Terkadang, gangguan pada radang mulut tidak bisa dihindari saat menjalani terapi kanker. Tetapi, ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan rongga mulut sebelum terapi kanker dilakukan:
- Sebaiknya, empat minggu sebelum memulai kemoterapi atau radiasi, periksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi.
- Jika ditemukan ada gigi berlubang, penyakit gusi, sariawan, atau lainnya maka harus segera dilakukan perawatan. Jika tidak, kondisinya bisa saja bertambah parah saat perawatan kanker berlangsung.
- Jangan lupa untuk menyikat gigi setiap hari, dua kali sehari dengan pasta gigi mengandung fluoride.
- Hindari makanan dan minuman yang manis.
- Konsumsi makanan yang berserat.
- Jika mulut terasa kering, minumlah air putih atau minuman tanpa gula dan tanpa kafein.
- Boleh mengemut es batu, tapi jangan dikunyah.
- Oleskan pelembap bibir yang mengandung lanolin sesering mungkin.
- Mengunyah permen karet sugar free untuk merangsang produksi air ludah.
- Jika ingin menggunakan larutan kumur, pilihlah yang tidak mengandung alkohol.
- Hindari juga makanan yang asin dan pedas.
- Batasi konsumsi alkohol.
- Berhentilah merokok.
Kelainan tergantung derajat kerusakan kelenjar liur yang terpapar radiasi dan besarnya dosis terapi. Beberapa kelainan yang dapat muncul, antara lain:
- Mukositis oral, yaitu peradangan pada jaringan (mukosa) mulut. Jaringan mulut tampak kemerahan (eritema), yang terjadi pada minggu pertama radiasi.
- Sekresi (produksi) kelenjar liur biasanya berkurang atau sampai terjadi xerostomia (mulut kering).
- Mulut kering yang mengakibatkan rasa tidak nyaman, sulit menelan makanan, dan sulit untuk berbicara (butuh waktu 12 bulan untuk penyembuhan).
- Komposisi air liur yang menjadi lebih sedikit, kental, dan asam sehingga menurunkan fungsi self cleansing-nya yang berakibat pada peningkatan streptococcus mutans, lactobasilus, dan candida. Kondisi tersebut pada beberapa pasien akan menyebabkan karies/lubang gigi.
- Terjadi lesi kandidiasis oral (jamur), berupa bercak putih atau bercak kemerahan (lesi eritem) yang terdapat pada jaringan mulut. Keluhan yang muncul adalah nyeri dan panas dalam rongga mulut sehingga mempengaruhi fungsi makan, minum, dan bicara.
- Minum air secukupnya dan berkumur teratur.
- Mengunyah permen karet atau permen asam yang sugar free.
- Mengonsumsi obat perangsang produksi saliva.
- Mengonsumsi obat yang dapat memproduksi saliva buatan (harus dengan rekomendasi dokter).
Belum Ada Komentar