• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

image-newest
Info Kesehatan

Penyebaran Covid-19 Masih Tinggi, Masyarakat Diminta Tetap Jalankan Prokes Senin, 08 Agustus 2022 11:51 WIB Meningkatkan kewaspadaan terkait potensi lonjakan kasus Covid-19 terus digalakkan pemerintah. Hal ini tidak terlepas dari tingginya kasus baru Covid-19 di Indonesia beberapa pekan terakhir, sebagaimana seperti yang dijelaskan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito dalam keterangan pers perkembangan Covid-19 pada Kamis (4/8) . "Kita harus waspada karena potensi lonjakan kasus itu masih ada. Kita perlu meminimalisir potensi lonjakan kasus dengan belajar dari negara-negara tersebut. Terjadi kenaikan hingga 38 ribu kasus di minggu ini, artinya telah terjadi kenaikan lebih dari 15 kali lipat dalam 2 bulan,” jelas Prof. Wiku. Terkait hal tersebut, Prof Wiku menyampaikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap melakukan disiplin protokol kesehatan secara menyeluruh dan benar. Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat juga penting untuk dijalankan guna mencegah berbagai macam penyakit menular termasuk Covid-19, serta diikuti dengan melakukan vaksinasi primer maupun booster.  Tercatat dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dapat melindungi diri dari penularan Covid-19 hingga 98,5%. Sementara vaksinasi yang dilakukan hingga booster dapat mencegah gejala akibat Covid-19 hingga 70-90%  "Karena booster tidak hanya melindungi diri sendiri namun juga orang lain, terutama saat berinteraksi dengan kelompok rentan di rumah atau di luar rumah,"jelas Prof. Wiku

image-newest
Info Kesehatan

Mengenal Hepatitis dan Cegah Risiko Penyebarannya Rabu, 27 Juli 2022 15:47 WIB Penyakit hepatitis merupakan keadaan peradangan hati yang disebabkan oleh adanya virus hepatitis. Virus hepatitis yang ada hingga saat ini, berupa Virus Hepatitis A, B, C, D, dan E. Untuk Hepatitis A dan E dapat ditularkan secara fecal oral dan bisa sembuh sendiri namun juga dapat menimbulkan kejadian luar biasa. Sementara untuk virus Hepatitis B dan C bersifat kronis sehingga dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati. Penyakit hepatitis juga termasuk salah satu penyakit yang dianggap sebagai silent killer, yang dikarenakan pasien yang teridentifikasi tidak mengalami gejala berat hingga akhirnya telah berada di tahap lanjut atau kronis. Menanggapi hal tersebut, pemerintah telah melakukan upaya pencegahan dengan melakukan imunisasi Hepatitis B pada bayi baru lahir secara nasional. Tidak semua jenis hepatitis dapat menunjukan gejala, namun umumnya terdapat beberapa gejala yang dirasakan dari yang bersifat ringan hingga parah seperti demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual atau muntah, nyeri lambung, bagian kulit dan putih mata menguning (jaundice), hingga pendarahan dalam. Adapun risiko terkena hepatitis dapat diturunkan dengan melakukan beberapa upaya seperti : Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun secara rutin, terutama setelah beraktivitas dan sebelum menyentuh makanan. Tidak berbagi penggunaan barang pribadi, seperti alat cukur, alat makan serta sikat gigi. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan tidak menggunakan NAPZA Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga rutin serta mendapatkan istirahat yang cukup. Tidak mengonsumsi makanan mentah atau air minum yang tidak terjamin kebersihannya.

image-newest
Info Kesehatan

Hari Hepatitis Sedunia, PR Besar Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Akan Hepatitis Rabu, 27 Juli 2022 10:27 WIB Hari Hepatitis Sedunia (World Hepatitis Day) diperingati pada tanggal 28 Juli setiap tahunnya, kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat di seluruh dunia agar dapat meningkatkan kesadaran akan bahaya virus hepatitis. Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati yang umumnya disebabkan oleh virus, melansir dari laman worldhepatitisday.org setiap 30 detik seseorang dinyatakan meninggal akibat penyakit Hepatitis. Pada tahun 2022 ini, Hari Hepatitis Sedunia mengangkat tema “I Can’t Wait”. Dimana tema tersebut merepresentasi keadaan orang-orang untuk dapat mengambil tindakan dan juga meningkatkan kesadaran akan hepatitis karena ‘hepatitis tidak dapat menunggu’.  Selain itu tema “I Can’t Wait” juga menjadi pendesak kebutuhan untuk mendukung penuh upaya eliminasi hepatitis, terutama selama pandemi Covid-19 ini serta mendukung gerakan untuk mencapai tujuan eliminasi penularan hepatitis pada tahun 2030 mendatang. Terdapat 3 macam penyakit hepatitis yang paling umum ditemukan, yakni Hepatitis A, Hepatitis B, dan juga Hepatitis C. Adapun gejala-gejala yang timbul meliputi sakit perut, kelelahan, penyakit kuning (kulit dan mata menguning). Beberapa pencegahan dari penyakit hepatitis dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan memakai sabun, mencuci alat makan dengan bersih, menggunakan air bersih serta melakukan vaksinasi

image-newest
Info Kesehatan

Jalani Langkah Sehat Ini Guna Cegah Penyakit Diabetes Selasa, 26 Juli 2022 14:16 WIB Penyakit Diabetes merupakan penyakit tidak menular yang terjadi akibat adanya kenaikan kadar gula (glukosa) dalam darah diatas nilai normal, jika kondisi tersebut tidak dapat dikontrol, maka dapat beresiko tinggi terhadap kematian. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan pola hidup sehat guna meminimalisir terkena diabetes.  Beberapa langkah sehat yang dapat diterapkan dalam mencegah terkena diabetes, seperti : Berhenti Merokok, selain tidak baik untuk paru-paru, rokok juga dapat meningkatkan risiko terhadap seseorang terkena diabetes. Menjaga Berat Badan Ideal, dengan mengatur pola makan dengan gizi yang seimbang. Hal ini dapat menurunkan risiko obesitas yang dapat menimbulkan gejala diabetes. Mengonsumsi Makanan yang Sehat, yakni dengan mengkonsumsi rutin makanan dengan gizi seimbang dan disertai dengan pengurangan asupan gula, garam serta lemak jenuh. Rutin Lakukan Cek Gula Darah, hal ini bermaksud untuk dapat mendeteksi dini dari kandungan gula darah dalam tubuh, sehingga dapat memastikan penanganan secara tepat. Lakukan Aktivitas Fisik, seperti berolahraga secara rutin untuk menjaga kadar gula dalam darah tidak berlebih. Adapun untuk aktivitas fisik, terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan, seperti latihan aerobik, berenang, bersepeda ataupun melakukan yoga. Aktivitas fisik atau olahraga secara teratur dapat mencegah diabetes dengan meningkatkan sensitivitas sel-sel insulin didalam tubuh, sehingga dapat mengendalikan kadar gula darah. Cari tahu lebih banyak tentang Diabetes dengan mengunjungi halaman Mengenal Diabetes Melitus

image-newest
Info Kesehatan

Tetap Waspada, Kasus Covid-19 Masih Terus Meningkat Selasa, 26 Juli 2022 09:50 WIB Penyebaran kasus Covid-19 masih mengalami peningkatan, tercatat hingga Senin (25/7) terdapat 4.048 kasus baru Covid-19 yang terkonfirmasi. Masifnya penyebaran kasus ini tidak terlepas dari subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang menyebar secara cepat, oleh karena itu penting untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat agar tidak terpapar Covid-19 serta melakukan vaksinasi primer dan booster. Selain itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga menyampaikan pada pekan lalu telah ditemukan kasus infeksi subvarian Omicron BA.2.75 ‘Centaurus’ yang juga dapat menyebar lebih cepat dengan gejala yang sama seperti pada BA.4 dan BA.5 "Untuk Omicron BA.2.75 harus dipahami gejala jangan dijadikan patokan, namun memang jika dibandingkan Delta lebih ringan. Omicron secara umum menyerang bagian pernapasan atas. Jadi untuk gejala khas BA.2.75 masih belum ada data spesifik yang menyebut, namun bisa dibilang mirip BA.4-BA.5 ," jelas mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama, Sp(K). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah melakukan pembaharuan Strategi Vaksinasi Covid-19 Global. Dalam strategi ini, WHO berencana untuk menggunakan dosis primer dan booster untuk mengurangi penyakit parah hingga kematian dalam melindungi sistem kesehatan dari masyarakat. Dengan meningkatkan target vaksinasi 100% pada petugas kesehatan serta kelompok yang paling rentan seperti yang berusia lanjut ataupun yang memiliki penyakit bawaan (komorbid).  Hal ini sebagaimana seperti yang disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam keterangannya. “Bahkan di mana cakupan vaksinasi 70% tercapai, jika sejumlah besar petugas kesehatan, orang tua dan kelompok berisiko lainnya tetap tidak divaksinasi, kematian akan terus berlanjut, sistem kesehatan akan tetap di bawah tekanan dan pemulihan global akan berisiko. Vaksinasi semua yang paling berisiko adalah satu-satunya cara terbaik untuk menyelamatkan nyawa, melindungi sistem kesehatan dan menjaga masyarakat dan ekonomi tetap terbuka,”jelas Dr. Tedros

image-newest
Info Kesehatan

Hari Anak Nasional Jadi Momentum Tingkatkan Kepedulian Dalam Pemenuhan Hak Anak Sabtu, 23 Juli 2022 08:42 WIB Tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional (HAN) setiap tahunnya. Pada tahun 2022 ini, Hari Anak Nasional mengangkat tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” yang kemudian diterjemahkan dalam 3 tagline penting, yakni Peduli Pasca Pandemi Covid-19, Anak Tangguh Pasca Covid-19, dan Anak Tangguh, Indonesia Lestari. Peringatan Hari Anak Nasional ini diadakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemenpppa RI) sebagai bentuk penghormatan, perlindungan, dan juga pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa. Pelaksanaan Hari Anak Nasional tahun ini menghadapi tantangan akibat adanya COVID-19 di Indonesia yang berimplikasi pada masyarakat, terutama anak, mengalami berbagai persoalan seperti masalah pengasuhan bagi anak yang orangtuanya positif COVID-19, kurangnya kesempatan bermain dan belajar serta meningkatnya kasus kekerasan selama pandemi sebagai akibat diterapkannya kebijakan jaga jarak maupun belajar dan bekerja di rumah. Adapun beberapa tujuan khusus dalam pelaksanaan Hari Anak nasional ini meliputi : Memberikan pemahaman bahwa anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa Mendorong berbagai aspek pemerintahan serta media massa untuk menjadi leading sector untuk melakukan kerja aktif dalam keterlibatan tumbuh kembang anak. Mendorong tercapainya Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2030 Meningkatkan peran keluarga dalam pengasuhan positif Menurunkan angka kekerasan terhadap anak Memastikan anak tetap mendapatkan hak belajar, bermain dan bergembira pasca pandemi COVID-19 sehingga tidak terjadi perkawinan di usia anak.

Info Terpopuler

image-popular
Info Kesehatan

Telemedicine menjadi alternatif konsultasi dimasa Pandemi Senin, 18 Januari 2021 11:05 WIB Tahun 2020 sudah selesai akan tetapi,  lain halnya dengan Pandemi yang sampai akhir 2020 belum kunjung usai. Dalam masa Pandemik ini, Yakes Telkom memberikan layanan Telemedicine yaitu pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine saat ini, menggunakan teknologi komunikasi dengan gadget untuk memberikan konsultasi fasilitas kesehatan di tempat yang berjauhan, bisa secara langsung via telepon, berkirim pesan, ataupun videocall dengan aplikasi WA (whatsapp) atau aplikasi Telegram. Layanan Telemedicine dibutuhkan oleh Pelanggan dalam masa pandemik Covid-19 saat ini karena ada beberapa layanan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan Telemedicine diantaranya adalah: Layanan Konsultasi medis dengan dokter dan petugas medis lainnya di Yakes Telkom. Memberi kemudahan saat pelanggan ingin mendapatkan Obat Rutin yang dikonsumsi tanpa harus datang ke Poliklinik Yakes Telkom. Permintaan rujukan pemeriksaan Laboratorium dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi tentang restitusi. Layanan konsultasi non medis perihal kepesertaan. Kenapa harus Telemedicine? Guna mencegah penyebaran virus covid-19 lebih baik apabila dirumah saja untuk menghindari kerumunan, itulah sebabnya Yakes Telkom lebih menekankan Telemedicine daripada pelanggan datang langsung ke Poliklinik. Dengan Telemedicine para pelanggan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dari Yakes. Untuk layanan medis para pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada para dokter, apabila memerlukan obat dokter akan memberikan dan dikirim menggunakan kurir. Demikian juga dengan rujukan bisa juga didapatkan dengan melakukan Telemedicine. Tidak hanya layanan konsultasi medis saja yang diberikan kepada para pelanggan, melainkan dari sisi Non Medispun bisa melakukan Telemedicine, salah satu contohnya adalah layanan Konsultasi kepesertaan. Untuk melakukan laporan update Faskes putra/i dari pelanggan, Pensiunan dapat mengirimkan foto atau scan persyaratan yang sudah lengkap kepada admin kepesertaan untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga pengajuan untuk cetak kartu kesehatan bisa dilayani secara online via Whatsapp ataupun Telegram, dengan mengirimkan persyaratan yang sudah lengkap kepada Admin Kepesertaan pengajuan cetak kartu kesehatan bisa diproses lebih lanjut. Saat ini Yakes Telkom tak henti-hentinya memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggan karena sesuai dengan slogan terbaru Yakes Telkom yaitu Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta (YKS05-01)

image-popular
Info Kesehatan

Kasus Positif Terus Melonjak, Segera Vaksinasi dan Kencangkan Prokes Minggu, 30 Januari 2022 21:49 WIB Lonjakan Kasus Harian Perupadata mencatatkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 9905 kasus (per 28 Januari 2022). Data yang ada juga menunjukkan 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal dan tercatat sudah 3 pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia (memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan 1 kasus belum divaksin). Kenaikan kasus harian Covid disinyalir akan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Gambaran kenaikan tajam kasus ini juga terlihat di lingkungan TelkomGroup. Munculnya 3 sub varian Omicron Baru-baru ini muncul 3 sub varian Omicron yaitu BA.1 BA.2 dan BA.3, status ketiganya masih terus diteliti. Sementara gejala dibandingkan Delta lebih ringan. BA.2 lebih infeksius dengan gejala lebih ringan dari BA.1. Mutasi virus memang bukanlah hal yang baru, apalagi Variant of Concern cenderung cepat menginfeksi dan akan banyak bermutasi. Yang harus digarisbawahi adalah jangan meremehkan dan jangan abai untuk mencegah virus semakin merajalela dan melahirkan varian yang berbahaya. Cegah dengan Vaksin dan Disiplin Prokes Sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Kemenkes, perusahaan turut aktif mengambil langkah-langkah untuk mencegah laju penularan khususnya di lingkungan TelkomGroup dengan mempercepat upaya pelaksanaan vaksinasi booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin primer.  Jadi bagi karyawan, pensiunan dan keluarga yg sudah mendapatkan e tiket di Peduli Lindungi dan telah 6 bulan dari vaksin ke 2, segera lakukan vaksinasi booster baik di sentra vaksinasi, RS atau puskesmas terdekat. Ayo kita cegah peningkatan laju Covid dengan tidak panik seraya meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menghindari bepergian kecuali sangat mendesak, dan menghindari kegiatan makan bersama. Semangat Sehat!  #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER #SegeraVaksin

image-popular
Info Kesehatan

Be Mindful of Your Mental Health Sabtu, 24 Oktober 2020 08:36 WIB Tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang menandakan sehatnya seseorang. Sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi bagaimana kondisi psikologis diri kita. Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang melanda, mari kita tanyakan ke diri sendiri, sejahterakah kita secara psikologis? Sejahtera secara psikologis menandakan bahwa diri kita memiliki perasaan yang baik (feeling good) dan dapat berfungsi secara efektif (functioning effectively). Untuk dapat sejahtera secara psikologis, tentunya kita perlu memperhatikan (mindful) kondisi kesehatan mental. Mengapa demikian? Alasannya sangat sederhana, karena dengan memberikan perhatian maka kita lebih menyadari serta dapat lebih memahami kondisi diri kita. Mindfulness adalah suatu pendekatan integratif yang didasarkan pada hubungan pikiran & tubuh, yang membantu individu untuk mengelola pikiran dan perasaan serta kesehatan mental mereka. Mindfulness merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh simpelnya adalah dengan kita menyadari bagaimana rasa makanan yang tadi dicicipi? Apa warna baju yang dipakai hari ini? Apa perasaan yang muncul ketika atasan memberikan feedback kepada saya? Apa yang saya rasakan ketika rekan kerja menolak pendapat saya? Sadar akan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan menjadi salah satu wujud agar kita dapat menjalankan hari-hari dengan nyaman serta menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Selain menyadari apa yang terlintas dipikiran dan dirasakan, menyadari apa yang tubuh kita coba untuk sampaikan juga salah satu bentuk mindfulness. Sebagai contoh, saat berada pada situasi penuh tekanan atau kecemasan, ternyata tubuh kita memunculkan reaksi tertentu seperti detak jantung meningkat, otot tegang atau napas terhambat. Dengan memperhatikan perubahan yang muncul tersebut, maka kita dapat pula mencari solusi atas perubahan yang terjadi, salah satu upayanya dengan mengatur napas dengan baik agar tubuh menjadi tenang. Begitu pula dengan situasi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini, aware terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, serta pola tingkah laku yang dimunculkan akan membantu kita menentukan langkah pengelolaan yang tepat. Kesadaran ini menandakan pula bahwa kita merawat diri. Kita sadar akan hal yang menjadi pemicu dari kecemasan serta memperhatikan hal-hal apa yang membuat tertekan. Ketika kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental, tidak hanya diri kita sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Manfaat apalagi yang didapat melalui mindfulness? Menyadari kondisi psikologis atau kesehatan mental ini juga dapat membantu mengurangi stigma lingkungan yang buruk terhadap kesehatan mental. Beberapa contoh mindfulness ini adalah, menyadari penggunaan tata bahasa yang digunakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, mengedukasi diri terkait kesehatan mental yaitu dengan mengenali bahwa kesehatan mental memiliki perlakuan yang sama dengan masalah medis lainnya, dan mendengarkan kondisi orang lain tanpa interupsi, asumsi, maupun interpretasi di awal. Nah, beberapa hal tersebut dapat kita latih di kehidupan sehari-hari dan menjadi upaya bagi kita untuk lebih mindful terhadap diri maupun lingkungan sosial. Sudah saatnya kita aware terhadap kesehatan mental. Sesuai dengan kampanye yang dikeluarkan World Federation for Mental Health (WFMH), perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 mengusung tema “Mental Health for All: Greater Investment – Greater Access”, hal tersebut menandakan bahwa sehat mental itu hak setiap orang. Inilah saatnya bagi kita untuk berinvestasi dalam kesehatan mental. By: Rahmi Maya Fitri, M.Psi., Psikolog     “We would never tell someone with a broken leg that they should stop wallowing and get it together. We don’t consider taking medication for an ear infection something to be ashamed of.”  MICHELLE OBAMA     Sumber: https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330; https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/m/mindfulness; https://www.mindfulnessstudies.com/ending-mental-health-stigma-through-mindfulness/

image-popular
Info Kesehatan

Hari Hipertensi Sedunia, Kenali Faktor Risiko & Cara Pencegahannya Selasa, 17 Mei 2022 14:21 WIB 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia atau dikenal dengan World Hypertension Day. Momen peringatan ini ditujukan untuk menyadarkan masyarakat terkait dengan pentingnya mengenali gejala, faktor risiko serta cara pencegahan dari penyakit hipertensi. Gerakan Hari Hipertensi Sedunia ini juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terkait komplikasi medis yang serius akibat hipertensi, informasi tentang pencegahannya, deteksi dini, serta tahapan pengobatannya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tubuh mengalami tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan juga stroke. Meskipun gejalanya sering tidak terlihat jelas, namun hipertensi masih dapat dideteksi serta dikontrol dengan baik. Hal tersebut seperti mengetahui beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya hipertensi dalam tubuh, seperti : Usia Seiring bertambahnya usia, risiko tekanan darah tinggi juga akan meningkat. Selain itu risiko hipertensi juga akan lebih sering terjadi pada pria dewasa dibandingkan wanita.   Riwayat Keluarga Penyakit Hipertensi ini juga cenderung dapat diturunkan dalam silsilah keluarga, sehingga peran serta seluruh anggota keluarga dalam mencegah atau mendeteksi dini terjadinya hipertensi sangatlah penting.   Merokok Kebiasaan buruk merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi serta merusak lapisan dinding arteri, jika dibiarkan dapat menyebabkan arteri menyempit serta meningkatkan risiko penyakit jantung.   Obesitas Orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas juga memiliki risiko tinggi akan terjadinya hipertensi. Hal ini terjadi akibat tubuh yang semakin berat dapat meningkatkan kebutuhan darah dalam memasok oksigen dan nutrisi dalam jaringan tubuh. Dengan meningkatnya aliran darah tersebut, maka dapat meningkatkan tekanan pada dinding arteri.   Konsumsi Garam Berlebih Serta Sedikit Mengkonsumsi Potasium Konsumsi garam (natrium) berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan cairan yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Selain itu, kurangnya konsumsi zat potasium dapat meningkatkan tumpukan kadar natrium dalam darah.   Disebabkan Oleh Kondisi Kesehatan Tertentu Kondisi kesehatan yang kronis juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, hal ini termasuk pada penderita penyakit ginjal, diabetes, serta sleep apnea. Dalam mendeteksi dini penyakit hipertensi ini, perlu dilakukan pengecekan berkala dalam mengukur tingkat tekanan darah. Meski begitu, pengukuran tekanan darah harus tetap dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Erwinanto. SpJP(K). dr. Erwinanto menjelaskan bahwa proses pengukuran tekanan darah di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari, setidaknya hingga 3 sampai 4 hari berturut-turut. Kemudian pada saat pengukuran tensi, dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran dengan jeda waktu 1 hingga 2 menit untuk memastikan nilai tensi yang didapat adalah valid. "Lebih baik 7 hari berturut-turut pada pagi dan sore hari. Tingkat tekanan darah ditentukan oleh nilai rata-rata semua pengukuran , kecuali pengukuran hari pertama. Jadi, hasil hari pertama jangan dimasukin ke perhitungan rata-rata, ya,"jelas dr. Erwinanto Hipertensi juga dapat diatasi dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti melakukan olahraga terartur, mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi minuman berkafein hingga berhenti merokok. Namun jika kondisi tekanan darah sudah tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter serta mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.