• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

image-newest
Info Kesehatan

Jadi Silent Pandemic, Kenali Apa Itu Resistensi Antibiotik Selasa, 06 September 2022 11:40 WIB Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Dante Saksono Harbuwono menyatakan resistensi antibiotik akibat mikroba atau antimicrobial resistance (AMR) telah menjadi silent pandemic di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari angka kematian akibat AMR di Indonesia yang mencapai 1,2 juta angka kematian.  ''1,2 juta kematian itu terjadi karena antibiotik yang tidak mempan lagi terhadap infeksi tertentu,''jelas Wamenkes Dante Resistensi antibiotik akibat mikroba ini terjadi karena protokol pengobatan yang tidak tepat atau cenderung sembarangan. Sehingga menyebabkan infeksi yang diderita pasien bertambah parah dan akhirnya menyebabkan angka kematian tinggi. Selain itu, Wamenkes Dante juga menyebutkan resistensi antibiotik akibat mikroba juga dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan. Hal ini ditemukan setelah dilakukan tahapan pendekatan one health. ''Melalui pendekatan one health, di mana infeksi itu bisa berasal dari hewan, tumbuhan. Itu juga penting dilakukan karena ternyata banyak sekali penggunaan antibiotik pada hewan dan tumbuhan yang tidak rasional yang menyebabkan resistensi pada manusia,''tambah Wamenkes Dante. Selanjutnya Wamenkes Dante mengajak kepada seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan untuk berpartisipasi mengurangi terjadinya resistensi antibiotik akibat mikroba ini. Adapun beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat agar dapat mencegah terjadinya resistensi pada antibiotik, seperti : Menggunakan antibiotik sesuai dengan anjuran dan dosis yang disarankan oleh dokter. Tidak mengonsumsi antibiotik secara sembarangan tanpa anjuran dokter atau tim medis. Cegah infeksi bakteri dengan menjalankan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

image-newest
Info Kesehatan

Segera Kenali! Penyakit Asam Urat Yang Bisa Berbahaya Bagi Tubuh Rabu, 31 Agustus 2022 14:22 WIB Penyakit asam urat atau dikenal sebagai gout adalah salah satu jenis peradangan pada sendi yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah. Kondisi asam urat biasa dirasakan pada bagian jari kaki, pergelangan kaki, lutut maupun pada ibu jari kaki. Penyakit ini biasa terjadi pada pria berusia diatas 30 tahun serta wanita yang memasuki fase menopause, dengan dapat disebabkan oleh faktor keturunan, konsumsi minuman manis atau alkohol serta konsumsi obat atau akibat dari kondisi medis lain. Adapun untuk gejala yang biasa timbul berupa nyeri pada bagian persendian, terjadi pembengkakan sendi, rasa atau sensasi panas pada persendian, hingga terdapat benjolan atau disebut thopi. Gejala-gejala tersebut jika berlangsung cukup lama dapat merusak sendi hingga jaringan lunak disekitarnya, selain itu kristal asam urat juga dapat terbentuk di ginjal dan saluran kemih sehingga berisiko mengganggu fungsi ginjal atau menimbulkan batu ginjal (nefrolitiasis). Pencegahan terhadap penyakit asam urat ini dapat dilakukan dengan menjalankan gaya hidup yang lebih sehat, seperti dengan : Melakukan olahraga teratur 30 menit setiap hari. Menghindari konsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi makanan yang bergizi, beragam, dan berimbang. Perbanyak minum air putih. Namun jika sudah mengalami gejala dari penyakit asam urat, segera konsultasikan ke dokter agar mendapat pengobatan yang diresepkan untuk meredakan serta mencegah terjadinya komplikasi pada bagian vital lain. 

image-newest
Info Kesehatan

Kenali Latihan Fisik Untuk Cegah Penyakit Tidak Menular Senin, 29 Agustus 2022 14:46 WIB Risiko tinggi terhadap Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti Hipertensi, Diabetes Melitus, Jantung Koroner, ataupun Gagal Ginjal kronis kini tidak hanya diderita oleh orang dengan usia lanjut, namun juga kelompok usia muda (0-15 tahun) dan usia produktif (15-65 tahun). Hal tersebut tidak terlepas dari gaya hidup yang tidak sehat, salah satunya adalah kurangnya aktivitas fisik. Rutin melakukan aktivitas fisik dapat memberikan manfaat yang baik bagi tubuh, seperti mencegah penyakit, meningkatkan stamina, memperkuat tubuh, meningkatkan fleksibilitas, mengontrol berat badan, serta meningkatkan kualitas hidup. Selain itu, jika aktivitas fisik dilakukan dengan prinsip Baik Benar Terukur dan Teratur (BBTT) dapat mendapatkan hasil yang maksimal. Adapun beberapa aktivitas fisik yang dapat dilakukan, seperti : Perkuat Daya Tahan Jantung dan Pembuluh Darah Contoh : Jalan kaki, jalan cepat, jogging, bersepeda, berenang.   Melatih Kekuatan dan Daya Tahan Otot Contoh : Latihan beban memakai dumble, gym machine, stretch band, medicine ball atau sit-up, push-up, squat.   Melatih Kelenturan Tubuh Contoh : Peregangan/stretching pada pergelangan leher, bahu, lengan, punggung, panggul, tungkai. Selain itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga menghimbau masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan melalui gerakan CERDIK, yakni : Cek kesehatan berkala Enyahkan asap rokok Rajin/rutin aktivitas fisik Diet seimbang Istirahat cukup Kelola stres

image-newest
Info Kesehatan

Hindari Risiko Gagal Ginjal Kronis Dengan Jalani Pola Hidup Sehat Senin, 29 Agustus 2022 11:45 WIB Penyakit Gagal Ginjal Kronis saat ini masih menjadi permasalahan dengan tingkat kejadian dan prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat penyakit gagal ginjal kronis telah menyebabkan 850.000 kematian setiap tahunnya, hal ini tentu menjadi kewaspadaan bagi orang-orang yang memiliki risiko tinggi terkena gagal ginjal kronis. Lantas, bagaimana cara untuk menghindarinya? Penyakit gagal ginjal kronis sendiri merupakan kondisi ketika fungsi ginjal mengalami penurunan secara bertahap akibat adanya kerusakan pada jaringan ginjal. Gagal ginjal kronis ini dapat dipicu oleh adanya penyakit jangka panjang seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan asam urat. Gejala untuk penderita gagal ginjal kronis tidak akan begitu terlihat pada stadium 1 hingga 3, dan mulai terasa jika sudah mencapai stadium 4 ataupun 5 dengan ditandai oleh beberapa gejala seperti : Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali, Bengkak pada bagian kaki dan pergelangan kaki, Ditemukan urin dalam darah, Volume buang air kecil menjadi sedikit Menyikapi hal tersebut OSM Promotive & Preventive Yakes Telkom, dr. Rena Winasis membagikan beberapa langkah tepat untuk mengurangi risiko terjadinya gagal ginjal kronis. Adapun beberapa langkah tersebut seperti : Menjalani pola makan sehat seimbang.  Menjalankan pola aktivitas yang hidup aktif banyak bergerak serta melakukan olahraga rutin. Jika sudah terdiagnosis hipertensi dan diabetes melitus, lakukan kontrol rutin terkait tekanan darah dan gula darah dalam tubuh. Jika mengalami sakit yang berkelanjutan segera kunjungi dokter, jangan mengonsumsi obat secara sembarangan. “Dengan mengetahui faktor risiko dan penyebab, kita dapat mencegah penyakit gagal ginjal kronis,” jelas dr. Rena Selain itu, dr. Rena juga menyampaikan untuk jangan ragu dalam mencari informasi terkait penyakit gagal ginjal kronis. Upayakan dalam perbaikan pola makan maupun pola olahraga agar tetap sehat dan dapat melewati gagal ginjal kronis. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap terkait gagal ginjal kronis, dapat mengunjungi channel youtube Yakes Telkom atau klik link berikut : Gagal Ginjal Kronis - Yakes Telkom

image-newest
Info Kesehatan

Jalani Gaya Hidup Tepat Menuju Pensiun Sejahtera Kamis, 25 Agustus 2022 09:41 WIB Menikmati masa pensiun yang sejahtera merupakan suatu hal yang diharapkan oleh setiap orang beserta dengan keluarganya. Namun untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah, banyak hal yang harus diperhatikan dari mulai menghitung kebutuhan hidup hingga mengembangkan aset investasi untuk kebutuhan masa pensiun. Untuk itu, Yakes-Telkom kembali mengadakan sesi Sharing Santuy Special dengan tema “Gaya Hidup Tepat Menuju Pensiun Sejahtera” bersama dengan Founder & Financial Planner Finante, Rista Zwestika. pada Rabu (24/8) lalu. Rista menyampaikan saat ini sekitar 90% masyarakat di Indonesia tidak siap pensiun, selain itu terdapat banyak keluarga dengan keadaan Sandwich Generation yang merupakan keadaan dimana seseorang harus bertanggung jawab atas generasi diatas dan dibawah mereka. Di masa produktif, mereka harus menanggung biaya hidup orangtua dan anaknya sekaligus. Oleh karena itu, Rista menambahkan untuk memutus rantai sandwich generation ini perlu untuk melakukan persiapan pensiun secara baik dan tepat. Dalam penjelasannya, Rista menyampaikan tahapan awal untuk mempersiapkan masa pensiun sejahtera adalah dengan membuat piramida keuangan pribadi. Piramida keuangan pribadi ini tersusun dari Pengelolaan Keuangan Pribadi, Membangun Jaringan Pengaman, Mengumpulkan Kekayaan, Melestarikan Kekayaan, dan Meninggalkan Warisan. Selanjutnya Rista juga menjelaskan untuk mencapai financial goals, penting untuk melakukan perencanaan budget dengan menerapkan metode S.M.A.R.T. atau Specific, Measurable, Achievable, Realistic,dan Timely.  Selain itu, Rista mengingatkan adanya pentimbangan dari tidak tercapainya target pensiun sejahtera. Hal tersebut meliputi : Estimasi biaya hidup yang terlalu rendah. Terlambat merencanakan dana pensiun. Tidak/terlambat berinvestasi. Salah memilih produk investasi/proteksi. Tidak mereview rencana pensiun. Tidak memiliki mitigasi risiko Dengan adanya sesi Sharing Santuy ini, diharapkan insan Yakes-Telkom dapat menjalankan gaya hidup yang tepat dalam mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera.

image-newest
Info Kesehatan

Bahayakah Cacar Monyet? Bagaimana Langkah Tepat Mencegahnya? Rabu, 24 Agustus 2022 20:39 WIB Penyakit Cacar Monyet atau yang juga dikenal sebagai Monkeypox kini menjadi salah satu perhatian masyarakat di Indonesia, setelah sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyampaikan adanya 1 pasien positif cacar monyet. Namun, bahayakah cacar monyet ini? dan bagaimana langkah tepat untuk mencegah penularannya? Kekhawatiran terkait tingkat bahaya dari penyakit cacar monyet ini bukan tanpa alasan, hal ini dikarenakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan cacar monyet menjadi darurat kesehatan global pada awal 2022 lalu. Diketahui setidaknya terdapat 40.000 orang dari 90 negara telah terinfeksi virus cacar monyet ini. Meskipun telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan global, WHO menyampaikan sejauh ini penyakit cacar monyet tergolong tidak berbahaya karena tingkat kematiannya relatif rendah dibandingkan dengan wabah lainnya. Hingga saat ini terhitung ada 12 kematian karena cacar monyet atau rasionya setara dengan 0,03% dari total penderita. Walaupun cacar monyet relatif tidak berbahaya, namun penyakit ini perlu dikendalikan agar penularannya tidak meluas dan mutasi virus penyebab cacar monyet bisa diminimalkan. Selain itu, penyakit cacar monyet ini juga dapat menimbulkan gejala ruam dan melenting khas cacar yang menyakitkan dan juga dapat meninggalkan bekas luka cacar yang sulit dihilangkan. Sementara itu, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyebutkan terdapat sejumlah protokol kesehatan (prokes) yang perlu dilakukan masyarakat guna menghindari penularan virus cacar monyet ataupun virus menular lainnya. Ia mengungkapkan kunci penting dalam pencegahan penyakit menular tersebut adalah dengan menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). "Jadi bagaimana PHBS menjadi bagian dari gaya hidup dan kebutuhan prokes, tidak hanya untuk Covid-19, tapi seluruh penyakit infeksi dan menular lainnya. Nah khususnya monkeypox ini bagi masyarakat perlu mengenali gejalanya tadi,"jelas Syahril

Info Terpopuler

image-popular
Info Kesehatan

Telemedicine menjadi alternatif konsultasi dimasa Pandemi Senin, 18 Januari 2021 11:05 WIB Tahun 2020 sudah selesai akan tetapi,  lain halnya dengan Pandemi yang sampai akhir 2020 belum kunjung usai. Dalam masa Pandemik ini, Yakes Telkom memberikan layanan Telemedicine yaitu pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine saat ini, menggunakan teknologi komunikasi dengan gadget untuk memberikan konsultasi fasilitas kesehatan di tempat yang berjauhan, bisa secara langsung via telepon, berkirim pesan, ataupun videocall dengan aplikasi WA (whatsapp) atau aplikasi Telegram. Layanan Telemedicine dibutuhkan oleh Pelanggan dalam masa pandemik Covid-19 saat ini karena ada beberapa layanan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan Telemedicine diantaranya adalah: Layanan Konsultasi medis dengan dokter dan petugas medis lainnya di Yakes Telkom. Memberi kemudahan saat pelanggan ingin mendapatkan Obat Rutin yang dikonsumsi tanpa harus datang ke Poliklinik Yakes Telkom. Permintaan rujukan pemeriksaan Laboratorium dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi tentang restitusi. Layanan konsultasi non medis perihal kepesertaan. Kenapa harus Telemedicine? Guna mencegah penyebaran virus covid-19 lebih baik apabila dirumah saja untuk menghindari kerumunan, itulah sebabnya Yakes Telkom lebih menekankan Telemedicine daripada pelanggan datang langsung ke Poliklinik. Dengan Telemedicine para pelanggan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dari Yakes. Untuk layanan medis para pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada para dokter, apabila memerlukan obat dokter akan memberikan dan dikirim menggunakan kurir. Demikian juga dengan rujukan bisa juga didapatkan dengan melakukan Telemedicine. Tidak hanya layanan konsultasi medis saja yang diberikan kepada para pelanggan, melainkan dari sisi Non Medispun bisa melakukan Telemedicine, salah satu contohnya adalah layanan Konsultasi kepesertaan. Untuk melakukan laporan update Faskes putra/i dari pelanggan, Pensiunan dapat mengirimkan foto atau scan persyaratan yang sudah lengkap kepada admin kepesertaan untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga pengajuan untuk cetak kartu kesehatan bisa dilayani secara online via Whatsapp ataupun Telegram, dengan mengirimkan persyaratan yang sudah lengkap kepada Admin Kepesertaan pengajuan cetak kartu kesehatan bisa diproses lebih lanjut. Saat ini Yakes Telkom tak henti-hentinya memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggan karena sesuai dengan slogan terbaru Yakes Telkom yaitu Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta (YKS05-01)

image-popular
Info Kesehatan

Kasus Positif Terus Melonjak, Segera Vaksinasi dan Kencangkan Prokes Minggu, 30 Januari 2022 21:49 WIB Lonjakan Kasus Harian Perupadata mencatatkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 9905 kasus (per 28 Januari 2022). Data yang ada juga menunjukkan 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal dan tercatat sudah 3 pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia (memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan 1 kasus belum divaksin). Kenaikan kasus harian Covid disinyalir akan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Gambaran kenaikan tajam kasus ini juga terlihat di lingkungan TelkomGroup. Munculnya 3 sub varian Omicron Baru-baru ini muncul 3 sub varian Omicron yaitu BA.1 BA.2 dan BA.3, status ketiganya masih terus diteliti. Sementara gejala dibandingkan Delta lebih ringan. BA.2 lebih infeksius dengan gejala lebih ringan dari BA.1. Mutasi virus memang bukanlah hal yang baru, apalagi Variant of Concern cenderung cepat menginfeksi dan akan banyak bermutasi. Yang harus digarisbawahi adalah jangan meremehkan dan jangan abai untuk mencegah virus semakin merajalela dan melahirkan varian yang berbahaya. Cegah dengan Vaksin dan Disiplin Prokes Sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Kemenkes, perusahaan turut aktif mengambil langkah-langkah untuk mencegah laju penularan khususnya di lingkungan TelkomGroup dengan mempercepat upaya pelaksanaan vaksinasi booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin primer.  Jadi bagi karyawan, pensiunan dan keluarga yg sudah mendapatkan e tiket di Peduli Lindungi dan telah 6 bulan dari vaksin ke 2, segera lakukan vaksinasi booster baik di sentra vaksinasi, RS atau puskesmas terdekat. Ayo kita cegah peningkatan laju Covid dengan tidak panik seraya meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menghindari bepergian kecuali sangat mendesak, dan menghindari kegiatan makan bersama. Semangat Sehat!  #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER #SegeraVaksin

image-popular
Info Kesehatan

Be Mindful of Your Mental Health Sabtu, 24 Oktober 2020 08:36 WIB Tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang menandakan sehatnya seseorang. Sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi bagaimana kondisi psikologis diri kita. Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang melanda, mari kita tanyakan ke diri sendiri, sejahterakah kita secara psikologis? Sejahtera secara psikologis menandakan bahwa diri kita memiliki perasaan yang baik (feeling good) dan dapat berfungsi secara efektif (functioning effectively). Untuk dapat sejahtera secara psikologis, tentunya kita perlu memperhatikan (mindful) kondisi kesehatan mental. Mengapa demikian? Alasannya sangat sederhana, karena dengan memberikan perhatian maka kita lebih menyadari serta dapat lebih memahami kondisi diri kita. Mindfulness adalah suatu pendekatan integratif yang didasarkan pada hubungan pikiran & tubuh, yang membantu individu untuk mengelola pikiran dan perasaan serta kesehatan mental mereka. Mindfulness merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh simpelnya adalah dengan kita menyadari bagaimana rasa makanan yang tadi dicicipi? Apa warna baju yang dipakai hari ini? Apa perasaan yang muncul ketika atasan memberikan feedback kepada saya? Apa yang saya rasakan ketika rekan kerja menolak pendapat saya? Sadar akan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan menjadi salah satu wujud agar kita dapat menjalankan hari-hari dengan nyaman serta menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Selain menyadari apa yang terlintas dipikiran dan dirasakan, menyadari apa yang tubuh kita coba untuk sampaikan juga salah satu bentuk mindfulness. Sebagai contoh, saat berada pada situasi penuh tekanan atau kecemasan, ternyata tubuh kita memunculkan reaksi tertentu seperti detak jantung meningkat, otot tegang atau napas terhambat. Dengan memperhatikan perubahan yang muncul tersebut, maka kita dapat pula mencari solusi atas perubahan yang terjadi, salah satu upayanya dengan mengatur napas dengan baik agar tubuh menjadi tenang. Begitu pula dengan situasi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini, aware terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, serta pola tingkah laku yang dimunculkan akan membantu kita menentukan langkah pengelolaan yang tepat. Kesadaran ini menandakan pula bahwa kita merawat diri. Kita sadar akan hal yang menjadi pemicu dari kecemasan serta memperhatikan hal-hal apa yang membuat tertekan. Ketika kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental, tidak hanya diri kita sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Manfaat apalagi yang didapat melalui mindfulness? Menyadari kondisi psikologis atau kesehatan mental ini juga dapat membantu mengurangi stigma lingkungan yang buruk terhadap kesehatan mental. Beberapa contoh mindfulness ini adalah, menyadari penggunaan tata bahasa yang digunakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, mengedukasi diri terkait kesehatan mental yaitu dengan mengenali bahwa kesehatan mental memiliki perlakuan yang sama dengan masalah medis lainnya, dan mendengarkan kondisi orang lain tanpa interupsi, asumsi, maupun interpretasi di awal. Nah, beberapa hal tersebut dapat kita latih di kehidupan sehari-hari dan menjadi upaya bagi kita untuk lebih mindful terhadap diri maupun lingkungan sosial. Sudah saatnya kita aware terhadap kesehatan mental. Sesuai dengan kampanye yang dikeluarkan World Federation for Mental Health (WFMH), perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 mengusung tema “Mental Health for All: Greater Investment – Greater Access”, hal tersebut menandakan bahwa sehat mental itu hak setiap orang. Inilah saatnya bagi kita untuk berinvestasi dalam kesehatan mental. By: Rahmi Maya Fitri, M.Psi., Psikolog     “We would never tell someone with a broken leg that they should stop wallowing and get it together. We don’t consider taking medication for an ear infection something to be ashamed of.”  MICHELLE OBAMA     Sumber: https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330; https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/m/mindfulness; https://www.mindfulnessstudies.com/ending-mental-health-stigma-through-mindfulness/

image-popular
Info Kesehatan

Hari Hipertensi Sedunia, Kenali Faktor Risiko & Cara Pencegahannya Selasa, 17 Mei 2022 14:21 WIB 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia atau dikenal dengan World Hypertension Day. Momen peringatan ini ditujukan untuk menyadarkan masyarakat terkait dengan pentingnya mengenali gejala, faktor risiko serta cara pencegahan dari penyakit hipertensi. Gerakan Hari Hipertensi Sedunia ini juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terkait komplikasi medis yang serius akibat hipertensi, informasi tentang pencegahannya, deteksi dini, serta tahapan pengobatannya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tubuh mengalami tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan juga stroke. Meskipun gejalanya sering tidak terlihat jelas, namun hipertensi masih dapat dideteksi serta dikontrol dengan baik. Hal tersebut seperti mengetahui beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya hipertensi dalam tubuh, seperti : Usia Seiring bertambahnya usia, risiko tekanan darah tinggi juga akan meningkat. Selain itu risiko hipertensi juga akan lebih sering terjadi pada pria dewasa dibandingkan wanita.   Riwayat Keluarga Penyakit Hipertensi ini juga cenderung dapat diturunkan dalam silsilah keluarga, sehingga peran serta seluruh anggota keluarga dalam mencegah atau mendeteksi dini terjadinya hipertensi sangatlah penting.   Merokok Kebiasaan buruk merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi serta merusak lapisan dinding arteri, jika dibiarkan dapat menyebabkan arteri menyempit serta meningkatkan risiko penyakit jantung.   Obesitas Orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas juga memiliki risiko tinggi akan terjadinya hipertensi. Hal ini terjadi akibat tubuh yang semakin berat dapat meningkatkan kebutuhan darah dalam memasok oksigen dan nutrisi dalam jaringan tubuh. Dengan meningkatnya aliran darah tersebut, maka dapat meningkatkan tekanan pada dinding arteri.   Konsumsi Garam Berlebih Serta Sedikit Mengkonsumsi Potasium Konsumsi garam (natrium) berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan cairan yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Selain itu, kurangnya konsumsi zat potasium dapat meningkatkan tumpukan kadar natrium dalam darah.   Disebabkan Oleh Kondisi Kesehatan Tertentu Kondisi kesehatan yang kronis juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, hal ini termasuk pada penderita penyakit ginjal, diabetes, serta sleep apnea. Dalam mendeteksi dini penyakit hipertensi ini, perlu dilakukan pengecekan berkala dalam mengukur tingkat tekanan darah. Meski begitu, pengukuran tekanan darah harus tetap dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Erwinanto. SpJP(K). dr. Erwinanto menjelaskan bahwa proses pengukuran tekanan darah di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari, setidaknya hingga 3 sampai 4 hari berturut-turut. Kemudian pada saat pengukuran tensi, dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran dengan jeda waktu 1 hingga 2 menit untuk memastikan nilai tensi yang didapat adalah valid. "Lebih baik 7 hari berturut-turut pada pagi dan sore hari. Tingkat tekanan darah ditentukan oleh nilai rata-rata semua pengukuran , kecuali pengukuran hari pertama. Jadi, hasil hari pertama jangan dimasukin ke perhitungan rata-rata, ya,"jelas dr. Erwinanto Hipertensi juga dapat diatasi dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti melakukan olahraga terartur, mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi minuman berkafein hingga berhenti merokok. Namun jika kondisi tekanan darah sudah tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter serta mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.