• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

image-newest
Info Kesehatan

Tingkatkan Kesadaran Akan Menopause Dalam Peringatan Hari Menopause Sedunia Selasa, 18 Oktober 2022 09:07 WIB Hari Menopause Sedunia diperingati pada tanggal 18 Oktober setiap tahunnya, peringatan ini diselenggarakan sebagai bentuk peningkatan kesadaran akan menopause dan pilihan dukungan yang tersedia untuk meningkatkan kesadaran serta kesejahteraan. International Menopause Society bersama dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam kampanye Hari Menopause Sedunia tahun 2022 ini mengangkat tema “Kognisi dan Suasana Hati” atau Cognition and Mood. Dalam tema besar tersebut, terdapat beberapa poin yakni tentang panduan profesional dalam melakukan konseling tentang kognisi serta dampak kabut otak dan kesulitan memori akibat menopause. Poin-poin tersebut tidak terlepas dari data dan studi penelitian, dimana ingatan wanita akan berdampak saat mengalami menopause sehingga dapat menimbulkan terjadinya kabut otak ataupun kesulitan memori. Sementara itu, secara umum gejala wanita memasuki masa menopause adalah terjadinya menstruasi yang tidak teratur,hot flash (perasaan hangat yang datang tiba-tiba dan berlangsung intens di sekujur wajah, leher dan dada), vagina mengering, gangguan tidur, dan perubahan suasana hati atau perasaan.  Menopause secara alami terjadi pada wanita yang menginjak usia diatas 40 tahun, namun terdapat juga kemungkinan menopause terjadi pada wanita berusia dibawah 40 tahun atau disebut sebagai menopause dini. Terjadinya menopause dini ini dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti : Primary Ovarian Insufficiency Kondisi ini terjadi akibat kelainan genetik atau penyakit autoimun, yang membuat indung telur berhenti berfungsi.   Operasi Pengangkatan Rahim (Histerektomi) Setelah histerektomi, seorang wanita memang tidak akan langsung mengalami menopause, namun cenderung akan mengalami menopause lebih awal. Menopause dapat langsung terjadi setelah histerektomi bila indung telur ikut diangkat.   Pengobatan Kanker Kemoterapi atau radioterapi untuk mengatasi kanker rahim dapat merusak indung telur, sehingga memicu menopause dini.

image-newest
Info Kesehatan

Jangan Anggap Sepele, Kenali Tanda-Tanda Penyakit Ginjal Senin, 17 Oktober 2022 14:54 WIB Ginjal memiliki fungsi yang sangat vital bagi tubuh. Selain untuk mengatur tekanan darah, ginjal juga berfungsi sebagai detoksifikasi darah yang membantu tubuh untuk menyaring limbah dan membuangnya melalui urin. Oleh karena itu, sangat berbahaya jika ginjal mengalami gangguan sehingga tidak dapat berjalan dengan normal. Berdasarkan data, Penyakit Ginjal menjadi salah satu penyakit mematikan ke-10 di Indonesia dengan catatan kematian lebih dari 42 ribu per tahunnya. Pada umumnya gangguan pada ginjal biasa menyerang orang dewasa, namun tidak menutup kemungkinan gangguan penyakit tersebut dapat terjadi pada anak-anak. Lantas bagaimana cara yang tepat untuk mengetahui dan mencegah terjadinya gangguan pada ginjal? Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyampaikan beberapa tanda dan gejala yang perlu diperhatikan terkait penyakit ginjal, tanda-tanda tersebut meliputi : Mengalami tekanan darah tinggi Terjadi perubahan frekuensi dan jumlah buang air kecil dalam sehari Adanya darah dalam urin Sakit kepala Kehilangan nafsu makan Sesak, Mual & Muntah Mengalami lemah saat tidur Mengalami bengkak pada bagian kaki atau pergelangan kaki pada waktu pagi hari. Selain itu, menerapkan perubahan perilaku masyarakat dengan menerapkan cara CERDIK. Perubahan perilaku CERDIK ini meliputi : Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres. Selain menerapkan perilaku CERDIK, tahap pencegahan juga dapat dilakukan dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan melakukan aktivitas fisik teratur, menjaga pola makan dengan makanan sehat (rendah lemak, rendah garam, dan tinggi serat), minum air putih minimal 2 liter per hari, dan juga tidak mengonsumsi obat-obatan yang tidak dianjurkan oleh dokter. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap terkait penyakit ginjal, dapat mengunjungi channel youtube Yakes Telkom atau klik link berikut : Penyakit Ginjal - Yakes Telkom

image-newest
Info Kesehatan

Cuci Tangan Pakai Sabun, Kebiasaan Sederhana Cegah Penyebaran Penyakit Sabtu, 15 Oktober 2022 11:52 WIB Dalam kehidupan sehari-hari, bakteri dan virus menyebar melalui droplets, seperti saat bersin, batuk, dan berbicara. Semua jenis bakteri dan virus tersebar dan menempel pada barang-barang yang kita gunakan untuk aktivitas sehari-hari, serta mampu aktif di luar tubuh manusia secara berjam-jam hingga berhari-hari.  Dalam membunuh bakteri dan virus, penggunaan desinfektan, hand sanitizer, tisu basah, gel, dan krim beralkohol terbukti mampu membunuh bakteri dan virus tersebut. Namun begitu, penggunaannya tidak seberapa efektif jika dibandingkan dengan mencuci tangan pakai sabun. Kenyataannya, mencuci tangan pakai sabun adalah tindakan sanitasi sederhana yang memiliki dampak besar. Cuci tangan pakai sabun dinilai sebagai cara yang mudah, efektif, dan hemat biaya dalam menjaga diri sendiri dan sekitar dari penyebaran infeksi bakteri maupun virus. Hal ini lantaran tangan merupakan bagian tubuh yang mampu membawa bakteri dan virus yang telah tersebar dan menempel masuk ke dalam diri kita, melalui cara-cara seperti makan dan minum. Kemudian, dalam penggunaannya, sabun efektif untuk melepaskan lemak dan kotoran yang menempel pada tangan, yang di dalam lemak dan kotoran tersebut bersarang bakteri dan  virus. Sabun mengandung senyawa seperti lemak yang disebut amphiphiles, yang mirip dengan lipid dalam membran virus. Ketika sabun bersentuhan dengan zat berlemak ini, sabun mengikatnya dan menyebabkannya terlepas dari virus, serta memaksa virus melepaskan diri dari kulit kita. Dengan mencuci tangan pakai sabun, kita mampu menurunkan risiko tertular penyakit diare hingga 30% dan ISPA hingga 20%, serta penyakit-penyakit lainnya seperti hepatitis, typhus, flu burung, hingga COVID-19. Menyadari pentingnya mencuci tangan pakai sabun, tanggal 15 Oktober setiap tahunnya dimanfaatkan untuk memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Adanya peringatan ini diharapkan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya mencuci tangan pakai sabun, serta mampu meningkatkan tendensi masyarakat untuk mencuci tangan pakai sabun khususnya pada waktu-waktu kritis seperti sebelum makan, sehabis buang air besar, sebelum menyusui, sebelum menyiapkan makan, setelah menceboki bayi, dan setelah melakukan kontak dengan hewan.  Untuk meningkatkan efektifitasnya dalam membersihkan kuman, bakteri, hingga virus yang menempel pada tangan, mencuci tangan pakai sabun juga perlu dilakukan dengan teknik yang baik dan benar. Berikut ini teknik mencuci tangan pakai sabun yang baik dan benar: Gunakan air mengalir  Gunakan sabun, ratakan sabun dengan kedua telapak tangan Gosok perlahan kedua tangan. Pastikan agar punggung tangan, setiap sela jemari tangan, telapak tangan, serta bagian bawah ujung kuku terkena dan tergosok sabun Pastikan mencuci dan menggosok tangan selama minimal 20 detik Bilas kembali tangan dengan menggunakan air mengalir Keringkan sepenuhnya dengan handuk atau tisu bersih Cuci tangan pakai sabun bukan lagi merupakan aktivitas sehari-hari yang patut kita sepelekan. Lebih dari itu, cuci tangan pakai sabun mampu menyelamatkan diri sendiri dan sekitar kita. Untuk itu, mari ingatkan diri sendiri dan sekitar untuk selalu praktikan cuci tangan dengan memakai sabun dalam aktivitas sehari-hari.

image-newest
Info Kesehatan

Hari Cuci Tangan Sedunia, Momentum Penting Wujudkan Perlindungan Diri Dari Penyakit Sabtu, 15 Oktober 2022 08:46 WIB Mencuci tangan, khususnya pakai sabun, merupakan salah satu bagian dari aktivitas sehari-hari yang seringkali kita tidak sadari manfaatnya. Ternyata, begitu pentingnya manfaat mencuci tangan pakai sabun ini mendasari Global Handwashing Organization untuk menginisiasi Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang diperingati setiap tanggal 15 Oktober setiap tahunnya. Tujuan adanya peringatan ini adalah agar peringatan ini dapat dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk mengkampanyekan cara-cara yang mampu mendorong masyarakat untuk cuci tangan pakai sabun serta menyadari pentingnya mencuci tangan pakai sabun. Pada Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia tahun 2022, Global Handwashing Organization mencanangkan tema “Unite for Universal Hand Hygiene” atau “Bersatu untuk Kebersihan Tangan Universal”. Melalui tema ini, diharapkan tiap individu sebagai masyarakat global mampu bersatu dalam mengambil peran masing-masing untuk mengkampanyekan kepada sekitarnya pentingnya mencuci tangan pakai sabun. Berikut ini tiga alasan mengapa kita penting untuk mencuci tangan pakai sabun: Mencuci tangan itu mudah Meskipun hanya menggunakan sabun dan sedikit air, namun cara ini dinilai memiliki manfaat yang signifikan. Hal ini dikarenakan sabun mampu membersihkan bakteri hingga virus yang menempel di tangan.   Mencuci tangan itu efektif Mencuci tangan efektif sebagai pencegahan penyebaran infeksi-infeksi seperti contohnya influenza, Ebola, dan yang sedang merebak saat ini, COVID-19. Selain itu, penggunaan sabun setelah menggunakan toilet, sebelum makan, dan di berbagai aktivitas lainnya dinilai mampu mengurangi resiko diare dan pneumonia, yang mana keduanya mampu menyebabkan penyakit serius hingga kematian.    Mencuci tangan itu terjangkau Dari aspek biaya, mencuci tangan pakai sabun dinilai terjangkau karena harga dari sabun itu sendiri tersedia dalam berbagai range harga, yang tentunya tersedia dalam biaya yang murah sehingga biaya bukan menjadi penghalang utama dalam penggunaan sabun untuk mencuci tangan Selain ketiga alasan di atas, mencuci tangan pakai sabun juga dinilai memiliki manfaat yang lebih luas yang mampu mempengaruhi tingkat nutrisi masyarakat, pendidikan, hingga pertumbuhan ekonomi suatu negara. Untuk itu, melalui peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia, mari rayakan bersama dengan cara mengkampanyekan pentingnya cuci tangan pakai sabun kepada sekitar kita, dan tentunya lindungi diri kita dan orang lain dengan selalu praktikan cuci tangan dengan memakai sabun dalam aktivitas sehari-hari. 

image-newest
Info Kesehatan

Mengenal Osteoarthritis, Nyeri Sendi Yang Sering Disepelekan Rabu, 12 Oktober 2022 10:47 WIB Menjalani pola hidup yang tidak sehat serta jarang berolahraga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit pada tubuh, salah satunya adalah terjadinya pembengkakan dan nyeri pada sendi yang disebut juga sebagai Arthritis. Salah satu jenis arthritis paling umum dialami adalah osteoarthritis, yang dapat menyebabkan tulang rawan rusak.  Osteoarthritis dapat terjadi diakibatkan oleh adanya penipisan dan kerusakan pada tulang rawan. Tulang rawan sendiri merupakan jaringan keras dan licin yang memungkinkan gerakan sendi hampir tanpa gesekan, sehingga jika lapisan tulang rawan berkurang dapat mengakibatkan rasa nyeri dan kesulitan bergerak. Hilangnya tulang rawan menyebabkan tulang saling bergesekan, mengubah bentuk sendi, serta memaksa tulang keluar dari posisi normalnya.  Osteoarthritis dapat terjadi akibat beberapa faktor, seperti terjadinya cedera pada bagian sendi, memiliki riwayat keluarga dengan kondisi yang sama, memiliki berat badan yang berlebih (obesitas), serta faktor usia. Adapun Osteoarthritis dapat ditandai dengan adanya beberapa gejala, seperti : Sendi kehilangan fleksibilitas gerak. Peningkatan rasa sakit dan kekakuan ketika tidak menggerakkan persendian sementara waktu. Sendi tampak sedikit lebih besar dari biasanya. Terdengar suara pada sendi setiap kali bergerak. Kelemahan dan kehilangan massa otot pada sendi. Mengingat dampaknya yang dapat mengganggu aktivitas harian, penting untuk bisa melakukan pencegahan demi terhindar dari risiko terjadinya Osteoarthritis. Beberapa tips pencegahan tersebut meliputi : Olahraga teratur dan ringan untuk menjaga fleksibilitas sendi. Pilihan olahraga yang baik untuk pengidap arthritis adalah berenang karena tidak memberikan tekanan pada sendi. Hindari melakukan aktivitas berlebihan dan terus-menerus, yang melibatkan persendian. Makan makanan yang kaya antioksidan untuk mencegah dan mengurangi peradangan sendi. Pertahankan diet yang sehat dan jaga berat badan ideal untuk mengurangi risiko timbulnya arthritis dan mengurangi gejala pada pengidapnya.

image-newest
Info Kesehatan

Mengenal Lebih Jauh Kesehatan Mental & Langkah Penting Tingkatkan Kesehatan Mental Senin, 10 Oktober 2022 10:48 WIB Gangguan kesehatan mental merupakan kondisi dimana seorang individu mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dirinya dengan kondisi sekitarnya, yang biasanya dicirikan melalui beberapa kondisi abnormal pada pikiran, emosi, perilaku dan hubungan dengan orang lain. Gangguan kesehatan mental ini umumnya bermula dari individu yang tidak mampu memecahkan sebuah masalah, yang akhirnya menimbulkan stres berlebih, dan pada akhirnya menjadikan kesehatan mental individu tersebut menjadi lebih rentan.  Penyebab gangguan kesehatan mental ini dipengaruhi oleh faktor dari ketiga unsur yakni somatogenik (badan), sosiogenik (sosial), dan psikogenik (psikologis). Biasanya, penyebab gangguan kesehatan mental bukan didasari oleh penyebab tunggal, melainkan terdiri dari berbagai faktor yang saling mempengaruhi atau kebetulan terjadi secara bersamaan.  Di Indonesia sendiri, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 menunjukkan bahwa lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Tidak hanya itu, lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Gangguan mental seperti depresi yang tak tertahankan dapat membuat individu merasa tidak berdaya dan akhirnya memicu individu tersebut untuk berperilaku nekat hingga bunuh diri.  Berdasarkan Sistem Registrasi Sampel yang dilakukan Badan Litbangkes pada tahun 2016, prevalensi bunuh diri di Indonesia pertahunnya mencapai 1.800 orang. Dengan 47,7% korban bunuh diri merupakan kelompok usia 10-39 tahun atau merupakan usia anak remaja dan usia produktif.  Tingginya angka prevalensi gangguan kesehatan mental di Indonesia tidak lepas dari permasalahan-permasalahan terkait kesehatan mental yang terjadi di Indonesia. Data menunjukkan bahwa sekitar 85% orang dengan gangguan mental parah di negara berkembang tidak mendapat pengobatan atas gangguannya, termasuk di Indonesia. Ketidakmerataan layanan kesehatan mental di Indonesia ditandai dengan tidak semua provinsi memiliki rumah sakit jiwa, sehingga sulit memberikan fasilitas perawatan kesehatan mental bagi orang yang membutuhkan. Selain itu, kurangnya sumber daya profesional untuk tenaga kesehatan mental di Indonesia juga merupakan salah satu pengaruh tingginya prevalensi tersebut. Per tahun 2021, tenaga profesional untuk pelayanan kesehatan mental di Indonesia hanya sekitar 1.053 orang. Hal ini berarti bahwa satu tenaga profesional kesehatan mental harus mampu melayani sekitar 250 ribu penduduk.  Masih adanya kesalahpahaman atau stigma keliru tentang gangguan jiwa juga menghambat individu mengakses pelayanan kesehatan, yang pada akhirnya mengakibatkan adanya penanganan yang salah terhadap gangguan kesehatan mental tersebut. Komponen utama timbulnya stigma ini antara lain karena kurangnya pengetahuan dan informasi terkait kesehatan mental, adanya sikap dan prasangka yang salah, serta adanya masalah perilaku seperti diskriminasi.  Terus meningkatnya prevalensi gangguan kesehatan mental di Indonesia tanpa adanya bentuk-bentuk pencegahan mampu memberikan efek domino baik untuk diri individu sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Bagi individu, hal ini mampu mengakibatkan adanya perburukan kondisi kesehatan mental  dan turunnya produktivitas individu jika tidak mendapatkan layanan kesehatan mental yang sesuai dan diperlukan. Terhadap lingkungan, gangguan kesehatan mental juga dapat berdampak pada penggunaan obat-obatan terlarang dan melakukan tindakan yang membahayakan. Untuk itu berikut terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mental di Indonesia, cara-cara yang dapat dilakukan antara lain: Membuat strategi yang menekankan adanya dorongan, pencegahan, penyembuhan, dan rehabilitasi terhadap gangguan kesehatan mental Adanya kerjasama antara organisasi kesehatan mental, pemerintah, dan masyarakat umum dalam memberikan informasi yang benar terkait kesehatan mental dan meningkatkan kesadaran kesehatan mental Bersama mengubah stigma buruk terhadap kesehatan mental di Indonesia seperti: kesehatan mental tidak sepenting kesehatan fisik, berkonsultasi ke tenaga profesional dianggap gila, dsb Individu agar tidak melakukan self-diagnosed dan langsung periksakan kondisi ke tenaga profesional seperti psikiater atau psikolog jika dirasa memiliki tanda-tanda gangguan kesehatan mental

image-newest
Info Kesehatan

Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Mental Dalam Momentum World Mental Health Day Senin, 10 Oktober 2022 10:26 WIB Kesehatan mental merupakan kondisi kesejahteraan (well-being) seorang individu yang menyadari kemampuannya sendiri, mampu mengatasi tekanan kehidupan dengan normal, dapat bekerja secara produktif, serta mampu memberikan kontribusi terhadap komunitasnya.  Dengan bertujuan untuk mempromosikan advokasi kesehatan mental serta mendidik masyarakat tentang isu-isu yang relevan, World Federation for Mental Health menginisiasi peringatan Hari Kesehatan Mental Dunia yang hingga saat ini telah diperingati selama 30 tahun berturut-turut sejak pertama kali diperingati pada 10 Oktober 1992. Untuk menjalankan tujuan tersebut, dibuatlah tema pada setiap peringatan kesehatan mental yang berisi visi dari WHO (World Health Organization) bagi kesehatan mental global setiap tahunnya. Untuk peringatan Kesehatan Mental Dunia di tahun 2022, WHO menetapkan tema “Making Mental Health & Well-being for All a Global Priority” atau “Membuat Kesehatan Mental & Kesejahteraan Untuk Semua Sebagai Prioritas Global”.  Fokus utama dalam tema tahun ini didasari oleh data yang menunjukkan bahwa sebelum pandemi pada tahun 2019, diperkirakan satu dari delapan orang secara global hidup dengan gangguan mental. Meskipun angka prevalensi orang dengan gangguan mental meningkat, ternyata layanan, keterampilan, dan pendanaan yang tersedia untuk kesehatan mental masih terbatas dan jauh di bawah apa yang dibutuhkan, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.  Untuk mengatasi kesenjangan ini, WHO menemukan bahwa terdapat tiga jalur transformatif menuju kesehatan mental yang lebih baik, yakni: Memperdalam nilai dan komitmen Beberapa cara untuk memperdalam nilai dan komitmen yang dapat dilakukan yakni memahami dan menghargai nilai intrinsik, mempromosikan inklusi sosial terhadap orang dengan kondisi kesehatan mental, memberikan prioritas yang sama bagi kesehatan mental dan fisik, mengintensifkan keterlibatan lintas sektor, serta meningkatkan investasi dalam kesehatan mental.   Membentuk ulang lingkungan Membentuk kembali karakteristik fisik, sosial dan ekonomi dari lingkungan-lingkungan berikut: rumah, sekolah, tempat kerja, pelayanan Kesehatan, komunitas, lingkungan alam, mampu memberikan kesehatan mental yang lebih baik.   Memperkuat perawatan kesehatan mental Membangun jaringan layanan berbasis komunitas, mendiversifikasi dan meningkatkan pilihan perawatan, membuat kesehatan mental terjangkau dan dapat diakses oleh semua, mempromosikan perawatan berbasis hak asasi manusia yang berpusat pada pribadi, melibatkan dan memberdayakan orang-orang dengan pengalaman langsung mampu memberikan perbaikan terhadap kesehatan mental Selain cara-cara yang sifatnya global, kita sebagai individu juga mampu mengambil bagian dalam melakukan gerakan transformatif menuju kesehatan mental diri yang lebih baik, melalui cara-cara berikut: Lebih dekat dengan alam Belajar untuk mengerti dan mengelola perasaan Menjadi baik terhadap diri sendiri dan sesama Bercerita dengan seseorang yang dipercaya sebagai bentuk bantuan Tidur yang cukup Berolahraga Makan makanan yang sehat Lakukan aktivitas-aktivitas yang membuat bahagia Batasi informasi mana yang perlu dibaca maupun tidak Berhati-hati dalam penggunaan obat dan/atau alkohol untuk mengatasi perasaan yang sulit (contoh: saat stres) Dengan begitu, peringatan Hari Kesehatan Mental Dunia pada tahun 2022 ini diharapkan mampu menjadi jalan untuk mewujudkan setiap individu agar memiliki kesempatan yang sama dalam menikmati kesehatan mental, mendapatkan hak asasinya, serta mampu mengakses perawatan kesehatan mental yang dibutuhkan.

image-newest
Info Kesehatan

Waspada Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Saat Peralihan Musim Kamis, 06 Oktober 2022 17:44 WIB Meningkatnya risiko penyebaran penyakit pada peralihan musim menjadi hal yang perlu diwaspadai. Hal tersebut terjadi karena imunitas dalam tubuh terdampak, sehingga memungkinkan terjadinya infeksi yang disebabkan oleh virus maupun bakteri, yang salah satu penyakitnya adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). ISPA merupakan infeksi penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas maupun bawah, dari mulai hidung hingga bagian alveolus dalam paru-paru, beberapa penyakit didalamnya meliputi flu, sinusitis, bronkitis hingga pneumonia. Adapun penyebab dari terjadinya ISPA adalah dari infeksi virus maupun bakteri yang masuk melalui udara tercemar yang dihirup. Gejala dari penyakit ISPA sendiri dapat lebih spesifik tergantung pada bagian mana yang mengalami infeksi, namun secara umum gejala tersebut meliputi : Batuk yang disertai dahak, Bersin-bersin, Pilek dan hidung tersumbat, Nyeri tenggorokan Suara parau, Demam tinggi, hingga pembesaran kelenjar getah bening sekitar leher. Guna menghindari timbulnya infeksi tersebut, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan dengan melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat, seperti : Mencuci tangan sebelum dan setelah makan. Menerapkan etika batuk dan bersih dengan menutup mulut dan hidung menggunakan lengan dalam atau tisu kemudian mencuci tangan. Hindari kontak berlebih dengan orang sakit. Gunakanlah masker pelindung saat beraktivitas. Minum cukup air putih setiap hari. Cukup istirahat. Berhenti merokok. Namun selain itu, menjaga tubuh tetap bugar dengan makan-makanan bergizi tinggi juga perlu dilakukan agar sistem imun dalam tubuh bekerja secara optimal dalam mencegah infeksi dari virus maupun bakteri. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut terkait Penyakit ISPA, Yakes Family dapat mengunjungi halaman Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Selain info di atas, jika ingin melihat konten kesehatan dan kegiatan Yakes-Telkom lebih lengkap lagi, klik link: linktr.ee/YakesPromotifPreventif

Info Terpopuler

image-popular
Info Kesehatan

Telemedicine menjadi alternatif konsultasi dimasa Pandemi Senin, 18 Januari 2021 11:05 WIB Tahun 2020 sudah selesai akan tetapi,  lain halnya dengan Pandemi yang sampai akhir 2020 belum kunjung usai. Dalam masa Pandemik ini, Yakes Telkom memberikan layanan Telemedicine yaitu pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine saat ini, menggunakan teknologi komunikasi dengan gadget untuk memberikan konsultasi fasilitas kesehatan di tempat yang berjauhan, bisa secara langsung via telepon, berkirim pesan, ataupun videocall dengan aplikasi WA (whatsapp) atau aplikasi Telegram. Layanan Telemedicine dibutuhkan oleh Pelanggan dalam masa pandemik Covid-19 saat ini karena ada beberapa layanan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan Telemedicine diantaranya adalah: Layanan Konsultasi medis dengan dokter dan petugas medis lainnya di Yakes Telkom. Memberi kemudahan saat pelanggan ingin mendapatkan Obat Rutin yang dikonsumsi tanpa harus datang ke Poliklinik Yakes Telkom. Permintaan rujukan pemeriksaan Laboratorium dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi tentang restitusi. Layanan konsultasi non medis perihal kepesertaan. Kenapa harus Telemedicine? Guna mencegah penyebaran virus covid-19 lebih baik apabila dirumah saja untuk menghindari kerumunan, itulah sebabnya Yakes Telkom lebih menekankan Telemedicine daripada pelanggan datang langsung ke Poliklinik. Dengan Telemedicine para pelanggan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dari Yakes. Untuk layanan medis para pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada para dokter, apabila memerlukan obat dokter akan memberikan dan dikirim menggunakan kurir. Demikian juga dengan rujukan bisa juga didapatkan dengan melakukan Telemedicine. Tidak hanya layanan konsultasi medis saja yang diberikan kepada para pelanggan, melainkan dari sisi Non Medispun bisa melakukan Telemedicine, salah satu contohnya adalah layanan Konsultasi kepesertaan. Untuk melakukan laporan update Faskes putra/i dari pelanggan, Pensiunan dapat mengirimkan foto atau scan persyaratan yang sudah lengkap kepada admin kepesertaan untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga pengajuan untuk cetak kartu kesehatan bisa dilayani secara online via Whatsapp ataupun Telegram, dengan mengirimkan persyaratan yang sudah lengkap kepada Admin Kepesertaan pengajuan cetak kartu kesehatan bisa diproses lebih lanjut. Saat ini Yakes Telkom tak henti-hentinya memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggan karena sesuai dengan slogan terbaru Yakes Telkom yaitu Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta (YKS05-01)

image-popular
Info Kesehatan

Kasus Positif Terus Melonjak, Segera Vaksinasi dan Kencangkan Prokes Minggu, 30 Januari 2022 21:49 WIB Lonjakan Kasus Harian Perupadata mencatatkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 9905 kasus (per 28 Januari 2022). Data yang ada juga menunjukkan 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal dan tercatat sudah 3 pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia (memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan 1 kasus belum divaksin). Kenaikan kasus harian Covid disinyalir akan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Gambaran kenaikan tajam kasus ini juga terlihat di lingkungan TelkomGroup. Munculnya 3 sub varian Omicron Baru-baru ini muncul 3 sub varian Omicron yaitu BA.1 BA.2 dan BA.3, status ketiganya masih terus diteliti. Sementara gejala dibandingkan Delta lebih ringan. BA.2 lebih infeksius dengan gejala lebih ringan dari BA.1. Mutasi virus memang bukanlah hal yang baru, apalagi Variant of Concern cenderung cepat menginfeksi dan akan banyak bermutasi. Yang harus digarisbawahi adalah jangan meremehkan dan jangan abai untuk mencegah virus semakin merajalela dan melahirkan varian yang berbahaya. Cegah dengan Vaksin dan Disiplin Prokes Sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Kemenkes, perusahaan turut aktif mengambil langkah-langkah untuk mencegah laju penularan khususnya di lingkungan TelkomGroup dengan mempercepat upaya pelaksanaan vaksinasi booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin primer.  Jadi bagi karyawan, pensiunan dan keluarga yg sudah mendapatkan e tiket di Peduli Lindungi dan telah 6 bulan dari vaksin ke 2, segera lakukan vaksinasi booster baik di sentra vaksinasi, RS atau puskesmas terdekat. Ayo kita cegah peningkatan laju Covid dengan tidak panik seraya meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menghindari bepergian kecuali sangat mendesak, dan menghindari kegiatan makan bersama. Semangat Sehat!  #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER #SegeraVaksin

image-popular
Info Kesehatan

Be Mindful of Your Mental Health Sabtu, 24 Oktober 2020 08:36 WIB Tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang menandakan sehatnya seseorang. Sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi bagaimana kondisi psikologis diri kita. Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang melanda, mari kita tanyakan ke diri sendiri, sejahterakah kita secara psikologis? Sejahtera secara psikologis menandakan bahwa diri kita memiliki perasaan yang baik (feeling good) dan dapat berfungsi secara efektif (functioning effectively). Untuk dapat sejahtera secara psikologis, tentunya kita perlu memperhatikan (mindful) kondisi kesehatan mental. Mengapa demikian? Alasannya sangat sederhana, karena dengan memberikan perhatian maka kita lebih menyadari serta dapat lebih memahami kondisi diri kita. Mindfulness adalah suatu pendekatan integratif yang didasarkan pada hubungan pikiran & tubuh, yang membantu individu untuk mengelola pikiran dan perasaan serta kesehatan mental mereka. Mindfulness merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh simpelnya adalah dengan kita menyadari bagaimana rasa makanan yang tadi dicicipi? Apa warna baju yang dipakai hari ini? Apa perasaan yang muncul ketika atasan memberikan feedback kepada saya? Apa yang saya rasakan ketika rekan kerja menolak pendapat saya? Sadar akan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan menjadi salah satu wujud agar kita dapat menjalankan hari-hari dengan nyaman serta menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Selain menyadari apa yang terlintas dipikiran dan dirasakan, menyadari apa yang tubuh kita coba untuk sampaikan juga salah satu bentuk mindfulness. Sebagai contoh, saat berada pada situasi penuh tekanan atau kecemasan, ternyata tubuh kita memunculkan reaksi tertentu seperti detak jantung meningkat, otot tegang atau napas terhambat. Dengan memperhatikan perubahan yang muncul tersebut, maka kita dapat pula mencari solusi atas perubahan yang terjadi, salah satu upayanya dengan mengatur napas dengan baik agar tubuh menjadi tenang. Begitu pula dengan situasi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini, aware terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, serta pola tingkah laku yang dimunculkan akan membantu kita menentukan langkah pengelolaan yang tepat. Kesadaran ini menandakan pula bahwa kita merawat diri. Kita sadar akan hal yang menjadi pemicu dari kecemasan serta memperhatikan hal-hal apa yang membuat tertekan. Ketika kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental, tidak hanya diri kita sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Manfaat apalagi yang didapat melalui mindfulness? Menyadari kondisi psikologis atau kesehatan mental ini juga dapat membantu mengurangi stigma lingkungan yang buruk terhadap kesehatan mental. Beberapa contoh mindfulness ini adalah, menyadari penggunaan tata bahasa yang digunakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, mengedukasi diri terkait kesehatan mental yaitu dengan mengenali bahwa kesehatan mental memiliki perlakuan yang sama dengan masalah medis lainnya, dan mendengarkan kondisi orang lain tanpa interupsi, asumsi, maupun interpretasi di awal. Nah, beberapa hal tersebut dapat kita latih di kehidupan sehari-hari dan menjadi upaya bagi kita untuk lebih mindful terhadap diri maupun lingkungan sosial. Sudah saatnya kita aware terhadap kesehatan mental. Sesuai dengan kampanye yang dikeluarkan World Federation for Mental Health (WFMH), perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 mengusung tema “Mental Health for All: Greater Investment – Greater Access”, hal tersebut menandakan bahwa sehat mental itu hak setiap orang. Inilah saatnya bagi kita untuk berinvestasi dalam kesehatan mental. By: Rahmi Maya Fitri, M.Psi., Psikolog     “We would never tell someone with a broken leg that they should stop wallowing and get it together. We don’t consider taking medication for an ear infection something to be ashamed of.”  MICHELLE OBAMA     Sumber: https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330; https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/m/mindfulness; https://www.mindfulnessstudies.com/ending-mental-health-stigma-through-mindfulness/

image-popular
Info Kesehatan

Hari Hipertensi Sedunia, Kenali Faktor Risiko & Cara Pencegahannya Selasa, 17 Mei 2022 14:21 WIB 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia atau dikenal dengan World Hypertension Day. Momen peringatan ini ditujukan untuk menyadarkan masyarakat terkait dengan pentingnya mengenali gejala, faktor risiko serta cara pencegahan dari penyakit hipertensi. Gerakan Hari Hipertensi Sedunia ini juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terkait komplikasi medis yang serius akibat hipertensi, informasi tentang pencegahannya, deteksi dini, serta tahapan pengobatannya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tubuh mengalami tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan juga stroke. Meskipun gejalanya sering tidak terlihat jelas, namun hipertensi masih dapat dideteksi serta dikontrol dengan baik. Hal tersebut seperti mengetahui beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya hipertensi dalam tubuh, seperti : Usia Seiring bertambahnya usia, risiko tekanan darah tinggi juga akan meningkat. Selain itu risiko hipertensi juga akan lebih sering terjadi pada pria dewasa dibandingkan wanita.   Riwayat Keluarga Penyakit Hipertensi ini juga cenderung dapat diturunkan dalam silsilah keluarga, sehingga peran serta seluruh anggota keluarga dalam mencegah atau mendeteksi dini terjadinya hipertensi sangatlah penting.   Merokok Kebiasaan buruk merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi serta merusak lapisan dinding arteri, jika dibiarkan dapat menyebabkan arteri menyempit serta meningkatkan risiko penyakit jantung.   Obesitas Orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas juga memiliki risiko tinggi akan terjadinya hipertensi. Hal ini terjadi akibat tubuh yang semakin berat dapat meningkatkan kebutuhan darah dalam memasok oksigen dan nutrisi dalam jaringan tubuh. Dengan meningkatnya aliran darah tersebut, maka dapat meningkatkan tekanan pada dinding arteri.   Konsumsi Garam Berlebih Serta Sedikit Mengkonsumsi Potasium Konsumsi garam (natrium) berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan cairan yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Selain itu, kurangnya konsumsi zat potasium dapat meningkatkan tumpukan kadar natrium dalam darah.   Disebabkan Oleh Kondisi Kesehatan Tertentu Kondisi kesehatan yang kronis juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, hal ini termasuk pada penderita penyakit ginjal, diabetes, serta sleep apnea. Dalam mendeteksi dini penyakit hipertensi ini, perlu dilakukan pengecekan berkala dalam mengukur tingkat tekanan darah. Meski begitu, pengukuran tekanan darah harus tetap dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Erwinanto. SpJP(K). dr. Erwinanto menjelaskan bahwa proses pengukuran tekanan darah di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari, setidaknya hingga 3 sampai 4 hari berturut-turut. Kemudian pada saat pengukuran tensi, dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran dengan jeda waktu 1 hingga 2 menit untuk memastikan nilai tensi yang didapat adalah valid. "Lebih baik 7 hari berturut-turut pada pagi dan sore hari. Tingkat tekanan darah ditentukan oleh nilai rata-rata semua pengukuran , kecuali pengukuran hari pertama. Jadi, hasil hari pertama jangan dimasukin ke perhitungan rata-rata, ya,"jelas dr. Erwinanto Hipertensi juga dapat diatasi dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti melakukan olahraga terartur, mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi minuman berkafein hingga berhenti merokok. Namun jika kondisi tekanan darah sudah tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter serta mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.