus bisa membuat tenggorokan terasa kering, sehingga dapat memicu rasa nyeri.

 

 

Penanganan faringitis akut tergantung dari penyebab penyakit yang dialami oleh penderita. Infeksi virus biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu seminggu. Berikut beberapa cara mengobati faringitis yang efektif:

  • Konsumsi obat antibiotik, apabila disebabkan oleh infeksi bakteri
  • Konsumsi obat pereda nyeri untuk mengurangi nyeri telan
  • Mengonsumsi obat pelega tenggorokan dan anti alergi untuk meredakan nyeri dan gatal
  • Istirahat cukup
  • Menggunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara
  • Berkumur menggunakan campuran air garam
  • Mengganti sikat gigi
  • Konsumsi minuman hangat, seperti teh, kaldu, atau air lemon

Pada beberapa kasus, perawatan medis diperlukan untuk mengobati faringitis akibat infeksi bakteri. Dokter dapat meresepkan antibiotik untuk meredakan radang tenggorokan.

Penting untuk mengonsumsi antibiotik sesuai dengan anjuran dokter untuk mencegah infeksi kembali atau memburuk. Obat faringitis dapat dikonsumsi selama tujuh sampai sepuluh hari atau sesuai saran dokter.


 

Ada sejumlah cara mencegah faringitis antara lain:

  • Hindari berbagai makanan, minuman, atau peralatan makan dengan penderita faringitis
  • Hindari kontak langsung dengan penderita infeksi virus atau bakteri menular
  • Rajin mencuci tangan, terutama sebelum makan dan setelah bersin atau batuk
  • Sering mencuci tangan sebelum makan dan setelah batuk atau bersin
  • Jika tidak ada sabun dan air, sebaiknya gunakan pembersih alkohol atau hand sanitizer
  • Hindari merokok dan terkena paparan asap rokok.
  • Vaksinasi influenza, COVID 19.
  • Gunakan masker untuk menutupi mulut dan hidung saat sedang berkendara atau tinggal di lingkungan yang tercemar atau paparan asap yang tinggi.

Kunjungi dokter jika sakit tenggorokan Anda berlangsung lebih dari seminggu. Segera periksakan diri jika mengalami salah satu gejala berikut:

  • Sakit tenggorokan yang parah.
  • Kesulitan bernapas atau menelan.
  • Demam, terutama jika suhunya lebih dari 38 derajat Celcius
  • Tonjolan yang terlihat di bagian belakang tenggorokan Anda.
  • Darah di air liur atau dahak.
  • Ruam di mana saja di tubuh.

Baca juga : Demam Tifoid (Tipes)

0 Disukai

45 Kali Dibaca