• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

image-newest
Info Kesehatan

Mekanisme Pelaksanaan Vaksin Booster Jumat, 14 Januari 2022 14:53 WIB Yakes Family, kasus konfirmasi Omicron di Indonesia yang terus bertambah membuat Pemerintah melakukan sejumlah upaya untuk mengendalikan kenaikan kasus, salah satunya dengan memulai program vaksinasi booster sejak 12 Januari 2022. Vaksinasi booster diberikan dengan tujuan memperpanjang masa perlindungan dari Covid-19 karena efek beberapa vaksin dapat hilang seiring berjalannya waktu. Vaksin booster memungkinkan sistem tubuh untuk mengenali dan merespon virus penyebab penyakit dengan lebih cepat. Program vaksinasi booster ini dilakukan secara bertahap dengan prioritas sasaran lansia dan penderita imunokompromais serta kelompok PBI (Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan). Kriteria Penerima Vaksin Booster 1. Berusia > 18 tahun 2. Telah mendapatkan vaksin primer dosis lengkap (dosis 1 dan 2) minimal 6 bulan sebelumnya (perhatikan tanggal vaksin terakhir). 3. Ibu hamil (usia kehamilan > 12 minggu) bisa mendapatkan vaksin booster dengan membawa surat rekomendasi vaksin booster dari dokter spesialis. 4. Ibu menyusui 5. Peserta pasca terkonfirmasi Covid-19 dengan syarat telah 1 bulan dinyatakan negatif.  Pastikan juga sudah mendapatkan e-tiket vaksin ketiga yang bisa dilihat pada aplikasi Peduli Lindungi. Tiket dan jadwal vaksinasi ditentukan dan dikirimkan oleh Dinkes terkait melalui aplikasi Peduli Lindungi. Jadi jangan lupa untuk selalu cek aplikasi Peduli Lindungi. Tempat pelaksanaan vaksinasi booster bisa dilakukan di fasilitas layanan kesehatan domisili seperti Puskesmas, Rumah Sakit, Kelurahan setempat, atau melalui program BUMN/Dinkes/Korporasi seperti Sentra Vaksinasi Bersama dll.  Jenis Vaksin Booster yang diberikan Pada tahap awal vaksinasi booster, pemerintah telah menyiapkan 3 jenis vaksin yaitu Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca. Kombinasi awal pemberian vaksin booster sebagai berikut: bila seseorang mendapatkan vaksin primer Sinovac, maka ada 2 alternatif vaksin booster yang akan didapatkan, yaitu 1/2 dosis Pfizer atau 1/2 dosis AstraZeneca. Bila vaksin primer sebelumnya adalah AstraZeneca, maka 2 alternatif vaksin booster yang akan didapatkan adalah 1/2 dosis Moderna atau 1/2 dosis Pfizer. Sedikit catatan, bagi yang vaksin primernya Pfizer, Sinopharm dan merk vaksin lainnya maka vaksin boosternya menunggu petunjuk teknis Kemenkes RI. Vaksin booster diberikan berdasarkan ketersediaan vaksin yang ada dan hasil riset yang disetujui Badan POM, ITAGI dan WHO.  Khusus untuk ibu hamil, dapat diberikan vaksin booster Pfizer atau Moderna sesuai izin keamanan yang telah dikeluarkan. Lantas apakah kita boleh memilih jenis vaksin?  Tidak. Petugas kesehatan akan memberikan vaksin booster berdasar riwayat vaksinasi primer yang kita terima dan juga menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin di tempat layanan. Yang penting, seluruh vaksin apapun jenisnya pada prinsipnya sama efektifnya, karena vaksin-vaksin yang beredar saat ini telah melewati proses panjang untuk menjamin efektivitasnya. Jangan lupa sebelum mendapatkan vaksin booster, persiapkan diri dengan baik, seperti penuhi asupan bergizi, jaga daya tahan tubuh, istirahat yang cukup, dan tetap terapkan prokes. Sehat selalu Yakes Family!

image-newest
Info Kesehatan

Vaksinasi COVID-19 Untuk Anak Usia 6-11 Tahun Senin, 20 Desember 2021 09:13 WIB Pemerintah telah melakukan kick off vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun pada 14 Desember 2021 lalu. Vaksinasi ini akan dilakukan  secara bertahap dengan jumlah sasaran sekitar 26,5 juta anak (data Sensus Penduduk 2020). Pelaksanaan vaksinasi  ini telah mendapatkan rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), sehingga dipastikan aman, berkualitas dan berkhasiat. Tujuan Vaksinasi Covid-19 untuk Anak  Mencegah sakit berat dan kematian pada anak yang terinfeksi. Mencegah penularan pada anggota keluarga dan saudaranya yang belum dapat divaksinasi atau yang mempunyai risiko terinfeksi. Mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka, meminimalisasi penularan di sekolah/satuan pendidikan. Mempercepat tercapainya herd immunity. Vaksin yang digunakan Vaksin Sinovac, diberikan intramuskular di lengan atas dengan dosis 0,5ml sebanyak 2 kali dengan interval minimal 28 hari.  Tempat Pelaksanaan Sekolah Satuan pendidikan lain Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Puskesmas  Rumah Sakit Dominan pelaksanaan vaksinasi anak dilakukan di sekolah berkoordinasi dengan Puskesmas/Dinkes setempat. Sebelum pelaksanaan vaksinasi Covid-19, petugas kesehatan akan melakukan skrining terlebih dahulu. Jangan lupa untuk membawa Kartu Keluarga atau dokumen lain yang mencantumkan NIK Anak.  Yuk segera ajak Anak untuk vaksinasi di Sekolah atau faskes terdekat! Jangan lupa untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan setelah divaksinasi.  

image-newest
Info Kesehatan

COVID UPDATES: Varian OMICRON Sudah Masuk Indonesia Minggu, 19 Desember 2021 21:09 WIB WHO menetapkan varian Omicron / B.1.1.529 sebagai Varian of Concern (VoC) dan terbukti menyebar dengan sangat cepat. Di Inggris misalnya dari 10 kasus/hari saat ini sudah mencapai 70.000 kasus/hari. Jauh lebih tinggi dari puncak kasus di Indonesia pada bulan Juli di angka 50.000 kasus/hari. Ada beberapa hal penting yang patut kita ketahui:  Kasus varian Omicron untuk pertama kalinya terdeteksi di Indonesia pada 15 Desember 2021, saat ini kasus terkonfirmasi menjalani karantina di Wisma Atlet. Hasil penelitian di Hongkong (HKUMed), varian Omicron 70x lebih cepat memperbanyak diri di saluran napas (bronkus) sehingga diduga menyebabkan penularan lebih cepat.  Varian Omicron 10x lebih lambat memperbanyak diri di paru, sehingga diduga akan menyebabkan penyakit yang lebih ringan.  Kemunculan varian Omicron berhubungan dengan peningkatan risiko re-infeksi hingga 2,39 kali lebih tinggi (dari penelitian Pulliam di Afrika Selatan). Gejala umumnya ringan walaupun masih perlu observasi lebih lanjut, antara lain demam seperti flu, berkeringat di malam hari, tenggorokan gatal, sakit kepala, tidak kehilangan indera perasa maupun penciuman, kelelahan, nyeri otot di banyak bagian tubuh. Test PCR masih bisa mendeteksi varian ini. Vaksinasi masih tetap penting untuk mengurangi tingkat keparahan dan kematian akibat infeksi Covid-19 varian apapun. Apa yang harus kita lakukan untuk mencegah terinfeksi Omicron?  Disiplin menerapkan Prokes. Terapkan pola hidup sehat. Selalu berdoa agar kita tetap sehat dan Indonesia bebas pandemi. Sehat selalu Yakes Family!  

image-newest
Info Kesehatan

SARASEHAN: Kasus Covid Melandai, Bukan Berarti Pandemi Selesai Jumat, 19 November 2021 16:24 WIB Bandung – Jumat (19/11) Yakes Telkom menyelenggarakan kegiatan Sarasehan (Sharing Santai Tentang Kesehatan) melalui Live akun Instagram Yakes Telkom. Pada kesempatan Sarasehan kali ini, dr. Huda selaku Narasumber menjelaskan bahwa sekarang ini di negara Inggris sedang terjadi gelombang ketiga penyebaran varian baru dari virus Covid-19 yaitu AY.4.2. Virus ini sangat cepat menular terutama pada orang yang memiliki komorbid, “sebaiknya pemilik komorbid dapat melakukan olahraga yang santai untuk tetap menjaga kebugaran tubuh, dan menjaga tingkat imun dalam tubuh”, ujarnya. Dengan menyebarnya varian baru yang lebih berbahaya ini, hal yang terpenting ialah menjaga imun tubuh kita, dan tidak boleh lengah dalam menerapkan prokes 6M: mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, membatasi mobilitas, menghindari kerumunan, dan menghindari makan bersama. “Untuk menjaga imun tubuh, kita juga harus banyak mengkonsumsi makanan yang bergizi, cukup istirahat, rutin olahraga ringan, dan berjemur pada pagi hari selama 30 menit tiga kali seminggu”, imbuhnya. Perlu diperhatikan juga jika seseorang telah melakukan bepergian, agar selanjutnya melakukan karantina untuk melindungi diri dan mencegah penyebaran virus, perlu diketahui bahwa masa inkubasi virus Covid adalah selama 2-14 hari, dan harus melakukan karantina ketat jika terdapat infeksi pada tubuh. Sharing santai tentang kesehatan ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan kita semua akan bahayanya penyebaran Covid-19 yang masih mengintai. Mari jangan lengah untuk menerapkan Prokes 6M dan lindungi diri dengan vaksinasi agar tetap menekan pertumbuhan angka penyebaran Covid-19. (YKS00)

Info Terpopuler

image-popular
Info Kesehatan

Telemedicine menjadi alternatif konsultasi dimasa Pandemi Senin, 18 Januari 2021 11:05 WIB Tahun 2020 sudah selesai akan tetapi,  lain halnya dengan Pandemi yang sampai akhir 2020 belum kunjung usai. Dalam masa Pandemik ini, Yakes Telkom memberikan layanan Telemedicine yaitu pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine saat ini, menggunakan teknologi komunikasi dengan gadget untuk memberikan konsultasi fasilitas kesehatan di tempat yang berjauhan, bisa secara langsung via telepon, berkirim pesan, ataupun videocall dengan aplikasi WA (whatsapp) atau aplikasi Telegram. Layanan Telemedicine dibutuhkan oleh Pelanggan dalam masa pandemik Covid-19 saat ini karena ada beberapa layanan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan Telemedicine diantaranya adalah: Layanan Konsultasi medis dengan dokter dan petugas medis lainnya di Yakes Telkom. Memberi kemudahan saat pelanggan ingin mendapatkan Obat Rutin yang dikonsumsi tanpa harus datang ke Poliklinik Yakes Telkom. Permintaan rujukan pemeriksaan Laboratorium dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi tentang restitusi. Layanan konsultasi non medis perihal kepesertaan. Kenapa harus Telemedicine? Guna mencegah penyebaran virus covid-19 lebih baik apabila dirumah saja untuk menghindari kerumunan, itulah sebabnya Yakes Telkom lebih menekankan Telemedicine daripada pelanggan datang langsung ke Poliklinik. Dengan Telemedicine para pelanggan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dari Yakes. Untuk layanan medis para pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada para dokter, apabila memerlukan obat dokter akan memberikan dan dikirim menggunakan kurir. Demikian juga dengan rujukan bisa juga didapatkan dengan melakukan Telemedicine. Tidak hanya layanan konsultasi medis saja yang diberikan kepada para pelanggan, melainkan dari sisi Non Medispun bisa melakukan Telemedicine, salah satu contohnya adalah layanan Konsultasi kepesertaan. Untuk melakukan laporan update Faskes putra/i dari pelanggan, Pensiunan dapat mengirimkan foto atau scan persyaratan yang sudah lengkap kepada admin kepesertaan untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga pengajuan untuk cetak kartu kesehatan bisa dilayani secara online via Whatsapp ataupun Telegram, dengan mengirimkan persyaratan yang sudah lengkap kepada Admin Kepesertaan pengajuan cetak kartu kesehatan bisa diproses lebih lanjut. Saat ini Yakes Telkom tak henti-hentinya memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggan karena sesuai dengan slogan terbaru Yakes Telkom yaitu Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta (YKS05-01)

image-popular
Info Kesehatan

Kasus Positif Terus Melonjak, Segera Vaksinasi dan Kencangkan Prokes Minggu, 30 Januari 2022 21:49 WIB Lonjakan Kasus Harian Perupadata mencatatkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 9905 kasus (per 28 Januari 2022). Data yang ada juga menunjukkan 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal dan tercatat sudah 3 pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia (memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan 1 kasus belum divaksin). Kenaikan kasus harian Covid disinyalir akan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Gambaran kenaikan tajam kasus ini juga terlihat di lingkungan TelkomGroup. Munculnya 3 sub varian Omicron Baru-baru ini muncul 3 sub varian Omicron yaitu BA.1 BA.2 dan BA.3, status ketiganya masih terus diteliti. Sementara gejala dibandingkan Delta lebih ringan. BA.2 lebih infeksius dengan gejala lebih ringan dari BA.1. Mutasi virus memang bukanlah hal yang baru, apalagi Variant of Concern cenderung cepat menginfeksi dan akan banyak bermutasi. Yang harus digarisbawahi adalah jangan meremehkan dan jangan abai untuk mencegah virus semakin merajalela dan melahirkan varian yang berbahaya. Cegah dengan Vaksin dan Disiplin Prokes Sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Kemenkes, perusahaan turut aktif mengambil langkah-langkah untuk mencegah laju penularan khususnya di lingkungan TelkomGroup dengan mempercepat upaya pelaksanaan vaksinasi booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin primer.  Jadi bagi karyawan, pensiunan dan keluarga yg sudah mendapatkan e tiket di Peduli Lindungi dan telah 6 bulan dari vaksin ke 2, segera lakukan vaksinasi booster baik di sentra vaksinasi, RS atau puskesmas terdekat. Ayo kita cegah peningkatan laju Covid dengan tidak panik seraya meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menghindari bepergian kecuali sangat mendesak, dan menghindari kegiatan makan bersama. Semangat Sehat!  #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER #SegeraVaksin

image-popular
Info Kesehatan

Be Mindful of Your Mental Health Sabtu, 24 Oktober 2020 08:36 WIB Tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang menandakan sehatnya seseorang. Sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi bagaimana kondisi psikologis diri kita. Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang melanda, mari kita tanyakan ke diri sendiri, sejahterakah kita secara psikologis? Sejahtera secara psikologis menandakan bahwa diri kita memiliki perasaan yang baik (feeling good) dan dapat berfungsi secara efektif (functioning effectively). Untuk dapat sejahtera secara psikologis, tentunya kita perlu memperhatikan (mindful) kondisi kesehatan mental. Mengapa demikian? Alasannya sangat sederhana, karena dengan memberikan perhatian maka kita lebih menyadari serta dapat lebih memahami kondisi diri kita. Mindfulness adalah suatu pendekatan integratif yang didasarkan pada hubungan pikiran & tubuh, yang membantu individu untuk mengelola pikiran dan perasaan serta kesehatan mental mereka. Mindfulness merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh simpelnya adalah dengan kita menyadari bagaimana rasa makanan yang tadi dicicipi? Apa warna baju yang dipakai hari ini? Apa perasaan yang muncul ketika atasan memberikan feedback kepada saya? Apa yang saya rasakan ketika rekan kerja menolak pendapat saya? Sadar akan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan menjadi salah satu wujud agar kita dapat menjalankan hari-hari dengan nyaman serta menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Selain menyadari apa yang terlintas dipikiran dan dirasakan, menyadari apa yang tubuh kita coba untuk sampaikan juga salah satu bentuk mindfulness. Sebagai contoh, saat berada pada situasi penuh tekanan atau kecemasan, ternyata tubuh kita memunculkan reaksi tertentu seperti detak jantung meningkat, otot tegang atau napas terhambat. Dengan memperhatikan perubahan yang muncul tersebut, maka kita dapat pula mencari solusi atas perubahan yang terjadi, salah satu upayanya dengan mengatur napas dengan baik agar tubuh menjadi tenang. Begitu pula dengan situasi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini, aware terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, serta pola tingkah laku yang dimunculkan akan membantu kita menentukan langkah pengelolaan yang tepat. Kesadaran ini menandakan pula bahwa kita merawat diri. Kita sadar akan hal yang menjadi pemicu dari kecemasan serta memperhatikan hal-hal apa yang membuat tertekan. Ketika kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental, tidak hanya diri kita sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Manfaat apalagi yang didapat melalui mindfulness? Menyadari kondisi psikologis atau kesehatan mental ini juga dapat membantu mengurangi stigma lingkungan yang buruk terhadap kesehatan mental. Beberapa contoh mindfulness ini adalah, menyadari penggunaan tata bahasa yang digunakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, mengedukasi diri terkait kesehatan mental yaitu dengan mengenali bahwa kesehatan mental memiliki perlakuan yang sama dengan masalah medis lainnya, dan mendengarkan kondisi orang lain tanpa interupsi, asumsi, maupun interpretasi di awal. Nah, beberapa hal tersebut dapat kita latih di kehidupan sehari-hari dan menjadi upaya bagi kita untuk lebih mindful terhadap diri maupun lingkungan sosial. Sudah saatnya kita aware terhadap kesehatan mental. Sesuai dengan kampanye yang dikeluarkan World Federation for Mental Health (WFMH), perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 mengusung tema “Mental Health for All: Greater Investment – Greater Access”, hal tersebut menandakan bahwa sehat mental itu hak setiap orang. Inilah saatnya bagi kita untuk berinvestasi dalam kesehatan mental. By: Rahmi Maya Fitri, M.Psi., Psikolog     “We would never tell someone with a broken leg that they should stop wallowing and get it together. We don’t consider taking medication for an ear infection something to be ashamed of.”  MICHELLE OBAMA     Sumber: https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330; https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/m/mindfulness; https://www.mindfulnessstudies.com/ending-mental-health-stigma-through-mindfulness/

image-popular
Info Kesehatan

Hari Hipertensi Sedunia, Kenali Faktor Risiko & Cara Pencegahannya Selasa, 17 Mei 2022 14:21 WIB 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia atau dikenal dengan World Hypertension Day. Momen peringatan ini ditujukan untuk menyadarkan masyarakat terkait dengan pentingnya mengenali gejala, faktor risiko serta cara pencegahan dari penyakit hipertensi. Gerakan Hari Hipertensi Sedunia ini juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terkait komplikasi medis yang serius akibat hipertensi, informasi tentang pencegahannya, deteksi dini, serta tahapan pengobatannya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tubuh mengalami tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan juga stroke. Meskipun gejalanya sering tidak terlihat jelas, namun hipertensi masih dapat dideteksi serta dikontrol dengan baik. Hal tersebut seperti mengetahui beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya hipertensi dalam tubuh, seperti : Usia Seiring bertambahnya usia, risiko tekanan darah tinggi juga akan meningkat. Selain itu risiko hipertensi juga akan lebih sering terjadi pada pria dewasa dibandingkan wanita.   Riwayat Keluarga Penyakit Hipertensi ini juga cenderung dapat diturunkan dalam silsilah keluarga, sehingga peran serta seluruh anggota keluarga dalam mencegah atau mendeteksi dini terjadinya hipertensi sangatlah penting.   Merokok Kebiasaan buruk merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi serta merusak lapisan dinding arteri, jika dibiarkan dapat menyebabkan arteri menyempit serta meningkatkan risiko penyakit jantung.   Obesitas Orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas juga memiliki risiko tinggi akan terjadinya hipertensi. Hal ini terjadi akibat tubuh yang semakin berat dapat meningkatkan kebutuhan darah dalam memasok oksigen dan nutrisi dalam jaringan tubuh. Dengan meningkatnya aliran darah tersebut, maka dapat meningkatkan tekanan pada dinding arteri.   Konsumsi Garam Berlebih Serta Sedikit Mengkonsumsi Potasium Konsumsi garam (natrium) berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan cairan yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Selain itu, kurangnya konsumsi zat potasium dapat meningkatkan tumpukan kadar natrium dalam darah.   Disebabkan Oleh Kondisi Kesehatan Tertentu Kondisi kesehatan yang kronis juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, hal ini termasuk pada penderita penyakit ginjal, diabetes, serta sleep apnea. Dalam mendeteksi dini penyakit hipertensi ini, perlu dilakukan pengecekan berkala dalam mengukur tingkat tekanan darah. Meski begitu, pengukuran tekanan darah harus tetap dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Erwinanto. SpJP(K). dr. Erwinanto menjelaskan bahwa proses pengukuran tekanan darah di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari, setidaknya hingga 3 sampai 4 hari berturut-turut. Kemudian pada saat pengukuran tensi, dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran dengan jeda waktu 1 hingga 2 menit untuk memastikan nilai tensi yang didapat adalah valid. "Lebih baik 7 hari berturut-turut pada pagi dan sore hari. Tingkat tekanan darah ditentukan oleh nilai rata-rata semua pengukuran , kecuali pengukuran hari pertama. Jadi, hasil hari pertama jangan dimasukin ke perhitungan rata-rata, ya,"jelas dr. Erwinanto Hipertensi juga dapat diatasi dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti melakukan olahraga terartur, mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi minuman berkafein hingga berhenti merokok. Namun jika kondisi tekanan darah sudah tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter serta mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.