• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

image-newest
Info Kesehatan

Kembali Terapkan PPKM Level 3 untuk Beberapa Daerah, Pemerintah Upayakan Penekanan Laju Covid-19 Rabu, 09 Februari 2022 11:43 WIB Pemerintah melalui Juru Bicara Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menegaskan perkembangan laju kasus Covid-19 belakangan ini cukup serius, hal tersebut menjadi alasan untuk pemerintah kembali memberlakukan PPKM level 3 untuk beberapa daerah di Indonesia. "Untuk itu, menyikapi kondisi terkini terutama kasus yang masih terpusat pada daerah tertentu, utamanya di Jawa - Bali, ada 2 upaya yang dapat dilakukan bersama demi menekan laju pertambahan kasus," jelas Prof. Wiku dalam keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 pada Selasa (8/2) kemarin. Prof. Wiku menjelaskan untuk upaya pertama yang dapat dilakukan adalah dengan pengendalian kasus di daerah penyumbang kenaikan kasus tertinggi. Guna mendukung upaya ini, pemerintah telah merilis Instruksi Menteri Dalam Negeri (InMendagri) No. 9 Tahun 2022 terkait PPKM level 1-3 di wilayah Jawa-Bali yang menyatakan instruksi terkait pengetatan sejumlah kegiatan di beberapa daerah. Hal tersebut kemudian yang kembali menegaskan penerapan PPKM level 3 dengan beberapa batasan seperti, kegiatan sektor non-esensial diberlakukan maksimal 25% bekerja di kantor (WFO) dengan syarat sudah melakukan vaksinasi. Kemudian terdapat pembatasan jam operasional untuk beberapa kegiatan pada pusat perbelanjaan hingga pasar tradisional. Baca juga : Waspada Omicron! Kriteria Pasien Omicron Berikut Tetap Harus Dibawa ke Rumah Sakit Sedangkan untuk sektor esensial, sektor industri orientasi ekspor dan penunjangnya, sektor perhotelan non karantina, serta kegiatan lain yang menunjang sektor lain dapat beroperasi 100% namun dengan protokol kesehatan yang ketat. Pelaku usaha pada sektor-sektor tersebut harus memastikan penggunaan PeduliLindungi yang benar guna mencegah orang positif lolos. Kemudian untuk upaya kedua yang disiapkan pemerintah adalah dengan pengendalian mobilitas, salah satunya adalah dengan menerapkan testing rapid antigen atau PCR bagi masyarakat yang akan bepergian.  Pengendalian mobilitas ini dilakukan tidak hanya berlaku untuk wilayah antar provinsi dan antar pulau, melainkan juga untuk antar wilayah dalam area aglomerasi seperti DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

image-newest
Info Kesehatan

Jangan Anggap Remeh Saturasi Oksigen Rendah, Ini Tips Mengatasinya Selasa, 08 Februari 2022 16:10 WIB Sejak meningkatnya kasus Covid-19, nilai saturasi oksigen menjadi salah satu hal yang perlu diketahui. Angka pada saturasi oksigen menunjukan kondisi dari jantung, paru-paru hingga sistem peredaran darah, hal ini menjadi faktor penting yang perlu diketahui terutama untuk pasien Covid-19 yang sedang menjalankan isolasi mandiri. Pengecekan saturasi oksigen ini dapat dilakukan menggunakan Oximeter, dengan meletakan ujung jari pada Oximeter yang kemudian alat tersebut akan menunjukan angka saturasi oksigen pasien.  Adapun tingkat saturasi oksigen yang normal ketika dites menggunakan Oximeter adalah jika nilainya 95% - 100%, kemudian jika nilainya 93% - 94% pasien diharuskan beristirahat, dan untuk nilai 92% kebawah diperlukan perawatan medis di rumah sakit. Untuk mencegah mengalami saturasi oksigen rendah, terdapat cara dalam meningkatkan serta menjaga kadar oksigen dalam tubuh. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa tips untuk mengatasi kadar oksigen rendah sebagai berikut : Pertama seperti dilansir oleh Lung Health Institute, posisi tubuh membungkuk dapat mengurangi kapasitas paru-paru dalam menyerap oksigen yang dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu disarankan untuk tidak terlalu lama dalam posisi terbungkuk, jika memungkinkan dapat mengubah postur tubuh menjadi lebih tegak, memutar bahu ke belakang serta membusungkan dada kedepan sambil mulai bernafas perlahan-lahan. Kedua, cobalah tidur dengan teknik proning atau posisi tidur tengkurap. Menurut NetMeds tidur dengan teknik proning yang kemudian diikuti dengan posisi miring dengan selisih waktu 30 menit ini dapat meningkatkan saturasi oksigen serta membuat detak jantung dan tekanan darah kembali stabil. Selanjutnya kualitas udara dalam ruangan juga menjadi hal penting yang perlu diperhatikan, sehingga membuka jendela atau menggunakan alat pemurni udara menjadi salah satu tips untuk mendapat udara segar yang diperlukan oleh tubuh.  Tips keempat yakni pasien dapat meningkatkan saturasi oksigen dalam tubuh dengan melakukan olahraga setidaknya 30 menit setiap harinya. Tidak perlu melakukan olahraga berat, salah satu jenis olahraga yang baik untuk pernafasan adalah aerobik ringan seperti jalan kaki. Selain itu konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan juga dapat membantu pasien mengembalikan nilai saturasi oksigen menjadi normal. Adapun beberapa contoh makanan yang mengandung antioksidan tinggi untuk dikonsumsi seperti, strawberry, blueberry, kacang merah, anggur, kurma, delima ataupun jeruk. Dan untuk tips yang terakhir adalah dengan melakukan latihan pernapasan dalam. Hal ini juga menjadi penting dikarenakan cara bernafas yang tidak tepat justru dapat menurunkan kadar oksigen hingga 20%. Oleh karena itu teknik pernapasan dalam dan teratur akan mengembalikan kadar oksigen dalam tubuh menjadi normal serta memberikan energi dan membersihkan paru-paru.

image-newest
Info Kesehatan

Pasien Covid-19 di RS Masih Rendah, Kemenkes Ingatkan Masyarakat Untuk Tetap Disiplin Prokes & Ikuti Vaksinasi Senin, 07 Februari 2022 18:11 WIB Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) memastikan hingga Minggu (6/2) tingkat keterisian BOR (Bed Occupancy Rate) nasional masih di tingkat aman, yakni 23,35% dari total 81,235 kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid. “Penambahan angka konfirmasi harian memang cenderung tinggi. Namun masyarakat tidak perlu terpaku pada jumlah tersebut dan jangan panik karena sebagian besar gejala yang ditunjukkan oleh pasien adalah gejala ringan atau tidak bergejala sama sekali dan lama masa perawatan juga lebih sebentar jika dibandingkan dengan kasus varian lainnya,” jelas dr. Nadia dr. Nadia juga menyampaikan adanya potensi akan kenaikan kasus yang cukup tinggi pada 2 sampai 3 minggu kedepan. Oleh karena, diperlukan peran serta masyarakat untuk tetap waspada dan menaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan. “Kami berharap masyarakat dapat benar-benar waspada dan mengetahui kondisi ini dengan baik, bahwa penularan dari varian Omicron ini lebih cepat daripada varian of concern COVID-19 yang lain, namun kasus kesakitan maupun kematian akibat varian ini rendah. Sehingga rumah sakit sebaiknya digunakan oleh pasien yang benar-benar membutuhkan, yaitu mereka yang memiliki gejala sedang hingga kritis,”jelas dr. Nadia Selain itu, dr. Nadia juga menghimbau kepada masyarakat yang terpapar namun tidak bergejala ataupun hanya mengalami gejala ringan seperti batuk, pilek maupun demam dapat melakukan isolasi mandiri di rumah ataupun di lokasi isolasi terpadu dengan memanfaatkan layanan telemedisin maupun melapor ke Puskesmas terdekat. “Jika masyarakat yang terpapar menjalankan himbauan ini, sesuai dengan aturan Kemenkes, angka keterisian rumah sakit kita bisa berkurang hingga 60-70%,”kata dr. Nadia Meskipun varian Omicron tingkatan penyebarannya cukup tinggi namun tingkat kesakitannya lebih rendah dibandingkan varian sebelumnya, dr. Nadia berharap dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat serta diikuti dengan percepatan vaksinasi primer dan vaksinasi booster dapat meminimalisir lonjakan pasien covid-19 ini.

image-newest
Info Kesehatan

Jaga Asupan Gizi Tetap Terpenuhi, Ini Rekomendasi Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Isoman Senin, 07 Februari 2022 11:30 WIB Pemenuhan asupan gizi tubuh menjadi salah satu hal penting yang dibutuhkan oleh pasien covid agar segera pulih. Pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) dianjurkan untuk tetap mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi untuk memperkuat daya tahan tubuh terhadap covid-19. Ahli Gizi Winda Ekayanti, MND, APD menyampaikan setidaknya terdapat 4 jenis makanan yang baik dikonsumsi untuk pasien Covid-19 yang tengah menjalani isoman agar dapat segera pulih. Salah satu dari 4 jenis makanan tersebut adalah makanan yang tinggi protein, protein sendiri dapat membantu untuk memperbaiki sel tubuh yang rusak akibat Covid-19. Protein ini juga yang nantinya berfungsi sebagai zat pembangun sel yang berguna untuk menjaga imun tubuh. Adapun beberapa contoh protein yang dapat dikonsumsi diantaranya daging sapi tanpa lemak, ayam, makanan laut, dan juga telur. Selain itu terdapat juga protein nabati yang didapat dari jenis kacang-kacangan, serta sumber protein lain seperti dari biji-bijian, kelapa sawit, minyak biji kapas, serta minyak jagung dan minyak kacang kedelai. Baca juga : Tips Isoman Bagi Pasien Terkonfirmasi Covid-19 Tanpa Gejala dan Gejala Ringan Kemudian untuk yang kedua, makanan tinggi vitamin dan mineral yang dapat bersumber dari nabati, sayur serta buah-buahan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan setidaknya 2 porsi buah-buahan serta 5 porsi sayuran per harinya guna memenuhi kebutuhan harian tubuh. Vitamin dan mineral ini sendiri dapat diperoleh dari sayuran hijau, polong-polongan serta buah-buahan. Jeruk menjadi salah satu buah yang direkomendasikan, hal ini dikarenakan adanya vitamin C yang menjadi antioksidan baik untuk pemulihan daya tahan tubuh. Ketiga ada makanan yang mengandung karbohidrat kompleks yang dapat diperoleh dari biji-bijian maupun umbi-umbian seperti, singkong, talas, kentang, beras dan juga oat gandum. Makanan dengan karbohidrat kompleks mengandung serta yang baik untuk bakteri baik dalam sistem pencernaan. Terakhir adalah pemenuhan cairan dalam tubuh dengan air putih, setidaknya orang dewasa membutuhkan 2,5 liter cairan untuk setiap harinya. Selain mengisi kebutuhan cairan dalam tubuh dengan air putih, dapat juga diganti dengan beberapa alternatif lain seperti teh hijau, air kelapa, infused water yang ditambahkan dengan potongan buah ataupun campuran rempah-rempah. Selain memenuhi kebutuhan makanan yang baik, pasien Covid-19 juga perlu memperhatikan camilan yang biasa dikonsumsi dengan menghindari camilan junk food dengan terlalu banyak mengandung garam dan gula.

image-newest
Info Kesehatan

Sakit Tenggorokan Sampai Batuk Berdahak? Ini Tips Mengatasinya! Minggu, 06 Februari 2022 10:31 WIB Batuk merupakan salah satu reaksi wajar tubuh ketiga membersihkan iritasi dan infeksi yang terjadi di sekitar kerongkongan, namun dengan kondisi covid varian Omicron yang sedang menyebar luas kita harus cukup waspada dengan gejala tak biasa tersebut. Cara mengatasi batuk berkepanjangan bisa dengan banyak minum, terapi uap hingga mengkonsumsi bahan-bahan herbal. Meskipun begitu, saat ini banyak rekomendasi obat herbal yang dapat diandalkan untuk meredakan batuk jika dikonsumsi secara teratur. Dilansir dari Medical News Today pada 3 Februari kemarin, berikut beberapa bahan yang dapat diolah menjadi minuman obat untuk meredakan batuk. Pertama ada teh madu yang berdasarkan penelitian yang dilakukan pada anak-anak, madu hitam yang dicampur dengan air hangat maupun teh dapat efektif meredakan batuk serta memberikan efek tenang serta hangat pada tubuh. Selain itu, ada juga Jahe yang dapat meredakan batuk kering maupun asma. Hal tersebut karena Jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang juga dapat meredakan mual serta nyeri yang terjadi akibat batuk. Ada juga Jus Nanas untuk meredakan batuk berdahak, dimana nanas sendiri memiliki kandungan bromelain yang merupakan enzim bersifat anti-inflamasi serta memiliki sifat mukolitik yang dapat memecah lendir dalam batuk. Namun untuk beberapa orang yang memiliki alergi terhadap bromelain di dalam nanas, hal ini tidak direkomendasikan. Selanjutnya ada Teh Peppermint, dimana sifat menthol dalam peppermint juga dapat membantu anda untuk menenangkan tenggorokan dan melegakan pernapasan. Selain meredakan batuk, teh peppermint ini juga cocok untuk melegakan hidung yang tersumbat. Dan yang terakhir adalah dengan menggunakan Kunyit yang ditambahkan dalam teh. Kunyit yang memiliki senyawa aktif seperti Kurkumin serta memiliki sifat anti-inflamasi sangat cocok untuk meredakan batuk. Selain dengan mengkonsumsi beberapa rempah-rempah, batuk juga dapat diatasi dengan menghirup uap hangat ataupun berkumur dengan air garam. Namun jika beberapa tips diatas tidak membuahkan hasil yang cukup baik, ada baiknya anda melakukan konsultasi langsung kepada dokter.

image-newest
Info Kesehatan

Benarkah Nyeri Otot dan Sendi Jadi Gejala Terkena Omicron? Begini Penjelasan Ahli Minggu, 06 Februari 2022 10:26 WIB Penyebaran virus Covid-19 varian Omicron terus meningkat diberbagai daerah, varian virus yang menyebar cukup masif ini menyerang berbagai kalangan dari usia muda hingga tua. Beberapa orang yang telah terinfeksi covid varian Omicron mengeluhkan adanya sakit otot dan sendi di sekujur tubuh, lantas apakah benar nyeri otot dan sendi menjadi salah satu gejala terkena Covid-19 varian Omicron? Awalnya, fenomena sakit otot dan sendi yang diidentifikasi sebagai salah satu gejala Covid-19 varian Omicron terjadi pada masyarakat Afrika Selatan yang menyatakan kepada MSNBC bahwa mereka mengalami serangan rasa sakit pada bagian otot, tulang, sendi serta ligament yang akhirnya diketahui sebagai dampak dari Omicron. Menanggapi hal tersebut, salah satu ahli ortopedi dari American Academy of Orthopedic Surgeons, Stuart J. Fischer menyampaikan bahwa nyeri otot atau myalgia dapat menjadi salah satu gejala yang terjadi akibat Covid-19. Stuart menjelaskan pada kasus infeksi virus Covid-19 ini biasanya pasien akan lebih merasakan nyeri pada bagian otot ketimbang persendian. Meskipun begitu, Stuart masih belum dapat memastikan apakah sakit pada sendi atau otot ini dapat berakibat fatal atau tidak. Sementara itu, menurut salah satu ahli syaraf & spesialis nyeri intervensi dari platform Telehealth, Jacob Hascalovici menyampaikan nyeri pada bagian otot pada penderita Covid-19 diakibatkan oleh adanya upaya tubuh dalam melepaskan satu ton protein kecil (sitokin) untuk dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sitokin pro-inflamasi inilah yang dapat mengiritasi otot dan sendi. Meskipun begitu, para ahli masih belum dapat memastikan dampak berkepanjangan dari gejala nyeri otot dan sendi yang mengidentifikasikan covid-19 ini. Para ahli juga menyarankan jika masyarakat mengalami beberapa gejala umum yang terjadi pada pasien Covid-19 untuk segera memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat.

Info Terpopuler

image-popular
Info Kesehatan

Telemedicine menjadi alternatif konsultasi dimasa Pandemi Senin, 18 Januari 2021 11:05 WIB Tahun 2020 sudah selesai akan tetapi,  lain halnya dengan Pandemi yang sampai akhir 2020 belum kunjung usai. Dalam masa Pandemik ini, Yakes Telkom memberikan layanan Telemedicine yaitu pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine saat ini, menggunakan teknologi komunikasi dengan gadget untuk memberikan konsultasi fasilitas kesehatan di tempat yang berjauhan, bisa secara langsung via telepon, berkirim pesan, ataupun videocall dengan aplikasi WA (whatsapp) atau aplikasi Telegram. Layanan Telemedicine dibutuhkan oleh Pelanggan dalam masa pandemik Covid-19 saat ini karena ada beberapa layanan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan Telemedicine diantaranya adalah: Layanan Konsultasi medis dengan dokter dan petugas medis lainnya di Yakes Telkom. Memberi kemudahan saat pelanggan ingin mendapatkan Obat Rutin yang dikonsumsi tanpa harus datang ke Poliklinik Yakes Telkom. Permintaan rujukan pemeriksaan Laboratorium dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi tentang restitusi. Layanan konsultasi non medis perihal kepesertaan. Kenapa harus Telemedicine? Guna mencegah penyebaran virus covid-19 lebih baik apabila dirumah saja untuk menghindari kerumunan, itulah sebabnya Yakes Telkom lebih menekankan Telemedicine daripada pelanggan datang langsung ke Poliklinik. Dengan Telemedicine para pelanggan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dari Yakes. Untuk layanan medis para pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada para dokter, apabila memerlukan obat dokter akan memberikan dan dikirim menggunakan kurir. Demikian juga dengan rujukan bisa juga didapatkan dengan melakukan Telemedicine. Tidak hanya layanan konsultasi medis saja yang diberikan kepada para pelanggan, melainkan dari sisi Non Medispun bisa melakukan Telemedicine, salah satu contohnya adalah layanan Konsultasi kepesertaan. Untuk melakukan laporan update Faskes putra/i dari pelanggan, Pensiunan dapat mengirimkan foto atau scan persyaratan yang sudah lengkap kepada admin kepesertaan untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga pengajuan untuk cetak kartu kesehatan bisa dilayani secara online via Whatsapp ataupun Telegram, dengan mengirimkan persyaratan yang sudah lengkap kepada Admin Kepesertaan pengajuan cetak kartu kesehatan bisa diproses lebih lanjut. Saat ini Yakes Telkom tak henti-hentinya memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggan karena sesuai dengan slogan terbaru Yakes Telkom yaitu Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta (YKS05-01)

image-popular
Info Kesehatan

Kasus Positif Terus Melonjak, Segera Vaksinasi dan Kencangkan Prokes Minggu, 30 Januari 2022 21:49 WIB Lonjakan Kasus Harian Perupadata mencatatkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 9905 kasus (per 28 Januari 2022). Data yang ada juga menunjukkan 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal dan tercatat sudah 3 pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia (memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan 1 kasus belum divaksin). Kenaikan kasus harian Covid disinyalir akan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Gambaran kenaikan tajam kasus ini juga terlihat di lingkungan TelkomGroup. Munculnya 3 sub varian Omicron Baru-baru ini muncul 3 sub varian Omicron yaitu BA.1 BA.2 dan BA.3, status ketiganya masih terus diteliti. Sementara gejala dibandingkan Delta lebih ringan. BA.2 lebih infeksius dengan gejala lebih ringan dari BA.1. Mutasi virus memang bukanlah hal yang baru, apalagi Variant of Concern cenderung cepat menginfeksi dan akan banyak bermutasi. Yang harus digarisbawahi adalah jangan meremehkan dan jangan abai untuk mencegah virus semakin merajalela dan melahirkan varian yang berbahaya. Cegah dengan Vaksin dan Disiplin Prokes Sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Kemenkes, perusahaan turut aktif mengambil langkah-langkah untuk mencegah laju penularan khususnya di lingkungan TelkomGroup dengan mempercepat upaya pelaksanaan vaksinasi booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin primer.  Jadi bagi karyawan, pensiunan dan keluarga yg sudah mendapatkan e tiket di Peduli Lindungi dan telah 6 bulan dari vaksin ke 2, segera lakukan vaksinasi booster baik di sentra vaksinasi, RS atau puskesmas terdekat. Ayo kita cegah peningkatan laju Covid dengan tidak panik seraya meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menghindari bepergian kecuali sangat mendesak, dan menghindari kegiatan makan bersama. Semangat Sehat!  #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER #SegeraVaksin

image-popular
Info Kesehatan

Be Mindful of Your Mental Health Sabtu, 24 Oktober 2020 08:36 WIB Tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang menandakan sehatnya seseorang. Sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi bagaimana kondisi psikologis diri kita. Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang melanda, mari kita tanyakan ke diri sendiri, sejahterakah kita secara psikologis? Sejahtera secara psikologis menandakan bahwa diri kita memiliki perasaan yang baik (feeling good) dan dapat berfungsi secara efektif (functioning effectively). Untuk dapat sejahtera secara psikologis, tentunya kita perlu memperhatikan (mindful) kondisi kesehatan mental. Mengapa demikian? Alasannya sangat sederhana, karena dengan memberikan perhatian maka kita lebih menyadari serta dapat lebih memahami kondisi diri kita. Mindfulness adalah suatu pendekatan integratif yang didasarkan pada hubungan pikiran & tubuh, yang membantu individu untuk mengelola pikiran dan perasaan serta kesehatan mental mereka. Mindfulness merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh simpelnya adalah dengan kita menyadari bagaimana rasa makanan yang tadi dicicipi? Apa warna baju yang dipakai hari ini? Apa perasaan yang muncul ketika atasan memberikan feedback kepada saya? Apa yang saya rasakan ketika rekan kerja menolak pendapat saya? Sadar akan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan menjadi salah satu wujud agar kita dapat menjalankan hari-hari dengan nyaman serta menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Selain menyadari apa yang terlintas dipikiran dan dirasakan, menyadari apa yang tubuh kita coba untuk sampaikan juga salah satu bentuk mindfulness. Sebagai contoh, saat berada pada situasi penuh tekanan atau kecemasan, ternyata tubuh kita memunculkan reaksi tertentu seperti detak jantung meningkat, otot tegang atau napas terhambat. Dengan memperhatikan perubahan yang muncul tersebut, maka kita dapat pula mencari solusi atas perubahan yang terjadi, salah satu upayanya dengan mengatur napas dengan baik agar tubuh menjadi tenang. Begitu pula dengan situasi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini, aware terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, serta pola tingkah laku yang dimunculkan akan membantu kita menentukan langkah pengelolaan yang tepat. Kesadaran ini menandakan pula bahwa kita merawat diri. Kita sadar akan hal yang menjadi pemicu dari kecemasan serta memperhatikan hal-hal apa yang membuat tertekan. Ketika kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental, tidak hanya diri kita sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Manfaat apalagi yang didapat melalui mindfulness? Menyadari kondisi psikologis atau kesehatan mental ini juga dapat membantu mengurangi stigma lingkungan yang buruk terhadap kesehatan mental. Beberapa contoh mindfulness ini adalah, menyadari penggunaan tata bahasa yang digunakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, mengedukasi diri terkait kesehatan mental yaitu dengan mengenali bahwa kesehatan mental memiliki perlakuan yang sama dengan masalah medis lainnya, dan mendengarkan kondisi orang lain tanpa interupsi, asumsi, maupun interpretasi di awal. Nah, beberapa hal tersebut dapat kita latih di kehidupan sehari-hari dan menjadi upaya bagi kita untuk lebih mindful terhadap diri maupun lingkungan sosial. Sudah saatnya kita aware terhadap kesehatan mental. Sesuai dengan kampanye yang dikeluarkan World Federation for Mental Health (WFMH), perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 mengusung tema “Mental Health for All: Greater Investment – Greater Access”, hal tersebut menandakan bahwa sehat mental itu hak setiap orang. Inilah saatnya bagi kita untuk berinvestasi dalam kesehatan mental. By: Rahmi Maya Fitri, M.Psi., Psikolog     “We would never tell someone with a broken leg that they should stop wallowing and get it together. We don’t consider taking medication for an ear infection something to be ashamed of.”  MICHELLE OBAMA     Sumber: https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330; https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/m/mindfulness; https://www.mindfulnessstudies.com/ending-mental-health-stigma-through-mindfulness/

image-popular
Info Kesehatan

Hari Hipertensi Sedunia, Kenali Faktor Risiko & Cara Pencegahannya Selasa, 17 Mei 2022 14:21 WIB 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia atau dikenal dengan World Hypertension Day. Momen peringatan ini ditujukan untuk menyadarkan masyarakat terkait dengan pentingnya mengenali gejala, faktor risiko serta cara pencegahan dari penyakit hipertensi. Gerakan Hari Hipertensi Sedunia ini juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terkait komplikasi medis yang serius akibat hipertensi, informasi tentang pencegahannya, deteksi dini, serta tahapan pengobatannya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tubuh mengalami tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan juga stroke. Meskipun gejalanya sering tidak terlihat jelas, namun hipertensi masih dapat dideteksi serta dikontrol dengan baik. Hal tersebut seperti mengetahui beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya hipertensi dalam tubuh, seperti : Usia Seiring bertambahnya usia, risiko tekanan darah tinggi juga akan meningkat. Selain itu risiko hipertensi juga akan lebih sering terjadi pada pria dewasa dibandingkan wanita.   Riwayat Keluarga Penyakit Hipertensi ini juga cenderung dapat diturunkan dalam silsilah keluarga, sehingga peran serta seluruh anggota keluarga dalam mencegah atau mendeteksi dini terjadinya hipertensi sangatlah penting.   Merokok Kebiasaan buruk merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi serta merusak lapisan dinding arteri, jika dibiarkan dapat menyebabkan arteri menyempit serta meningkatkan risiko penyakit jantung.   Obesitas Orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas juga memiliki risiko tinggi akan terjadinya hipertensi. Hal ini terjadi akibat tubuh yang semakin berat dapat meningkatkan kebutuhan darah dalam memasok oksigen dan nutrisi dalam jaringan tubuh. Dengan meningkatnya aliran darah tersebut, maka dapat meningkatkan tekanan pada dinding arteri.   Konsumsi Garam Berlebih Serta Sedikit Mengkonsumsi Potasium Konsumsi garam (natrium) berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan cairan yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Selain itu, kurangnya konsumsi zat potasium dapat meningkatkan tumpukan kadar natrium dalam darah.   Disebabkan Oleh Kondisi Kesehatan Tertentu Kondisi kesehatan yang kronis juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, hal ini termasuk pada penderita penyakit ginjal, diabetes, serta sleep apnea. Dalam mendeteksi dini penyakit hipertensi ini, perlu dilakukan pengecekan berkala dalam mengukur tingkat tekanan darah. Meski begitu, pengukuran tekanan darah harus tetap dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Erwinanto. SpJP(K). dr. Erwinanto menjelaskan bahwa proses pengukuran tekanan darah di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari, setidaknya hingga 3 sampai 4 hari berturut-turut. Kemudian pada saat pengukuran tensi, dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran dengan jeda waktu 1 hingga 2 menit untuk memastikan nilai tensi yang didapat adalah valid. "Lebih baik 7 hari berturut-turut pada pagi dan sore hari. Tingkat tekanan darah ditentukan oleh nilai rata-rata semua pengukuran , kecuali pengukuran hari pertama. Jadi, hasil hari pertama jangan dimasukin ke perhitungan rata-rata, ya,"jelas dr. Erwinanto Hipertensi juga dapat diatasi dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti melakukan olahraga terartur, mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi minuman berkafein hingga berhenti merokok. Namun jika kondisi tekanan darah sudah tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter serta mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.