• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

image-newest
Info Kesehatan

Virus COVID-19 Varian Mu, WHO New Variants of Interest Selasa, 07 September 2021 12:17 WIB Virus Covid-19 Varian Mu, WHO New Variants of Interest Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengategorikan virus corona varian B.1.621 atau varian Mu ke dalam daftar variant of interest (VOI).  Info tentang Varian Mu (masih memerlukan penelitian lebih lanjut): Ditemukan pertama kali di  Colombia dan Ecuador, per hari ini ditemukan di 40 Negara (belum ditemukan di Indonesia). Transmisi penularan lebih cepat. Menunjukkan kemampuan untuk menghindari antibodi yang ada di tubuh, baik yang terbentuk dari pasca infeksi virus Covid-19 maupun dari vaksin, kemungkinan karena mutasi pada spike virus seperti yang terjadi pada varian Beta. Tidak merespon terapi plasma konvalesen. Tingginya kenaikan kasus Covid karena varian Mu di beberapa negara diakibatkan oleh angka vaksinasi belum mencapai herd immunity serta lalainya penerapan protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Tindakan Pencegahan: Memastikan tercapainya herd immunity melalui percepatan vaksinasi bagi seluruh karyawan TelkomGroup dan keluarga. Selalu menjalankan protokol 6M - Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Membatasi mobilitas, dan Menghindari makan bersama. Tips Menjaga Kesehatan: Tetap aktif dan selalu bergerak sekitar 30 menit setiap hari untuk menjaga kebugaran tubuh. Penuhi makanan sehat bergizi seimbang baik makro (karbohidrat-protein-lemak) dan mikro (vitamin dan mineral) mengacu pada konsep Piring T. Perbanyak konsumsi sayur, buah, serta makanan probiotik seperti yoghurt. Berjemur selama 5-15 menit sekitar pukul 9 pagi. Selalu berpikir positif sehingga dapat meningkatkan imunitas. Istirahat yang cukup dan selalu berdoa kepada Tuhan Maha Pemberi Sehat agar senantiasa diberi kesehatan yang baik. ===== referensi: GISAID - Comment on recent spike protein changes  20210831_Weekly_Epi_Update_55.pdf COVID-19: New Mu variant could be more vaccine-resistant | | UN News Antisipasi Kemenkes Waspadai Varian Baru Covid-19 - YouTube

image-newest
Info Kesehatan

Tips Meeting Online Yang Aman Bagi Kesehatan Senin, 30 Agustus 2021 13:06 WIB Hai Yakes Family, Penerapan FWA tentunya membuat kita semakin akrab dengan aktivitas meeting online. Nah, gimana ya caranya supaya kita dapat melakukan meeting online dengan nyaman dan aman bagi kesehatan?  Yuk simak tips berikut ini agar kita bisa tetap produktif di kantor, tempat satelit, maupun di rumah serta kesehatan kita tetap terjaga baik.. Salam sehat tekad kita, melayani dengan cinta   INFO YAKES TIPS MEETING ONLINE YANG AMAN BAGI KESEHATAN Selama pandemi, penerapan Flexible Working Arrangement (FWA) menjadi kebijakan yang diambil untuk membatasi mobilitas dan menahan penyebaran virus corona. Aktivitas meeting online menjadi kebiasaan baru yang akrab di keseharian kita.  Nah, agar meeting online dapat kita lakukan dengan nyaman dan aman bagi kesehatan mata, telinga dan tulang (punggung) kita, yuk ikuti beberapa tips berikut ya.. Perhatikan Posisi Duduk  Pastikan kita duduk di kursi, kaki menapak di lantai, punggung tegak (sudut 90°). Hindari meeting online di atas kasur karena dapat menyebabkan gangguan punggung. Sesuaikan Pengaturan Monitor Beri jarak 45 cm antara monitor dan mata atau pas dengan jarak satu lengan kita. Posisikan monitor agak di bawah garis pandang mata, ini akan mengurangi risiko mata kering. Atur kecerahan layar, tidak terlalu cerah ataupun redup. Atur Pencahayaan Ruang yang Tepat Pastikan pencahayaan ruangan cukup, tidak terlalu terang atau terlalu redup untuk menghindari ketegangan mata dan sakit kepala.  Bila Dalam Situasi Harus Memakai Headphone, Gunakan dengan Bijak Penggunaan headphone berlebih ketika meeting online dapat berisiko gangguan pendengaran. Hindari mengenakan headphone melebihi 8 jam perhari. Lakukan aturan 60/60, yaitu pada volume maksimal 60% dengan batas waktu penggunaan maksimal 60 menit lalu beri jeda telinga untuk istirahat.  Tips Memilih Headphone - Sebaiknya memilih yang mempunyai fitur noice-cancelling untuk mencegah naiknya volume headphone akibat background noise.  - Pilih model wired. Headphone/earphone wireless mengandung risiko radiasi dibandingkan model wired. - Headphone lebih aman dibanding Earphone. Semakin dekat sumber suara ke gendang telinga (seperti model earphone) maka semakin besar potensi merusak gendang telinga Istirahat Berkala Lakukan aturan 20-20-20. Setiap 20 menit, alihkan pandangan mata ke sesuatu berjarak 20 kaki (6 meter) selama 20 detik. Hal ini akan mengurangi ketegangan mata. Lakukan juga peregangan ringan sebanyak 3 gerakan minimal 8 hitungan agar otot tidak kaku. Jangan lupa selalu makan makanan bergizi dan rajin berolahraga untuk menjaga kesehatan dan membuat kita tetap produktif.  Salam sehat! === referensi: WHO, 2015, Hearing loss due to recreational exposure to loud sounds www.medicalnewstoday.com - Sitting Position for Good Posture www.verywellhealth.com - 8 Ways to Reduce Eye Strain While WFH www.gadgetbriefs.com - Are Wired Headphones Safer Than Wireless www.sfaudiology.com - Headphone Safety Tips for Preserving Your Hearing

image-newest
Info Kesehatan

Merawat Pasien Covid-19 di Rumah Senin, 23 Agustus 2021 09:50 WIB INFO YAKES Merawat Pasien Covid-19 di Rumah World Health Organization (WHO) telah mengeluarkan rekomendasi mengenai perawatan pasien Covid-19 di rumah hingga kondisi kesehatannya pulih kembali atau maksimal 10 hari ke depan, dengan catatan gejalanya ringan (demam, batuk kering, sesak napas ringan).  Walaupun tergolong ringan, perawatan tidak boleh dilakukan sembarangan. Anggota keluarga yang merawat perlu memahami cara merawat yang tepat agar kondisi kesehatan pasien membaik dan yang merawat serta anggota keluarga lain tidak tertular. Panduan Merawat Pasien Covid-19 di Rumah 1. Penuhi kebutuhan pasien Berikan makanan dengan kandungan gizi baik sehingga imun tubuh dapat optimal, perbanyak minum, berikan suplemen yang mempercepat pemulihan. Berikan parasetamol bila demam, sakit otot atau pusing. 2. Pastikan kesehatan pasien secara rutin setiap hari  Cek saturasi oksigen setiap hari menggunakan oximeter. Bila level saturasi di bawah 94% segera hubungi dokter untuk mendapat saran penanganan yang tepat. Bila level saturasi kurang dari 90% segera bawa ke rumah sakit. 3. Lakukan protokol kesehatan dengan baik Gunakan dobel masker. Selalu cuci tangan dengan sabun dan air. Bersihkan rutin bagian-bagian rumah yang sering disentuh dengan desinfektan. Bersihkan pula pakaian pasien menggunakan deterjen dan air dengan suhu 60-90 derajat Celcius. Pastikan membuang sampah dan bahan sisa dari pasien dalam plastik tertutup sebagai sampah infeksius. Usahakan sirkulasi udara yang baik (ventilasi udara dalam rumah tetap terbuka). 4. Batasi kontak langsung Gunakan ruangan dan kamar mandi terpisah. Hindari penjenguk. Gunakan alat makan terpisah. 5. Kenali tanda darurat pada pasien   Tanda-tanda umum pasien Covid diantaranya demam, menggigil, batuk, sakit tenggorokan, kehilangan indera penciuman dan perasa, mata merah, sakit kepala. Bila terlihat tanda-tanda darurat seperti kesulitan bernapas, nyeri dada terus menerus, tidak bisa bangun, perubahan warna kulit segera hubungi dokter atau bawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan mental dan rohani dengan selalu berpikiran positif agar daya tahan tubuh meningkat dan mempercepat penyembuhan. Dan yang terpenting, selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Pemberi Sehat agar diberi kesehatan yang baik.  Salam Sehat! referensi: WHO, 2021. 5 Steps for Managing Patients with COVID-19 at Home. SE Menkes, 2020 tentang Protokol Isolasi Diri Sendiri dalam Penanganan Covid-19 ------------------ FB/IG/Youtube @yakestelkom Diarium - page Covid Updates www.yakestelkom.or.id Apps Yakes Mobile Halo Sadaya 1500022

Info Terpopuler

image-popular
Info Kesehatan

Telemedicine menjadi alternatif konsultasi dimasa Pandemi Senin, 18 Januari 2021 11:05 WIB Tahun 2020 sudah selesai akan tetapi,  lain halnya dengan Pandemi yang sampai akhir 2020 belum kunjung usai. Dalam masa Pandemik ini, Yakes Telkom memberikan layanan Telemedicine yaitu pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine saat ini, menggunakan teknologi komunikasi dengan gadget untuk memberikan konsultasi fasilitas kesehatan di tempat yang berjauhan, bisa secara langsung via telepon, berkirim pesan, ataupun videocall dengan aplikasi WA (whatsapp) atau aplikasi Telegram. Layanan Telemedicine dibutuhkan oleh Pelanggan dalam masa pandemik Covid-19 saat ini karena ada beberapa layanan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan Telemedicine diantaranya adalah: Layanan Konsultasi medis dengan dokter dan petugas medis lainnya di Yakes Telkom. Memberi kemudahan saat pelanggan ingin mendapatkan Obat Rutin yang dikonsumsi tanpa harus datang ke Poliklinik Yakes Telkom. Permintaan rujukan pemeriksaan Laboratorium dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi tentang restitusi. Layanan konsultasi non medis perihal kepesertaan. Kenapa harus Telemedicine? Guna mencegah penyebaran virus covid-19 lebih baik apabila dirumah saja untuk menghindari kerumunan, itulah sebabnya Yakes Telkom lebih menekankan Telemedicine daripada pelanggan datang langsung ke Poliklinik. Dengan Telemedicine para pelanggan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dari Yakes. Untuk layanan medis para pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada para dokter, apabila memerlukan obat dokter akan memberikan dan dikirim menggunakan kurir. Demikian juga dengan rujukan bisa juga didapatkan dengan melakukan Telemedicine. Tidak hanya layanan konsultasi medis saja yang diberikan kepada para pelanggan, melainkan dari sisi Non Medispun bisa melakukan Telemedicine, salah satu contohnya adalah layanan Konsultasi kepesertaan. Untuk melakukan laporan update Faskes putra/i dari pelanggan, Pensiunan dapat mengirimkan foto atau scan persyaratan yang sudah lengkap kepada admin kepesertaan untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga pengajuan untuk cetak kartu kesehatan bisa dilayani secara online via Whatsapp ataupun Telegram, dengan mengirimkan persyaratan yang sudah lengkap kepada Admin Kepesertaan pengajuan cetak kartu kesehatan bisa diproses lebih lanjut. Saat ini Yakes Telkom tak henti-hentinya memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggan karena sesuai dengan slogan terbaru Yakes Telkom yaitu Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta (YKS05-01)

image-popular
Info Kesehatan

Kasus Positif Terus Melonjak, Segera Vaksinasi dan Kencangkan Prokes Minggu, 30 Januari 2022 21:49 WIB Lonjakan Kasus Harian Perupadata mencatatkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 9905 kasus (per 28 Januari 2022). Data yang ada juga menunjukkan 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal dan tercatat sudah 3 pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia (memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan 1 kasus belum divaksin). Kenaikan kasus harian Covid disinyalir akan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Gambaran kenaikan tajam kasus ini juga terlihat di lingkungan TelkomGroup. Munculnya 3 sub varian Omicron Baru-baru ini muncul 3 sub varian Omicron yaitu BA.1 BA.2 dan BA.3, status ketiganya masih terus diteliti. Sementara gejala dibandingkan Delta lebih ringan. BA.2 lebih infeksius dengan gejala lebih ringan dari BA.1. Mutasi virus memang bukanlah hal yang baru, apalagi Variant of Concern cenderung cepat menginfeksi dan akan banyak bermutasi. Yang harus digarisbawahi adalah jangan meremehkan dan jangan abai untuk mencegah virus semakin merajalela dan melahirkan varian yang berbahaya. Cegah dengan Vaksin dan Disiplin Prokes Sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Kemenkes, perusahaan turut aktif mengambil langkah-langkah untuk mencegah laju penularan khususnya di lingkungan TelkomGroup dengan mempercepat upaya pelaksanaan vaksinasi booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin primer.  Jadi bagi karyawan, pensiunan dan keluarga yg sudah mendapatkan e tiket di Peduli Lindungi dan telah 6 bulan dari vaksin ke 2, segera lakukan vaksinasi booster baik di sentra vaksinasi, RS atau puskesmas terdekat. Ayo kita cegah peningkatan laju Covid dengan tidak panik seraya meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menghindari bepergian kecuali sangat mendesak, dan menghindari kegiatan makan bersama. Semangat Sehat!  #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER #SegeraVaksin

image-popular
Info Kesehatan

Be Mindful of Your Mental Health Sabtu, 24 Oktober 2020 08:36 WIB Tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang menandakan sehatnya seseorang. Sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi bagaimana kondisi psikologis diri kita. Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang melanda, mari kita tanyakan ke diri sendiri, sejahterakah kita secara psikologis? Sejahtera secara psikologis menandakan bahwa diri kita memiliki perasaan yang baik (feeling good) dan dapat berfungsi secara efektif (functioning effectively). Untuk dapat sejahtera secara psikologis, tentunya kita perlu memperhatikan (mindful) kondisi kesehatan mental. Mengapa demikian? Alasannya sangat sederhana, karena dengan memberikan perhatian maka kita lebih menyadari serta dapat lebih memahami kondisi diri kita. Mindfulness adalah suatu pendekatan integratif yang didasarkan pada hubungan pikiran & tubuh, yang membantu individu untuk mengelola pikiran dan perasaan serta kesehatan mental mereka. Mindfulness merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh simpelnya adalah dengan kita menyadari bagaimana rasa makanan yang tadi dicicipi? Apa warna baju yang dipakai hari ini? Apa perasaan yang muncul ketika atasan memberikan feedback kepada saya? Apa yang saya rasakan ketika rekan kerja menolak pendapat saya? Sadar akan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan menjadi salah satu wujud agar kita dapat menjalankan hari-hari dengan nyaman serta menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Selain menyadari apa yang terlintas dipikiran dan dirasakan, menyadari apa yang tubuh kita coba untuk sampaikan juga salah satu bentuk mindfulness. Sebagai contoh, saat berada pada situasi penuh tekanan atau kecemasan, ternyata tubuh kita memunculkan reaksi tertentu seperti detak jantung meningkat, otot tegang atau napas terhambat. Dengan memperhatikan perubahan yang muncul tersebut, maka kita dapat pula mencari solusi atas perubahan yang terjadi, salah satu upayanya dengan mengatur napas dengan baik agar tubuh menjadi tenang. Begitu pula dengan situasi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini, aware terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, serta pola tingkah laku yang dimunculkan akan membantu kita menentukan langkah pengelolaan yang tepat. Kesadaran ini menandakan pula bahwa kita merawat diri. Kita sadar akan hal yang menjadi pemicu dari kecemasan serta memperhatikan hal-hal apa yang membuat tertekan. Ketika kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental, tidak hanya diri kita sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Manfaat apalagi yang didapat melalui mindfulness? Menyadari kondisi psikologis atau kesehatan mental ini juga dapat membantu mengurangi stigma lingkungan yang buruk terhadap kesehatan mental. Beberapa contoh mindfulness ini adalah, menyadari penggunaan tata bahasa yang digunakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, mengedukasi diri terkait kesehatan mental yaitu dengan mengenali bahwa kesehatan mental memiliki perlakuan yang sama dengan masalah medis lainnya, dan mendengarkan kondisi orang lain tanpa interupsi, asumsi, maupun interpretasi di awal. Nah, beberapa hal tersebut dapat kita latih di kehidupan sehari-hari dan menjadi upaya bagi kita untuk lebih mindful terhadap diri maupun lingkungan sosial. Sudah saatnya kita aware terhadap kesehatan mental. Sesuai dengan kampanye yang dikeluarkan World Federation for Mental Health (WFMH), perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 mengusung tema “Mental Health for All: Greater Investment – Greater Access”, hal tersebut menandakan bahwa sehat mental itu hak setiap orang. Inilah saatnya bagi kita untuk berinvestasi dalam kesehatan mental. By: Rahmi Maya Fitri, M.Psi., Psikolog     “We would never tell someone with a broken leg that they should stop wallowing and get it together. We don’t consider taking medication for an ear infection something to be ashamed of.”  MICHELLE OBAMA     Sumber: https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330; https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/m/mindfulness; https://www.mindfulnessstudies.com/ending-mental-health-stigma-through-mindfulness/

image-popular
Info Kesehatan

Hari Hipertensi Sedunia, Kenali Faktor Risiko & Cara Pencegahannya Selasa, 17 Mei 2022 14:21 WIB 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia atau dikenal dengan World Hypertension Day. Momen peringatan ini ditujukan untuk menyadarkan masyarakat terkait dengan pentingnya mengenali gejala, faktor risiko serta cara pencegahan dari penyakit hipertensi. Gerakan Hari Hipertensi Sedunia ini juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terkait komplikasi medis yang serius akibat hipertensi, informasi tentang pencegahannya, deteksi dini, serta tahapan pengobatannya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tubuh mengalami tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan juga stroke. Meskipun gejalanya sering tidak terlihat jelas, namun hipertensi masih dapat dideteksi serta dikontrol dengan baik. Hal tersebut seperti mengetahui beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya hipertensi dalam tubuh, seperti : Usia Seiring bertambahnya usia, risiko tekanan darah tinggi juga akan meningkat. Selain itu risiko hipertensi juga akan lebih sering terjadi pada pria dewasa dibandingkan wanita.   Riwayat Keluarga Penyakit Hipertensi ini juga cenderung dapat diturunkan dalam silsilah keluarga, sehingga peran serta seluruh anggota keluarga dalam mencegah atau mendeteksi dini terjadinya hipertensi sangatlah penting.   Merokok Kebiasaan buruk merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi serta merusak lapisan dinding arteri, jika dibiarkan dapat menyebabkan arteri menyempit serta meningkatkan risiko penyakit jantung.   Obesitas Orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas juga memiliki risiko tinggi akan terjadinya hipertensi. Hal ini terjadi akibat tubuh yang semakin berat dapat meningkatkan kebutuhan darah dalam memasok oksigen dan nutrisi dalam jaringan tubuh. Dengan meningkatnya aliran darah tersebut, maka dapat meningkatkan tekanan pada dinding arteri.   Konsumsi Garam Berlebih Serta Sedikit Mengkonsumsi Potasium Konsumsi garam (natrium) berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan cairan yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Selain itu, kurangnya konsumsi zat potasium dapat meningkatkan tumpukan kadar natrium dalam darah.   Disebabkan Oleh Kondisi Kesehatan Tertentu Kondisi kesehatan yang kronis juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, hal ini termasuk pada penderita penyakit ginjal, diabetes, serta sleep apnea. Dalam mendeteksi dini penyakit hipertensi ini, perlu dilakukan pengecekan berkala dalam mengukur tingkat tekanan darah. Meski begitu, pengukuran tekanan darah harus tetap dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Erwinanto. SpJP(K). dr. Erwinanto menjelaskan bahwa proses pengukuran tekanan darah di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari, setidaknya hingga 3 sampai 4 hari berturut-turut. Kemudian pada saat pengukuran tensi, dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran dengan jeda waktu 1 hingga 2 menit untuk memastikan nilai tensi yang didapat adalah valid. "Lebih baik 7 hari berturut-turut pada pagi dan sore hari. Tingkat tekanan darah ditentukan oleh nilai rata-rata semua pengukuran , kecuali pengukuran hari pertama. Jadi, hasil hari pertama jangan dimasukin ke perhitungan rata-rata, ya,"jelas dr. Erwinanto Hipertensi juga dapat diatasi dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti melakukan olahraga terartur, mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi minuman berkafein hingga berhenti merokok. Namun jika kondisi tekanan darah sudah tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter serta mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.