• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

image-newest
Info Kesehatan

Cegah Peningkatan Kasus Covid-19 BA.4 dan BA.5, Pemerintah Percepat Pemberian Vaksin Ketiga Selasa, 14 Juni 2022 14:09 WIB Kasus Covid-19 di Indonesia kembali mendapat perhatian, dimana tercatat terdapat subvarian baru Omicron yakni BA.4 dan BA.5 yang terdeteksi telah menginfeksi 8 pasien di Bali dan Jakarta. Menanggapi perihal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah kembali mempercepat dan meningkatkan jumlah vaksin dosis ketiga (booster) sebagai pencegahan utama dari penyebaran subvarian baru Omicron ini. "Arahan Bapak Presiden untuk meningkatkan jumlah vaksin dosis ketiga,"jelas Menteri Airlangga Selain itu, Menteri Airlangga juga menyampaikan hingga Senin (13/6), kasus harian di Indonesia masih dalam tahap baik dibandingkan dengan beberapa negara lain. Namun terdapat peningkatan untuk di beberapa Provinsi, oleh karena itu penting untuk segera meningkatkan daya tahan tubuh dengan melakukan vaksinasi ketiga atau booster. Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemerintah akan terus mengawasi potensi puncak kasus pada subvarian BA.4 dan BA. 5 ini. Menteri Budi Gunadi menjelaskan potensi puncak kasus biasanya akan ditemukan pada sebulan pasca ditemukannya kasus pertama atau pada minggu kedua bulan Juli mendatang. Meskipun begitu, Menkes Budi Gunadi optimis puncak kasus subvarian ini tidak akan tinggi dengan pembekalan vaksinasi ketiga atau booster. Sebelumnya diinformasikan terdapat 8 kasus baru terkait subvarian BA.4 dan BA.5 yang terdeteksi di Bali dan Jakarta. Subvarian baru ini memiliki gejala yang timbul ringan seperti : Batuk Sakit tenggorokan Badan terasa lelah atau fatigue Adapun gejala lain yang timbul dari kasus yang telah dilaporkan adalah : Hidung tersumbat Demam Mual atau muntah Sesak napas Diare serta Anosmia. Mengingat hal tersebut, masyarakat diharapkan tetap waspada dengan mematuhi aturan protokol kesehatan. Tidak lupa untuk tetap mematuhi peraturan memakai masker saat berada di ruang tertutup maupun transportasi publik, serta untuk kelompok masyarakat rentan, lansia dan juga yang memiliki penyakit komorbid.

image-newest
Info Kesehatan

Terdeteksi di Indonesia, Waspadai Covid-19 Varian Omicron BA.4 dan BA.5 Selasa, 14 Juni 2022 06:12 WIB Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mendeteksi peningkatan kasus Covid-19 baru-baru ini. Berdasarkan informasi terbaru, Kemenkes menemukan 8 kasus penyebaran terkait subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang terdeteksi di Bali dan Jakarta.  Terkait hal tersebut, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr. Erlina Burhan, SpP(K) menyampaikan gejala yang timbul dari infeksi kasus Omicron BA.4 dan BA.5 ini mirip dengan kasus Omicron BA.1. "Jadi ini gejalanya mirip-mirip Omicron BA.1 yang dominan di Indonesia,"jelas dr. Erlina Burhan Dimana gejala yang timbul berupa gejala ringan seperti : Batuk Sakit tenggorokan Badan terasa lelah atau fatigue Adapun gejala lain yang timbul dari kasus yang telah dilaporkan adalah : Hidung tersumbat Demam Mual atau muntah Sesak napas Diare serta Anosmia. Varian BA.4 dan BA.5 ini merupakan mutasi dari Omicron yang telah terdeteksi sejak Januari 2022 di wilayah Afrika Selatan, dengan memiliki kemungkinan penyebaran yang lebih cepat dibandingkan BA.1 dan BA.2 sebelumnya. Namun meskipun begitu, masih belum ada indikasi terkait tingkat keparahan yang disebabkan dari varian BA.4 dan BA,5 ini lebih besar dibandingkan varian Omicron lain. Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menyampaikan, masyarakat perlu mewaspadai kemungkinan subvarian Omicron baru BA.4 dan BA.5 bisa menghindari perlindungan kekebalan (immune escape) dari infeksi Omicron sebelumnya. Artinya, seseorang yang pernah terinfeksi Covid-19 varian Omicron, masih bisa terkena Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Mengingat hal tersebut, penting untuk masyarakat tetap melakukan pencegahan penyebaran varian BA.4 dan BA.5 ini dengan mematuhi aturan protokol kesehatan. Tidak lupa untuk tetap mematuhi peraturan memakai masker saat berada di ruang tertutup maupun transportasi publik, serta untuk kelompok masyarakat rentan, lansia dan juga yang memiliki penyakit komorbid.

image-newest
Info Kesehatan

Pentingnya Jaga Keamanan Makanan Yang Masuk Kedalam Tubuh Rabu, 08 Juni 2022 16:57 WIB Jalani hidup sehat tidak hanya terkait dengan rutin berolahraga, namun juga dalam mengatur berbagai jenis makanan yang akan masuk ke dalam tubuh. Menjaga makan-makanan sehat tidak hanya terkait kandungan gizi yang lengkap dan seimbang, namun juga perlu diperhatikan keamanan dari makanan yang akan dikonsumsi sehingga tidak menimbulkan efek bahaya bagi tubuh. Badan kesehatan dunia (WHO) pun menjelaskan pentingnya menjaga keamanan makanan yang akan dikonsumsi guna mencegah terjadinya penyakit ataupun malnutrisi. Mengingat pentingnya hal tersebut, WHO bersama Organisasi Pangan dan pertanian PBB sejak tahun 2018 telah menetapkan Hari Keamanan Pangan Sedunia yang diselenggarakan pada 7 Juni setiap tahunnya. Pada peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia tahun 2022 ini, WHO menetapkan tema “Safer food, better health.” atau “Makanan yang lebih aman, kesehatan yang lebih baik”. WHO juga menyebutkan setidaknya terdapat lebih dari 200 penyakit yang dapat menjangkit makanan atau pangan yang tidak aman, mulai dari penyakit diare hingga kanker. Adapun dalam peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia tahun 2022 ini, WHO menegaskan perlunya dukungan dalam pembuat kebijakan untuk memperkuat sistem keamanan pangan nasional di setiap negara sehingga standar yang diterapkan pada keamanan pangan internasional berdasarkan pada kolaborasi multi-sektor. Terkait hal tersebut, penting untuk memastikan bahwa makanan yang akan dikonsumsi aman untuk tubuh dengan memilih, menyimpan serta mengolah dengan tepat. Untuk itu, berikut terdapat beberapa tips untuk memilih makanan yang aman, diantaranya adalah: Dalam Memilih Buah dan Sayur, penting untuk dapat memilih yang bersih dari lecet, memar, jamur serta lubang serangga. Buah dan sayuran juga lebih baik jika disimpan pada kondisi dingin dan segar.   Untuk Memilih Daging, pilihlah daging merah dengan warna yang masih baik, hindari membeli daging yang sudah berwarna gelap atau kecoklatan, berbau, dan juga terasa licin.   Dalam Memilih Ikan, jangan membeli ikan yang mata nya sudah terlihat tidak segar, berbau amis, dan juga warna dagingnya pudar. Dalam Memilih Makanan atau Minuman dalam kemasan, pastikan produk yang dipilih tertutup rapat dengan tanpa lubang atau robekan, pastikan juga tanggal kadaluarsa dari produk tersebut.

image-newest
Info Kesehatan

Cegah Infeksi Pada Anak, Ini Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Orang Tua Jumat, 20 Mei 2022 09:31 WIB Anak-anak merupakan usia rentan dalam terinfeksi berbagai bakteri dan virus penyakit, namun meskipun begitu terdapat beberapa tahapan untuk mencegah kondisi tersebut. Hal ini terjadi akibat bayi dan balita umumnya cenderung menggunakan tangan mereka untuk menyentuh berbagai permukaan, seperti wajah, hidung maupun mata setelah berkontak dengan barang yang memungkinkan berkumpulnya virus dan bakteri. Dr. Nina Dwi Putri, SpA (K) dari Unit Kerja Koordinasi Infeksi Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan kontak dekat dengan banyak anak lain dapat dengan mudah menjadi sumber penyebaran virus dan bakteri pada anak-anak. Oleh karena itu, Dr. Nina menjelaskan beberapa cara untuk mencegah dan mengendalikan infeksi pada anak yang dapat dilakukan oleh orang tua. Beberapa cara tersebut meliputi : Melakukan Vaksinasi atau Imunisasi Imunisasi pada anak merupakan cara paling efektif untuk menjadi perlindungan anak dari infeksi tertentu pada masa anak-anak. Selain itu imunisasi juga dapat memberikan kekebalan pada kelompok masyarakat dalam mencegah penyebaran infeksi penyakit lebih lanjut.   Hindari Kerumunan atau Tempat Yang Terlalu Ramai dan Ruang Dengan Sirkulasi Yang Buruk Terdapat beberapa penyakit yang mudah tertular pada saat suasana ramai, terlalu padat orang serta sirkulasi udara yang buruk. Menurut Dr. Nina bayi yang baru lahir biasanya masih belum memiliki daya tahan tubuh yang baik, sehingga disarankan untuk tidak dibawa ke keramaianan guna mencegah terpapar infeksi penyakit.   Biasakan Menjaga Kebersihan Pada Anak Hal paling sederhana yang bisa dilakukan dalam mencegah infeksi penyakit adalah dengan mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan tubuh. Hal ini meliputi rajin mencuci tangan sebelum atau sesudah bermain maupun saat akan makan, menjaga kesehatan mulut dengan menggosok gigi, serta beberapa hal lainnya.   Tetap Berada Dirumah Meski Sakit Guna Mencegah Penyebaran Infeksi Jika anak mengalami sakit ringan seperti, batuk pilek, demam, ruam-ruam dan lainnya, usahakan untuk tetap melakukan perawatan dirumah. Hal ini guna mencegah terpaparnya infeksi lain kepada anak, berikan anak waktu istirahat yang cukup agar segera pulih. Manfaatkan juga fasilitas telemedicine untuk mendapat obat yang sesuai dengan kebutuhan anak, namun meskipun begitu jika anak membutuhkan perawatan lebih lanjut segera periksakan ke dokter. Selain beberapa cara diatas, Dr. Nina juga mengingatkan jika memang anak mengalami masalah kesehatan khusus maka sebaiknya segera konsultasikan kepada petugas kesehatan dalam pencegahan spesifik pada anak.  “Jangan panik. Apapun infeksinya yang penting selalu melakukan pencegahannya,”jelas Dokter Nina

image-newest
Info Kesehatan

Hepatitis Akut Masih Menjadi Ancaman, Masyarakat Diharapkan Tetap Waspada Jumat, 20 Mei 2022 09:30 WIB Penyakit Hepatitis Akut Berat yang kini merebak di sejumlah negara di dunia, tidak terkecuali di Indonesia masih menjadi salah satu ancaman penyakit yang perlu diwaspadai oleh masyarakat. Kasus hepatitis yang dinyatakan sebagai kejadian luar biasa oleh WHO ini menyerang anak-anak dengan penyebab yang masih belum diketahui. Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan telah ada 180 pasien anak dari total 36 negara yang terdampak hepatitis akut berat ini. CDC terus memeriksa kemungkinan dari penyebab pasti dari hepatitis ini, namun beberapa waktu lalu ditemukan bahwa Adenovirus terdeteksi pada hampir separuh anak-anak terdampak hepatitis akut berat ini. Meskipun begitu, CDC masih melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui secara pasti virus yang menjadi penyebab utama dari Hepatitis Akut Berat ini. Oleh karena itu, penting untuk diketahui oleh masyarakat untuk tetap mewaspadai gejala-gejala dari hepatitis akut berat ini, khususnya gejala penyakit kuning dengan menguningnya kulit atau mata. Serta memastikan diri menjalankan tahapan pencegahan dari penyakit ini. Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menyampaikan kasus penularan hepatitis akut ini perlu menjadi perhatian masyarakat. Meskipun pemerintah menyatakan pelonggaran penggunaan masker pada luar ruangan, masyarakat diharapkan memiliki kesadaran tinggi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. "Walaupun sudah diumumkan oleh Presiden Jokowi dengan pelonggaran (masker) itu maka tetap ada kewajiban-kewajiban yang harus kita pahami dan kita waspadai apalagi dengan ada Hepatitis ini yang semuanya belum diketahui. Sehingga dengan pelonggaran ini bukan berarti kita membiarkan tertular penyakit lain," jelas Syahril Sementara itu, Dokter Spesialis Anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Ade Rachmat Yudiyanto menyebutkan hepatitis akut berat ini memiliki gejala ringan seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare hingga gejala lanjutan seperti menguningnya area mata dan kulit serta perubahan warna pada feses dan air kencing. Menanggapi hal tersebut, Ade Rachmat meminta kepada orang tua tidak lantas panik jika mendapati anak memiliki gejala yang mirip dengan hepatitis akut berat tersebut. Ade Rachmat meminta kepada orang tua yang mendapati anaknya mengalami gejala-gejala tersebut untuk melakukan pengecekan langsung ke fasilitas kesehatan untuk diberikan penanganan lebih lanjut. Selain itu Ade juga menjelaskan tahapan pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari hepatitis akut berat ini adalah dengan peningkatan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta menggunakan masker.

Info Terpopuler

image-popular
Info Kesehatan

Telemedicine menjadi alternatif konsultasi dimasa Pandemi Senin, 18 Januari 2021 11:05 WIB Tahun 2020 sudah selesai akan tetapi,  lain halnya dengan Pandemi yang sampai akhir 2020 belum kunjung usai. Dalam masa Pandemik ini, Yakes Telkom memberikan layanan Telemedicine yaitu pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine saat ini, menggunakan teknologi komunikasi dengan gadget untuk memberikan konsultasi fasilitas kesehatan di tempat yang berjauhan, bisa secara langsung via telepon, berkirim pesan, ataupun videocall dengan aplikasi WA (whatsapp) atau aplikasi Telegram. Layanan Telemedicine dibutuhkan oleh Pelanggan dalam masa pandemik Covid-19 saat ini karena ada beberapa layanan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan Telemedicine diantaranya adalah: Layanan Konsultasi medis dengan dokter dan petugas medis lainnya di Yakes Telkom. Memberi kemudahan saat pelanggan ingin mendapatkan Obat Rutin yang dikonsumsi tanpa harus datang ke Poliklinik Yakes Telkom. Permintaan rujukan pemeriksaan Laboratorium dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi tentang restitusi. Layanan konsultasi non medis perihal kepesertaan. Kenapa harus Telemedicine? Guna mencegah penyebaran virus covid-19 lebih baik apabila dirumah saja untuk menghindari kerumunan, itulah sebabnya Yakes Telkom lebih menekankan Telemedicine daripada pelanggan datang langsung ke Poliklinik. Dengan Telemedicine para pelanggan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dari Yakes. Untuk layanan medis para pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada para dokter, apabila memerlukan obat dokter akan memberikan dan dikirim menggunakan kurir. Demikian juga dengan rujukan bisa juga didapatkan dengan melakukan Telemedicine. Tidak hanya layanan konsultasi medis saja yang diberikan kepada para pelanggan, melainkan dari sisi Non Medispun bisa melakukan Telemedicine, salah satu contohnya adalah layanan Konsultasi kepesertaan. Untuk melakukan laporan update Faskes putra/i dari pelanggan, Pensiunan dapat mengirimkan foto atau scan persyaratan yang sudah lengkap kepada admin kepesertaan untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga pengajuan untuk cetak kartu kesehatan bisa dilayani secara online via Whatsapp ataupun Telegram, dengan mengirimkan persyaratan yang sudah lengkap kepada Admin Kepesertaan pengajuan cetak kartu kesehatan bisa diproses lebih lanjut. Saat ini Yakes Telkom tak henti-hentinya memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggan karena sesuai dengan slogan terbaru Yakes Telkom yaitu Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta (YKS05-01)

image-popular
Info Kesehatan

Kasus Positif Terus Melonjak, Segera Vaksinasi dan Kencangkan Prokes Minggu, 30 Januari 2022 21:49 WIB Lonjakan Kasus Harian Perupadata mencatatkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 9905 kasus (per 28 Januari 2022). Data yang ada juga menunjukkan 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal dan tercatat sudah 3 pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia (memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan 1 kasus belum divaksin). Kenaikan kasus harian Covid disinyalir akan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Gambaran kenaikan tajam kasus ini juga terlihat di lingkungan TelkomGroup. Munculnya 3 sub varian Omicron Baru-baru ini muncul 3 sub varian Omicron yaitu BA.1 BA.2 dan BA.3, status ketiganya masih terus diteliti. Sementara gejala dibandingkan Delta lebih ringan. BA.2 lebih infeksius dengan gejala lebih ringan dari BA.1. Mutasi virus memang bukanlah hal yang baru, apalagi Variant of Concern cenderung cepat menginfeksi dan akan banyak bermutasi. Yang harus digarisbawahi adalah jangan meremehkan dan jangan abai untuk mencegah virus semakin merajalela dan melahirkan varian yang berbahaya. Cegah dengan Vaksin dan Disiplin Prokes Sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Kemenkes, perusahaan turut aktif mengambil langkah-langkah untuk mencegah laju penularan khususnya di lingkungan TelkomGroup dengan mempercepat upaya pelaksanaan vaksinasi booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin primer.  Jadi bagi karyawan, pensiunan dan keluarga yg sudah mendapatkan e tiket di Peduli Lindungi dan telah 6 bulan dari vaksin ke 2, segera lakukan vaksinasi booster baik di sentra vaksinasi, RS atau puskesmas terdekat. Ayo kita cegah peningkatan laju Covid dengan tidak panik seraya meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menghindari bepergian kecuali sangat mendesak, dan menghindari kegiatan makan bersama. Semangat Sehat!  #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER #SegeraVaksin

image-popular
Info Kesehatan

Be Mindful of Your Mental Health Sabtu, 24 Oktober 2020 08:36 WIB Tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang menandakan sehatnya seseorang. Sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi bagaimana kondisi psikologis diri kita. Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang melanda, mari kita tanyakan ke diri sendiri, sejahterakah kita secara psikologis? Sejahtera secara psikologis menandakan bahwa diri kita memiliki perasaan yang baik (feeling good) dan dapat berfungsi secara efektif (functioning effectively). Untuk dapat sejahtera secara psikologis, tentunya kita perlu memperhatikan (mindful) kondisi kesehatan mental. Mengapa demikian? Alasannya sangat sederhana, karena dengan memberikan perhatian maka kita lebih menyadari serta dapat lebih memahami kondisi diri kita. Mindfulness adalah suatu pendekatan integratif yang didasarkan pada hubungan pikiran & tubuh, yang membantu individu untuk mengelola pikiran dan perasaan serta kesehatan mental mereka. Mindfulness merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh simpelnya adalah dengan kita menyadari bagaimana rasa makanan yang tadi dicicipi? Apa warna baju yang dipakai hari ini? Apa perasaan yang muncul ketika atasan memberikan feedback kepada saya? Apa yang saya rasakan ketika rekan kerja menolak pendapat saya? Sadar akan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan menjadi salah satu wujud agar kita dapat menjalankan hari-hari dengan nyaman serta menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Selain menyadari apa yang terlintas dipikiran dan dirasakan, menyadari apa yang tubuh kita coba untuk sampaikan juga salah satu bentuk mindfulness. Sebagai contoh, saat berada pada situasi penuh tekanan atau kecemasan, ternyata tubuh kita memunculkan reaksi tertentu seperti detak jantung meningkat, otot tegang atau napas terhambat. Dengan memperhatikan perubahan yang muncul tersebut, maka kita dapat pula mencari solusi atas perubahan yang terjadi, salah satu upayanya dengan mengatur napas dengan baik agar tubuh menjadi tenang. Begitu pula dengan situasi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini, aware terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, serta pola tingkah laku yang dimunculkan akan membantu kita menentukan langkah pengelolaan yang tepat. Kesadaran ini menandakan pula bahwa kita merawat diri. Kita sadar akan hal yang menjadi pemicu dari kecemasan serta memperhatikan hal-hal apa yang membuat tertekan. Ketika kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental, tidak hanya diri kita sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Manfaat apalagi yang didapat melalui mindfulness? Menyadari kondisi psikologis atau kesehatan mental ini juga dapat membantu mengurangi stigma lingkungan yang buruk terhadap kesehatan mental. Beberapa contoh mindfulness ini adalah, menyadari penggunaan tata bahasa yang digunakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, mengedukasi diri terkait kesehatan mental yaitu dengan mengenali bahwa kesehatan mental memiliki perlakuan yang sama dengan masalah medis lainnya, dan mendengarkan kondisi orang lain tanpa interupsi, asumsi, maupun interpretasi di awal. Nah, beberapa hal tersebut dapat kita latih di kehidupan sehari-hari dan menjadi upaya bagi kita untuk lebih mindful terhadap diri maupun lingkungan sosial. Sudah saatnya kita aware terhadap kesehatan mental. Sesuai dengan kampanye yang dikeluarkan World Federation for Mental Health (WFMH), perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 mengusung tema “Mental Health for All: Greater Investment – Greater Access”, hal tersebut menandakan bahwa sehat mental itu hak setiap orang. Inilah saatnya bagi kita untuk berinvestasi dalam kesehatan mental. By: Rahmi Maya Fitri, M.Psi., Psikolog     “We would never tell someone with a broken leg that they should stop wallowing and get it together. We don’t consider taking medication for an ear infection something to be ashamed of.”  MICHELLE OBAMA     Sumber: https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330; https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/m/mindfulness; https://www.mindfulnessstudies.com/ending-mental-health-stigma-through-mindfulness/

image-popular
Info Kesehatan

Hari Hipertensi Sedunia, Kenali Faktor Risiko & Cara Pencegahannya Selasa, 17 Mei 2022 14:21 WIB 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia atau dikenal dengan World Hypertension Day. Momen peringatan ini ditujukan untuk menyadarkan masyarakat terkait dengan pentingnya mengenali gejala, faktor risiko serta cara pencegahan dari penyakit hipertensi. Gerakan Hari Hipertensi Sedunia ini juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terkait komplikasi medis yang serius akibat hipertensi, informasi tentang pencegahannya, deteksi dini, serta tahapan pengobatannya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tubuh mengalami tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan juga stroke. Meskipun gejalanya sering tidak terlihat jelas, namun hipertensi masih dapat dideteksi serta dikontrol dengan baik. Hal tersebut seperti mengetahui beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya hipertensi dalam tubuh, seperti : Usia Seiring bertambahnya usia, risiko tekanan darah tinggi juga akan meningkat. Selain itu risiko hipertensi juga akan lebih sering terjadi pada pria dewasa dibandingkan wanita.   Riwayat Keluarga Penyakit Hipertensi ini juga cenderung dapat diturunkan dalam silsilah keluarga, sehingga peran serta seluruh anggota keluarga dalam mencegah atau mendeteksi dini terjadinya hipertensi sangatlah penting.   Merokok Kebiasaan buruk merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi serta merusak lapisan dinding arteri, jika dibiarkan dapat menyebabkan arteri menyempit serta meningkatkan risiko penyakit jantung.   Obesitas Orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas juga memiliki risiko tinggi akan terjadinya hipertensi. Hal ini terjadi akibat tubuh yang semakin berat dapat meningkatkan kebutuhan darah dalam memasok oksigen dan nutrisi dalam jaringan tubuh. Dengan meningkatnya aliran darah tersebut, maka dapat meningkatkan tekanan pada dinding arteri.   Konsumsi Garam Berlebih Serta Sedikit Mengkonsumsi Potasium Konsumsi garam (natrium) berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan cairan yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Selain itu, kurangnya konsumsi zat potasium dapat meningkatkan tumpukan kadar natrium dalam darah.   Disebabkan Oleh Kondisi Kesehatan Tertentu Kondisi kesehatan yang kronis juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, hal ini termasuk pada penderita penyakit ginjal, diabetes, serta sleep apnea. Dalam mendeteksi dini penyakit hipertensi ini, perlu dilakukan pengecekan berkala dalam mengukur tingkat tekanan darah. Meski begitu, pengukuran tekanan darah harus tetap dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Erwinanto. SpJP(K). dr. Erwinanto menjelaskan bahwa proses pengukuran tekanan darah di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari, setidaknya hingga 3 sampai 4 hari berturut-turut. Kemudian pada saat pengukuran tensi, dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran dengan jeda waktu 1 hingga 2 menit untuk memastikan nilai tensi yang didapat adalah valid. "Lebih baik 7 hari berturut-turut pada pagi dan sore hari. Tingkat tekanan darah ditentukan oleh nilai rata-rata semua pengukuran , kecuali pengukuran hari pertama. Jadi, hasil hari pertama jangan dimasukin ke perhitungan rata-rata, ya,"jelas dr. Erwinanto Hipertensi juga dapat diatasi dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti melakukan olahraga terartur, mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi minuman berkafein hingga berhenti merokok. Namun jika kondisi tekanan darah sudah tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter serta mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.