• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

image-newest
Info Kesehatan

Epidemiolog Ingatkan Risiko Terkena Long Covid, Apa Saja Tanda-Tandanya? Kamis, 14 Juli 2022 15:06 WIB Penyebaran Covid-19 di berbagai negara kembali meningkat, tidak terkecuali di Indonesia. Peningkatan kasus ini tidak terlepas dari munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang saat ini dominan menginfeksi masyarakat. Selain waspada terhadap gejala dari infeksi Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, Epidemiolog mengingatkan untuk juga mewaspadai risiko terkena Long Covid atau gejala Covid-19 berkepanjangan. WHO Epidemiologist, Maria Van Kerkhove menyampaikan saat ini tim dari WHO masih mendalami terkait kondisi post Covid-19 atau Long Covid. Maria menjelaskan kondisi Covid-19 yang berkepanjangan dapat memengaruhi banyak bagian dalam tubuh, seperti Otak, Jantung, Paru-paru, Sistem Otot bahkan hingga kesehatan mental. “ada beberapa perkiraan bahwa 1 sampai 3 dari setiap 10 infeksi berakhir pada kondisi long covid yang dapat memengaruhi kondisi tubuh penderitanya,” jelas Maria Van Kerkhove Adapun beberapa gejala atau tanda yang timbul dari long covid ini meliputi : Sakit Pada Bagian Dada, banyak pasien Covid-19 yang mengeluhkan nyeri di bagian dada pada fase pemulihan dan dapat berlangsung hingga beberapa bulan. Detak Jantung Tidak Teratur, hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti kekurangan oksigen serta terjadi peradangan pada Jantung. Mengalami Insomnia (Sulit Tidur), sehingga menimbulkan masalah pada konsentrasi dan merasa pusing. Terjadi Nyeri Sendi, Merasa Depresi dan Cemas Berlebih.

image-newest
Info Kesehatan

Jaga Lutut dan Sendi Tetap Sehat Hingga Hari Tua Kamis, 14 Juli 2022 09:22 WIB Semakin bertambahnya usia, banyak keluhan terkait permasalahan kesehatan tubuh tidak terkecuali masalah tulang dan sendi. Nyeri sendi merupakan keadaan yang dapat mengganggu aktivitas harian, hal tersebut tidak terlepas dari rasa sakit yang tidak tertahankan pada sendi lutut. Mengingat hal tersebut, penting untuk menjaga kesehatan lutut agar terhindar dari risiko nyeri sendi. Adapun beberapa cara dapat dilakukan, seperti : Melakukan Olahraga Rutin, dapat menjaga kesehatan lutut agar dapat berfungsi optimal hingga memasuki hari tua (lansia). Terdapat beberapa olahraga yang dapat dilakukan dengan tidak memaksakan tekanan berat pada lutut , seperti jalan cepat, bersepeda, berenang maupun aerobik.   Menjaga Berat Badan Tetap Ideal, postur tubuh yang kurang baik dapat mempengaruhi kerusakan pada sendi. Selain itu berat badan yang tidak ideal membuat sendi lutut bekerja lebih keras dalam menopang tubuh sehingga meningkatkan risiko terjadinya nyeri sendi.   Mengatur Pola Makan serta Penuhi Kebutuhan Vitamin D dan Kalsium, kekurangan asupan Vitamin D dan Kalsium menjadi penyebab dari terjadinya osteoporosis. Selain itu, mengonsumsi makanan seperti susu, yoghurt ataupun kacang-kacangan juga menjadi cara terbaik dalam memenuhi kebutuhan kalsium harian. Menerapkan pola hidup sehat menjadi hal penting untuk dilakukan dalam upaya pencegahan nyeri sendi lutut ini. Namun jika mengalami kendala nyeri sendi berkelanjutan, segera periksakan diri ke dokter atau klinik untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

image-newest
Info Kesehatan

Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Umum Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Selasa, 12 Juli 2022 10:44 WIB Penyebaran Covid-19 di Indonesia beberapa waktu belakangan kembali mengalami peningkatan, salah satu penyebabnya adalah masifnya penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menjelaskan penyebaran dari subvarian omicron ini lebih cepat dari varian sebelumnya, namun tidak ada indikasi terkait tingkat kesakitan yang lebih parah dibandingkan varian sebelumnya. Meskipun begitu, masyarakat diminta untuk tetap waspada dengan menjalankan protokol kesehatan serta menjalani vaksinasi booster dalam mengurangi risiko penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Adapun beberapa gejala yang umum timbul dari pasien Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini adalah sebagai berikut : Hidung Meler atau Pilek, gejala ini mirip dengan kondisi flu atau demam biasa namun jika merasa tidak sehat ada baiknya segera melakukan tes Covid-19 atau mengisolasi diri hingga kondisi membaik. Sakit Tenggorokan Disertai Batuk Terus Menerus, saat awal infeksi gejala yang timbul adalah sakit tenggorokan diikuti dengan batuk terus-menerus selama setengah hari atau lebih dan terasa sangat kering. Sakit Kepala, menjadi salah satu gejala paling awal dari infeksi Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang kemudian diikuti dengan demam akibat infeksi virus. Merasa Lelah, gejala ini berlangsung selama 5-8 hari dengan menimbulkan rasa lelah meski telah cukup beristirahat. Nyeri Sendi yang Tidak Biasa, nyeri sendi pada bagian punggung bawah terasa dan berlangsung selama beberapa hari.

image-newest
Info Kesehatan

Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Aturan Masker dan Vaksinasi Kembali Diperketat Senin, 11 Juli 2022 16:57 WIB Peningkatan kasus Covid-19 kembali menjadi sorotan, penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 menjadi babak baru kasus Covid-19 di Indonesia. Tercatat hingga 9 Juli 2022, kasus baru Covid-19 mencapai 2.705 dengan positivity rate mencapai 8,5%, berada diatas dari standar maksimal yang ditetapkan oleh WHO pada 5%. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan pemerintah akan melakukan langkah pencegahan dengan memberlakukan kebijakan terkait program vaksinasi booster serta aturan perjalanan dan penggunaan masker. Wiku menjelaskan pelaku perjalanan diwajibkan untuk melakukan vaksinasi booster atau dapat diganti dengan menunjukan hasil negatif tes Antigen 1x24 jam maupun PCR 3x24 jam. "Kebijakan akan berlaku per 17 Juli, dan akan dievaluasi setelah berjalan. Satgas merilis kebijakan 10 hari sebelumnya sebagai prakondisi, sehingga masyarakat punya waktu untuk mendapatkan vaksin booster,"jelas Prof. Wiku Sementara itu, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan himbauan kepada masyarakat untuk kembali menerapkan disiplin masker ketika di luar ruangan. Hal ini disampaikan setelah sebelumnya Presiden Joko Widodo mengizinkan pelonggaran penggunaan masker di ruang terbuka. "Saya juga ingin mengingatkan kepada kita semua, COVID masih ada. Oleh sebab itu, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan memakai masker masih sebuah keharusan,"jelas Presiden Jokowi

image-newest
Info Kesehatan

Seberapa Penting Sih Mengonsumsi Buah Secara Rutin? Kamis, 07 Juli 2022 17:18 WIB Buah-buahan menjadi salah satu sumber asupan gizi yang baik, mulai dari vitamin, mineral, antioksidan serta serat terkandung dalam buah. Badan kesehatan dunia (WHO) menyampaikan setiap orang direkomendasikan untuk setidaknya mengkonsumsi buah sebanyak 150g/hari agar mendapat berbagai manfaat pentingnya. Namun ternyata, masyarakat Indonesia terhitung masih sedikit dalam konsumsi rata-rata buah per orang per harinya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja manfaat yang bisa didapat dari mengonsumsi buah rutin setiap harinya? Berikut ini beberapa manfaat tersebut : Menjadi Sumber Air & Gizi, buah dapat berperan sebagai sumber air serta memenuhi kebutuhan gizi yang dapat memperkuat metabolisme dalam tubuh. Sumber Vitamin, banyak vitamin terkandung dalam berbagai jenis buah. Menjadi Sumber Antioksidan Untuk Tubuh, buah dapat meningkatkan produksi dari Limfosit serta kadar Glutation yang dapat menjaga tubuh dari berbagai jenis virus. Mengurangi Risiko Penyakit, berbagai jenis buah dapat menurunkan risiko penyakit kronis. Tinggi Serat, sehingga membantu menjaga tubuh dalam terhindar dari masalah kesehatan pencernaan. Dengan membiasakan diri mengkonsumsi aneka buah secara rutin dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Ingin tahu lebih banyak terkait manfaat buah untuk kesehatan? Yuk simak informasi lengkapnya dalam Webinar Kesehatan Yakes-Telkom dalam rangka memperingati “Hari Buah Sedunia” dengan tema “Konsumsi Buah Demi Menjaga Imunitas”, dengan mengunjungi channel Youtube Yakes Telkom atau mengakses melalui link bit.ly/KonsumsiBuahJagaImun Selain info di atas, jika ingin melihat konten kesehatan dan kegiatan Yakes-Telkom lebih lengkap lagi, klik link: linktr.ee/YakesPromotifPreventif

image-newest
Info Kesehatan

Omicron BA.4 & BA.5 Masih Mengancam, Prediksi Puncaknya Pada Akhir Juli Senin, 04 Juli 2022 16:27 WIB Kasus harian Covid-19 diberbagai daerah yang ada di Indonesia tercatat mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa waktu belakangan. Hal ini tidak terlepas dari adanya penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang telah terdeteksi pada pertengahan bulan Juni 2022 lalu. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan subvarian Omicron BA.4 & BA.5 ini mencapai puncaknya pada minggu ke 3 bulan Juli 2022. "Puncak kasus itu rata-rata 28-34 hari sejak ditemukan varian BA.4 dan BA.5 di negara tersebut, jadi cepat sampai puncaknya." jelas Menteri Budi Meskipun gejala yang ditimbulkan dari subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini tergolong ringan, namun karakteristik untuk menyebar secara cepat menjadi kekhawatiran tersendiri dari subvarian ini. Oleh karena itu, Menkes Budi mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, seperti tetap menggunakan masker jika berada di tempat ramai dan juga mengikuti vaksinasi booster guna memperkuat daya tahan tubuh melawan virus Covid-19. Selain itu, Menkes Budi juga menjelaskan setidaknya 81% kasus Covid-19 di Indonesia merupakan kasus dari subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. "Saya jelaskan bahwa saat ini 81% semua kasus di Indonesia sudah Ba.4 dan Ba.5,”tambah Menteri Budi Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, penambahan kasus Covid-19 pada hari Minggu (3/7) lalu telah mencapai 1.614 kasus baru. Mengingat tren kasus yang masih meningkat, pemerintah merencanakan penerapan beberapa kebijakan seperti perpanjangan PPKM hingga 1 Agustus mendatang.

image-newest
Info Kesehatan

Peringati Hari Bidan Nasional, Mengenal Profesi Bidan Dalam Wujudkan Generasi Unggul Bangsa Jumat, 24 Juni 2022 11:10 WIB Pada tanggal 24 juni 1951 merupakan hari berdirinya Ikatan Bidan Indonesia (IBI), yang sekaligus menjadi Hari Bidan Nasional (National Midwife Day). Peringatan Hari Bidan Nasional ini bertujuan untuk memberitahu masyarakat akan tugas mulia dari profesi bidan yang memiliki tanggung jawab penting dalam mewujudkan generasi unggul di Indonesia. Melansir dari laman resmi IBI, Hari Bidan Nasional bermula dari para bidan senior di Jakarta untuk menggelar konferensi bidan pertama, dalam konferensi itulah didirikan sebuah organisasi profesi yang kemudian dikenal sebagai ikatan bidan Indonesia (IBI). Adapun tujuan IBI juga dirumuskan dalam konferensi 71 tahun lalu tersebut, yakni: Menggalang persatuan dan persaudaraan antar sesama bidan serta kaum wanita pada umumnya, dalam rangka memperkokoh persatuan bangsa. Membina pengetahuan dan keterampilan anggota dalam profesi kebidanan, khususnya dalam pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta kesejahteraan keluarga. Membantu pemerintah dalam pembangunan nasional, terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Meningkatkan martabat dan kedudukan bidan dalam masyarakat. IBI diprakarsai oleh sejumlah bidan yaitu Ibu Selo Soemardjan, Ibu Fatimah, Ibu Sri Mulyani, Ibu Salikun, Ibu Sukaesih, Ibu Ipah dan Ibu S. Margua. IBI menjadi satu-satunya organisasi resmi bagi para bidan Indonesia. Peran bidan dalam dunia kesehatan sendiri sebenarnya lebih kompleks, selain membantu dan mengusahakan persalinan secara normal, seorang bidan bertugas memantau kehamilan calon ibu. Kesehatan janin,kebugaran ibu, serta kesehatan psiskis pasien juga tak luput dari pantauannya. Hal ini sebagaimana seperti yang menjadi fokus utama dalam tema Hari Bidan Nasional 2022 yakni, “Perjuangan Panjang Profesi Bidan Mewujudkan Generasi Unggul Menuju Indonesia Maju”. Seorang bidan juga harus melakukan edukasi mengenai perawatan bayi dan perencanaan keluarga. Hal ini penting untuk dilakukan karena angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih cukup tinggi. Data Survei Sosial Ekonomi Nasional di tahun 2015 mencatat 305 kematian ibu dari 100.000 penduduk. Sementara angka kematian bayi di tahun 2017 mencapai 24 jiwa dari 1.000 kelahiran hidup. Yayasan Kesehatan (Yakes) Telkom Mengucapkan Selamat Hari Bidan Nasional yang ke 71 .Tetap semangat dan tersenyum dalam pengabdianmu untuk seluruh perempuan dimanapun

Info Terpopuler

image-popular
Info Kesehatan

Telemedicine menjadi alternatif konsultasi dimasa Pandemi Senin, 18 Januari 2021 11:05 WIB Tahun 2020 sudah selesai akan tetapi,  lain halnya dengan Pandemi yang sampai akhir 2020 belum kunjung usai. Dalam masa Pandemik ini, Yakes Telkom memberikan layanan Telemedicine yaitu pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine saat ini, menggunakan teknologi komunikasi dengan gadget untuk memberikan konsultasi fasilitas kesehatan di tempat yang berjauhan, bisa secara langsung via telepon, berkirim pesan, ataupun videocall dengan aplikasi WA (whatsapp) atau aplikasi Telegram. Layanan Telemedicine dibutuhkan oleh Pelanggan dalam masa pandemik Covid-19 saat ini karena ada beberapa layanan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan Telemedicine diantaranya adalah: Layanan Konsultasi medis dengan dokter dan petugas medis lainnya di Yakes Telkom. Memberi kemudahan saat pelanggan ingin mendapatkan Obat Rutin yang dikonsumsi tanpa harus datang ke Poliklinik Yakes Telkom. Permintaan rujukan pemeriksaan Laboratorium dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi tentang restitusi. Layanan konsultasi non medis perihal kepesertaan. Kenapa harus Telemedicine? Guna mencegah penyebaran virus covid-19 lebih baik apabila dirumah saja untuk menghindari kerumunan, itulah sebabnya Yakes Telkom lebih menekankan Telemedicine daripada pelanggan datang langsung ke Poliklinik. Dengan Telemedicine para pelanggan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dari Yakes. Untuk layanan medis para pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada para dokter, apabila memerlukan obat dokter akan memberikan dan dikirim menggunakan kurir. Demikian juga dengan rujukan bisa juga didapatkan dengan melakukan Telemedicine. Tidak hanya layanan konsultasi medis saja yang diberikan kepada para pelanggan, melainkan dari sisi Non Medispun bisa melakukan Telemedicine, salah satu contohnya adalah layanan Konsultasi kepesertaan. Untuk melakukan laporan update Faskes putra/i dari pelanggan, Pensiunan dapat mengirimkan foto atau scan persyaratan yang sudah lengkap kepada admin kepesertaan untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga pengajuan untuk cetak kartu kesehatan bisa dilayani secara online via Whatsapp ataupun Telegram, dengan mengirimkan persyaratan yang sudah lengkap kepada Admin Kepesertaan pengajuan cetak kartu kesehatan bisa diproses lebih lanjut. Saat ini Yakes Telkom tak henti-hentinya memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggan karena sesuai dengan slogan terbaru Yakes Telkom yaitu Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta (YKS05-01)

image-popular
Info Kesehatan

Kasus Positif Terus Melonjak, Segera Vaksinasi dan Kencangkan Prokes Minggu, 30 Januari 2022 21:49 WIB Lonjakan Kasus Harian Perupadata mencatatkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 9905 kasus (per 28 Januari 2022). Data yang ada juga menunjukkan 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal dan tercatat sudah 3 pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia (memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan 1 kasus belum divaksin). Kenaikan kasus harian Covid disinyalir akan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Gambaran kenaikan tajam kasus ini juga terlihat di lingkungan TelkomGroup. Munculnya 3 sub varian Omicron Baru-baru ini muncul 3 sub varian Omicron yaitu BA.1 BA.2 dan BA.3, status ketiganya masih terus diteliti. Sementara gejala dibandingkan Delta lebih ringan. BA.2 lebih infeksius dengan gejala lebih ringan dari BA.1. Mutasi virus memang bukanlah hal yang baru, apalagi Variant of Concern cenderung cepat menginfeksi dan akan banyak bermutasi. Yang harus digarisbawahi adalah jangan meremehkan dan jangan abai untuk mencegah virus semakin merajalela dan melahirkan varian yang berbahaya. Cegah dengan Vaksin dan Disiplin Prokes Sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Kemenkes, perusahaan turut aktif mengambil langkah-langkah untuk mencegah laju penularan khususnya di lingkungan TelkomGroup dengan mempercepat upaya pelaksanaan vaksinasi booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin primer.  Jadi bagi karyawan, pensiunan dan keluarga yg sudah mendapatkan e tiket di Peduli Lindungi dan telah 6 bulan dari vaksin ke 2, segera lakukan vaksinasi booster baik di sentra vaksinasi, RS atau puskesmas terdekat. Ayo kita cegah peningkatan laju Covid dengan tidak panik seraya meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menghindari bepergian kecuali sangat mendesak, dan menghindari kegiatan makan bersama. Semangat Sehat!  #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER #SegeraVaksin

image-popular
Info Kesehatan

Be Mindful of Your Mental Health Sabtu, 24 Oktober 2020 08:36 WIB Tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang menandakan sehatnya seseorang. Sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi bagaimana kondisi psikologis diri kita. Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang melanda, mari kita tanyakan ke diri sendiri, sejahterakah kita secara psikologis? Sejahtera secara psikologis menandakan bahwa diri kita memiliki perasaan yang baik (feeling good) dan dapat berfungsi secara efektif (functioning effectively). Untuk dapat sejahtera secara psikologis, tentunya kita perlu memperhatikan (mindful) kondisi kesehatan mental. Mengapa demikian? Alasannya sangat sederhana, karena dengan memberikan perhatian maka kita lebih menyadari serta dapat lebih memahami kondisi diri kita. Mindfulness adalah suatu pendekatan integratif yang didasarkan pada hubungan pikiran & tubuh, yang membantu individu untuk mengelola pikiran dan perasaan serta kesehatan mental mereka. Mindfulness merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh simpelnya adalah dengan kita menyadari bagaimana rasa makanan yang tadi dicicipi? Apa warna baju yang dipakai hari ini? Apa perasaan yang muncul ketika atasan memberikan feedback kepada saya? Apa yang saya rasakan ketika rekan kerja menolak pendapat saya? Sadar akan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan menjadi salah satu wujud agar kita dapat menjalankan hari-hari dengan nyaman serta menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Selain menyadari apa yang terlintas dipikiran dan dirasakan, menyadari apa yang tubuh kita coba untuk sampaikan juga salah satu bentuk mindfulness. Sebagai contoh, saat berada pada situasi penuh tekanan atau kecemasan, ternyata tubuh kita memunculkan reaksi tertentu seperti detak jantung meningkat, otot tegang atau napas terhambat. Dengan memperhatikan perubahan yang muncul tersebut, maka kita dapat pula mencari solusi atas perubahan yang terjadi, salah satu upayanya dengan mengatur napas dengan baik agar tubuh menjadi tenang. Begitu pula dengan situasi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini, aware terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, serta pola tingkah laku yang dimunculkan akan membantu kita menentukan langkah pengelolaan yang tepat. Kesadaran ini menandakan pula bahwa kita merawat diri. Kita sadar akan hal yang menjadi pemicu dari kecemasan serta memperhatikan hal-hal apa yang membuat tertekan. Ketika kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental, tidak hanya diri kita sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Manfaat apalagi yang didapat melalui mindfulness? Menyadari kondisi psikologis atau kesehatan mental ini juga dapat membantu mengurangi stigma lingkungan yang buruk terhadap kesehatan mental. Beberapa contoh mindfulness ini adalah, menyadari penggunaan tata bahasa yang digunakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, mengedukasi diri terkait kesehatan mental yaitu dengan mengenali bahwa kesehatan mental memiliki perlakuan yang sama dengan masalah medis lainnya, dan mendengarkan kondisi orang lain tanpa interupsi, asumsi, maupun interpretasi di awal. Nah, beberapa hal tersebut dapat kita latih di kehidupan sehari-hari dan menjadi upaya bagi kita untuk lebih mindful terhadap diri maupun lingkungan sosial. Sudah saatnya kita aware terhadap kesehatan mental. Sesuai dengan kampanye yang dikeluarkan World Federation for Mental Health (WFMH), perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 mengusung tema “Mental Health for All: Greater Investment – Greater Access”, hal tersebut menandakan bahwa sehat mental itu hak setiap orang. Inilah saatnya bagi kita untuk berinvestasi dalam kesehatan mental. By: Rahmi Maya Fitri, M.Psi., Psikolog     “We would never tell someone with a broken leg that they should stop wallowing and get it together. We don’t consider taking medication for an ear infection something to be ashamed of.”  MICHELLE OBAMA     Sumber: https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330; https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/m/mindfulness; https://www.mindfulnessstudies.com/ending-mental-health-stigma-through-mindfulness/

image-popular
Info Kesehatan

Hari Hipertensi Sedunia, Kenali Faktor Risiko & Cara Pencegahannya Selasa, 17 Mei 2022 14:21 WIB 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia atau dikenal dengan World Hypertension Day. Momen peringatan ini ditujukan untuk menyadarkan masyarakat terkait dengan pentingnya mengenali gejala, faktor risiko serta cara pencegahan dari penyakit hipertensi. Gerakan Hari Hipertensi Sedunia ini juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terkait komplikasi medis yang serius akibat hipertensi, informasi tentang pencegahannya, deteksi dini, serta tahapan pengobatannya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tubuh mengalami tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan juga stroke. Meskipun gejalanya sering tidak terlihat jelas, namun hipertensi masih dapat dideteksi serta dikontrol dengan baik. Hal tersebut seperti mengetahui beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya hipertensi dalam tubuh, seperti : Usia Seiring bertambahnya usia, risiko tekanan darah tinggi juga akan meningkat. Selain itu risiko hipertensi juga akan lebih sering terjadi pada pria dewasa dibandingkan wanita.   Riwayat Keluarga Penyakit Hipertensi ini juga cenderung dapat diturunkan dalam silsilah keluarga, sehingga peran serta seluruh anggota keluarga dalam mencegah atau mendeteksi dini terjadinya hipertensi sangatlah penting.   Merokok Kebiasaan buruk merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi serta merusak lapisan dinding arteri, jika dibiarkan dapat menyebabkan arteri menyempit serta meningkatkan risiko penyakit jantung.   Obesitas Orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas juga memiliki risiko tinggi akan terjadinya hipertensi. Hal ini terjadi akibat tubuh yang semakin berat dapat meningkatkan kebutuhan darah dalam memasok oksigen dan nutrisi dalam jaringan tubuh. Dengan meningkatnya aliran darah tersebut, maka dapat meningkatkan tekanan pada dinding arteri.   Konsumsi Garam Berlebih Serta Sedikit Mengkonsumsi Potasium Konsumsi garam (natrium) berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan cairan yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Selain itu, kurangnya konsumsi zat potasium dapat meningkatkan tumpukan kadar natrium dalam darah.   Disebabkan Oleh Kondisi Kesehatan Tertentu Kondisi kesehatan yang kronis juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, hal ini termasuk pada penderita penyakit ginjal, diabetes, serta sleep apnea. Dalam mendeteksi dini penyakit hipertensi ini, perlu dilakukan pengecekan berkala dalam mengukur tingkat tekanan darah. Meski begitu, pengukuran tekanan darah harus tetap dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Erwinanto. SpJP(K). dr. Erwinanto menjelaskan bahwa proses pengukuran tekanan darah di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari, setidaknya hingga 3 sampai 4 hari berturut-turut. Kemudian pada saat pengukuran tensi, dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran dengan jeda waktu 1 hingga 2 menit untuk memastikan nilai tensi yang didapat adalah valid. "Lebih baik 7 hari berturut-turut pada pagi dan sore hari. Tingkat tekanan darah ditentukan oleh nilai rata-rata semua pengukuran , kecuali pengukuran hari pertama. Jadi, hasil hari pertama jangan dimasukin ke perhitungan rata-rata, ya,"jelas dr. Erwinanto Hipertensi juga dapat diatasi dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti melakukan olahraga terartur, mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi minuman berkafein hingga berhenti merokok. Namun jika kondisi tekanan darah sudah tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter serta mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.